Keterpaksaan Cinta 4

804 93 34
                                    

"Hai Yua,..." panggil seorang lelaki yang telah berdiri di samping Yua. Yua yang merasa ada yang memanggil namanya pun segera menoleh ke sumber suara.

Saat Yua melihat siapa yang memanggilnya, Yua nampak heran karena merasa tidak kenal dengan lelaki tersebut.

"Kamu manggil aku?" tanya Yua sambil berdiri. Dahi Yua berkerut menandakan ia sedang berfikir. Yua merasa pernah melihat lelaki di depannya ini, namun dia tak bisa mengingatnya. Sedangkan lelaki tersebut hanya bersedekap sambil tersenyum misterius. Siswa lain yang berada di dekat mereka berdua pun sontak berbisik-bisik penasaran.

"Ekhem, sorry. Kenalin gue Stefan, cucu pemilik sekolah ini" Stefan mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan dirinya dengan bangga pada Yua. Yua menerima uluran tangan tersebut.

"Ada urusan apa ya kakak manggil saya?" tanya Yua setelah tangannya terlepas dari genggaman tangan Stefan. Yua sedikit aneh karena saat berjabat tangan dengan Stefan, Stefan sedikit meremas tangan Yua dan tidak segera melepaskannya. Yua sedikit tidak nyaman akan hal itu.

"Bukan apa-apa. Gue cuma pengen kenalan sama elo. Dan sejujurnya gue tertarik sama elo. Gue mau elo jadi cewek gue" seketika Yua menganga. Teman-teman Yua yang mendengar perkataan Stefan pun ikut terkejut.

"Elo tenang aja, gue bisa ngasih elo apapun yang elo mau, asalkan elo mau jadi cewek gue" lanjut Stefan dengan PDnya saat melihat Yua belum bereaksi. Dia tidak peduli dengan Siswa-siswi lain yang ikut memperhatikan mereka sedari tadi.

"Kakak apa-apaan sih. Kalo mau ngerjain orang tuh jangan disini. Udah ya kak, maaf Yua mau lanjutin nonton pertandingan" setelah Yua sadar akan keterkejutannya, Yua segera kembali duduk di bangku yang dia duduki tadi. Yua menganggap perkataan Stefan tadi hanya lelucon belaka.

Stefan yang melihat Yua kembali duduk dan hanya menganggap perkataan Stefan sebagai bualan belaka langsung saja menarik tangan Yua untuk menjauh dari tempat pertandingan basket tersebut.

Yua yang kaget berusaha melepaskan cengkeraman tangan di pergelangannya.

"Eh apa-apaan sih kak. Lepasiiinn. Sakiit tau. Kakak mau bawa Yua kemana. Lepasiinn kaak" Yua meronta berusaha melepaskan tangannya namun sia-sia. Siswa-siswi yang awalnya melihat pertandingan basket pun jadi teralihkan dan ganti melihat pertunjukan tarik menarik tersebut.

Stefan membawa Yua ke taman di depan salah satu kelas. Stefan melepas cengkeraman tangannya dari Yua dan segera menarik Yua supaya lebih dekat. Banyak siswa yang menonton adegan tersebut ikut penasaran.

"Gue gak bercanda, gue serius pengen loe jadi cewek gue. Ngerti!!" ucap Stefan tegas.

"Gue gak kenal siapa elo, gue juga udah punya cowok. Jadi pliis jangan ganggu gue" jawab Yua tegas yang sudah tidak menggunakan kata-kata sopannya karena merasa geram dengan lelaki yang bernama Stefan ini.

Yua ingin segera berbalik. Dia juga malu karena kini menjadi pusat tontonan.
Namun Stefan segera menahannya dan tanpa di duga Yua, Stefan langsung mencium bibir Yuki dengan kasar dan Sedikit melumatnya.

Yua kaget dan berusaha berontak melepaskan diri, namun tenaganya tak sebanding dengan Stefan. Saat mulai kehabisan nafas Stefan segera melepaskan ciumannya dan saat itu pula Yua langsung menampar pipi Stefan.

PLAKK

Siswa-siswi yang sedari tadi menjadi penonton ikut terkesiap. Tidak menyangka akan melihat adegan drama di film seperti tadi.

Siswa yang sedang bertanding basket pun ikut heran karena penonton yang awalnya ramai karna menyemangati mereka mendadak sepi dan penontonnya telah menghilang (?).

Adi yang melihat ada kerumunan pun segera memghampiri kerumunan tersebut karena penasaran dengan apa yang terjadi. Saat sampai dia terkejut melihat sang kekasih sedang menampar laki-laki yang sepertinya bukan siswa sekolahnya.

"Apa yang loe lakuin. Loe pikir gue cewek apaan. Ha?" Yua begitu marah dengan Stefan. Saat mengucapkan kalimatnya tersebut, Yua mati-matian menahan isak tangisnya.

Stefan yang baru mendapatkan tamparan pun hanya tersenyum menyeringai. Dia mensejajarkan wajahnya dengan Yua. Yua sedikit mundur karena takut Stefan akan menciumnya lagi.

"Gue tau loe cewek kayak apa. Tapi it's ok gue gak masalah. Gue juga gak peduli loe punya cowok. Loe bisa putusin cowok loe sekarang dan loe pacaran sama gue. Gue bakalan ngasih apapun yang elo mau. Gimana?" ucap Stefan santai.

Yua yang mendengar ucapan Stefan pun tak bisa menahan amarahnya. Yua akan menampar Stefan lagi namun tangannya segera di cekal oleh Stefan.

"Eits, jangan main kasar sayang karna gue bisa lebih kasar" ucap Stefan sembari mencengkeram tangan Yua. Stefan tersenyum setan (?) 😈 dan mencium tangan Yua. Yua berusaha melepaskan tangannya dari Stefan. Yua mulai menangis dan akan segera pergi.

Adi yang melihat hal tersebut seketika marah dan langsung mengambil (?) Yua dari Stefan.

"Apa-apaan loe brengsek!!. Jangan ganggu cewek gue" Adi langsung mendorong Stefan dan segera merangkul pundak Yua yang kini telah menangis karena malu merasa dilecehkan oleh lelaki yang baru saja ia kenal.

Stefan yang di dorong oleh Adi hanya tersenyum lalu segera menghadapi Adi.

"Bagus kalo elo cowoknya. Sekarang gue minta elo putusin Yua karna gue pengen Yua jadi cewek gue" ucap Stefan santai. Kedua tangannya ia masukkan ke saku celana dan wajahnya menampilkan senyum mengejek pada Adi.

Adi yang kalap langsung memukul Stefan. Lalu terjadilah perkelahian. Yua berusaha memisahkan perkelahian tersebut namun tidak bisa. Para siswa siswi pun tidak ada yang berani melerainya.

Dan akhirnya Stefan yang mendominasi perkelahian tersebut. Adi sudah hampir pingsan karena pukulan-pukulan Stefan. Yua yang melihat itu hanya. Bisa menangis dan memohon pada Stefan agar berhenti memukuli Adi.

"Loe putus dari cowok loe, atau gue bakal bikin dia lumpuh seumur hidup. Atau kalo enggak gue bikin dia mampus sekalian, gimana?" Stefan yang sekarang menindih Adi yang sudah hampir pingsan menanyai Yua yang sudah menangis histeris.

Para guru yang memang sedang mengadakan rapat sekolah tidak mengetahui adanya perkelahian tersebut. (Aneh gak sih di sekolah tonjok2an tpi guru gak ada yg tau, tapi disekolahku ada kyk gtu, wkwkwkw).

Yua langsung mengangguk karena tidak tega melihat Adi yang sudah babak belur seperti ini.

"Iya aku bakalan putus sama Adi, tapi pliiss lepasin Adi. Hikss..." ucap Yua sambil menangis.

"Bagus, kalo dari tadi loe bilang putus, gue gak perlu susah-susah bonyokin cowok elo. Eh... Atau mantan cowok loe" jawab Stefan sembari berdiri melepaskan Adi yang sudah tidak berdaya.

Yua segera memapah Adi san membawanya ke UKS. Dia berjalan sambil tetap menangis dan mengucap maaf kepada Adi.

Sedari tadi Ariel yang melihat semua adegan tersebut hanya tersenyum puas lalu segera pergi menuju kelasnya.

Stefanpun segera pergi dari tempat itu. Stefan menemui Ariel sebentar dan kemudian segera menuju kampusnya.

Tbc

Gak tau deh part ini hasilnya kayak apa. Drama banget gak sih? Ah sudahlah yang penting update, wkwkwkwkw mumpung lagi gk masuk sekolah.

Btw aku mau numpang curhat. Aku lagi buntu banget nih mau lanjutin storyku yang ALKI, wkwkwkwk habisnya keluar dari konsep awal sih, padahal itu story udah paling lumutan diantara storyku yang lain. Heemm sabar ya buat yang nunggu BiG LOVE (kalo gak ada yaudah, 😂😂😂)

Buat yang selalu baca dan habis itu selalu ninggalin vote + komen aku ucapin makasiiiiihh banyaak karna bener2 bikin semangat lanjutin, hehehe

Semoga gak semakin ancur ya ini story. Pengen cepet2 namatin biar gak ada utang. Hehehe

15 Agustus 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keterpaksaan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang