Happy reading...
[01:15 Dini hari]
Aku memang masih kesal padanya. Tapi melihat wajah polosnya yang sedang terlelap membuatku merasa lebih tenang. Hari ini sungguh hari yang tak kuduga. Gara-gara gadis ini aku jadi terlambat ke club dimana seharusnya aku latihan basket. Tapi gara-gara gadis ini juga rasanya kesepianku menjadi berkurang. Ada sesuatu rasanya saat aku memandangi si cewek sialan ini. Entah kenapa senang rasanya. 'Ada apa denganku? Aneh sekali!'
"Entahlah! Hooaaaam.. Aku akan tidur saja."Apartemen 148, 04:35
Gadis itu membuka matanya. Mencoba mengetahui dimana dia terbaring saat ini. Nana mengingat-ingat kejadian tadi. Terlihat di raut wajahnya ia sangatlah malu. 'Bagaimana bisa ini terjadi? Aku berada di apartemen pria itu? Ahhh.. dasar ceroboh!' dia memukul kepalanya sendiri lalu mengusap-usap kepalanya yang sakit. Ia merasakan sakit di perutnya. Rupanya gadis itu sangatlah lapar.
Nana mengendap-endap mencari makanan apa saja yang dapat dimakan.
"Makanan... dimana kau?"
Dia tidak tahu dimana dapurnya. Ruangan yang sedikit gelap membuat gadis itu tidak bisa melihat dengan jelas. Dia meraba-raba dinding ruangan ini untuk menyalakan lampu.
"Ini dia! Ketemu!" rasa takutnya berkurang setelah sinar lampu itu menyala. Ia terkejut melihat seorang pria telanjang dada sedang tertidur pulas di atas kasur dengan selimut hangat yang menutupi bagian bawah badannya. Gadis itu terdiam masih terkejut. Entah apa yang membuatnya sulit mengedipkan mata.'OMG!!! Abs!! Kotak-kotak!!!'
"Kau selalu seperti itu?" Ezky bertanya masih terpejam dengan posisi tidur.
"Hah?? A..ak...akk..aku.." Nana gugup dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia menyadari ternyata pria itu sudah terbangun sejak tadi. Pipinya memerah seperti kepiting rebus saat ini.Ezky bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah Nana. Detak jantung gadis itu semakin tak beraturan. Ia membalikkan badannya menghindari wajahnya yang memerah.
"Maaf, sungguh aku tak bermaksud apa-apa melihatmu seperti itu. Aku masih polos." ucap nana gugup.
"Hah? Bicara apa kau? Maksudku apa kau selalu mengendap-endap seperti itu hah?"
"Oh.. aku.. aku lapar. Hehe.."
Ezky membalikkan badan Nana membuat gadis itu kaget. Sontak Nana menutupi wajahnya.
"Heyy! Kau ini kenapa? Apa semenakutkannya aku sampai kau tak mau melihatku?"
"Bukan! Babb..b..Bajumu bodoh!"
Ezky itu baru menyadari kini ia hanya memakai celana pendek.
"Oh.. memangnya kenapa?" ucap Ezky tersenyum evil. Dia melangkahkan kakinya perlahan semakin mendekati Nana yang masih tak ingin melihatnya.
Nana melangkah mundur berusaha menjauh. Semakin dekat, dekat, dekat sekali. Kini kakinya tak bisa lagi melangkah mundur karena sudah terpojok di tembok. Jantungnya seakan ingin meledak. Dada bidang pria itu yang sixpec tepat berada di depannya. Wajahnya semakin mendekat dan...Apa kelanjutannya ??