MEET

29 2 0
                                    

"Aku tak pernah tertawa walau pada hal yang sangat lucu sekalipun. Aku tetap merasa sedih dan kesepian sekalipun bersama teman-temanku. Moodku selalu seperti itu setiap hari... sampai aku ingin mati. Tapi aku bersyukur hari itu tiba.."


[19:45 ]
Seorang gadis berlari menerobos orang-orang yang berlalu lalang di keramaian. Dia tak perduli meski ia sudah beberapa kali menabrak orang tak sengaja. Pria itu masih saja mengejarnya. Dia sangat takut pada pria itu. Gadis itu merasakan kakinya tak bisa berlari lebih lama lagi. Kakinya semakin melambat berlari, semakin besar peluang pria itu untuk menangkapnya. Akhirnya dia pun memasuki sebuah bangunan kosong dan bersembunyi gadis itu merebahkan dirinya di lantai yang kusam akibat debu. Ia sungguh ketakutan dan lelah. Keringat tampak mengalir di wajahnya dan detakkan jantungnya sangatlah cepat. "Kalau saja aku tak membuang botol itu sembarangan. Pasti ini tak akan terjadi!" Kesalnya masih dengan nafas menggebu.
Setelah beberapa menit, gadis itu perlahan membuka pintu dan melihat kesekeliling. Dia akhirnya bisa berkeliaran lagi tanpa harus dikejar-kejar seperti maling. Sayangnya ini sudah sangat larut. Tempat yang tadinya ramai, sekarang menjadi sepi di tengah dinginnya malam. Berjalan di keheningan malam serta angin yang berhembus menembus sweeter tipisnya. Melewati bangunan besar di tepi jalan. sesungguhnya ia tak suka tempat yang terlalu hening dan gelap. 'Kenapa lampu di pinggir jalan tidak menyla? Itu kesannya horor menurutku.' Gadis itu mempercepat langkahnya dan tak terasa apartemennya sudah dekat. 'Huh, aku tak akan lagi pulang selarut ini.' Suasananya sangat seram. Ini mungkin hari paling sial dalam hidupnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dari samping. Saking kencangnya dia sampai tersandar di dinding jalan dekat apartemen yang gelap. Gadis itu sangat terkejut dan reflek menjerit ketakutan. Mulutnya terbungkam sekarang, membuatnya semakin panik. "Ssssstt.. nanti aku dikira penjahat!" kata pria itu pelan dan melepaskan bungkamannya.
"K..kk..kau siapa?" ucapnya masih ketakutan.
"Aku bukan orang jahat! kepalaku masih sakit gara-gara botol sialanmu. aku jadi terlambat gara-gara mengejarmu tahu!" Suara pria itu masih pelan seperti tadi.
"Fyuuuh.. teryata kau! Memangnya siapa yang suruh kau mengejarku? lagi pula akukan tak sengaja! apa kau mengikutiku sampai ke apartemenku hanya untuk membahas ini huh?" ucap gadis itu dengan nada kesal.
"Siapa yang mengikutimu? aku memang tinggal diapartemen ini. aku tak sengaja melihatmu tadi!"
"Apa?? jadi kita satu apartemen? Cih.. dunia ini sempit sekali!!" cetusnya.
Tiba-tiba lampu menyala tepat di atas mereka berdua yang saling berhadapan. Mata gadis itu menyipit silau. Dia baru menyadari sejak tadi mereka saling berhadapan sangat sangat dekat. Telapak tangan kanan pria itu menempel tepat di tembok samping kepalanya. Gadis itu tertegun diam melihat pria dihadapannya. Jantungnya berdegup tak karuan. Ini pertama kalinya ia begitu sangat dekat dengan seorang pria. 'Wahh.. dia tampan sekali.'
"Heh! Ada apa?" ucap pria itu.
Rintik hujan perlahan berjatuhan semakin lama semakin deras.
"Hujan ya? Ayo masuk nanti kita kebasahan!" bujuk pria itu.
Tiba-tiba pandangan gadis itu kabur. Kepalanya terasa pusing. Badannya lemas dan tak bisa ia gerakkan. Gadis itu baru ingat kalau dia belum makan sejak tadi pagi.
"Heh!! Kau tuli ya? Hujannya makin deras!" pria itu berteriak akibat derasnya hujan.
'Aku tidak kuat berdiri lagi.' Akhirnya dia benar-benar tak sadarkan diri.

***

[Ezky Part Of View]
BRUKK!!!
"Heyy! kau kenapa?" Badannya berhasil ku tahan. Kejadian ini mulai membuatku panik. "Gadis ini sungguh menyusahkan!" Hujan semakin deras. Aku membawanya ke dalam apartemen. "Ahh.. dia tinggal di apartemen nomor berapa ya?" Akhirnya aku terpaksa membawanya ke dalam apartemenku. Kuletakkan gadis itu di sova dengan posisi berbaring. Tapi bajunya akan membuat sovaku menjadi basah. Bagaimana aku mengganti pakaiannya?? "Aahhh.. kurasa ini akan menjadi awal yang buruk." 'Heyy! Cepatlah bangun!'




"Hari.. dimana aku bertemu denganmu."

HOLD ME TIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang