END

2K 130 7
                                    

"Oppa.."

"Yerim-ah, kau sudah siuman?"

"O-oppa.. Aku merindukan Junghoon" suara diseberang sana makin terdengar lemah

"Dia aman bersamaku, jadi cepatlah sembuh" balas pria yang mulai bergetar menggenggam ponselnya

"Andai saja aku bisa oppa"

"..."

"Oppa?"

"Kau harus bertahan demi Junghoon" satu tetes cairan bening lolos dari matanya

"Kau bukan pria cengeng oppa. Baiklah, aku sudahi dulu oppa untuk kali ini. Terimakasih.."

Dan sambungan pun terputus. Menyisakan seorang pria yang meremas dadanya. Berharap akan menghilangkan rasa nyeri dibagian sana

.

Ya Tuhan, Donghae tak bisa menghilangkan senyumannya sepanjang hari selama ia telah menginjakkan kaki di panti asuhan itu

Sudah terhitung empat hari ia dan Hyukjae tak berhenti mendatangi tempat tersebut. Dan itu juga berarti hanya tersisa dua hari lagi bagi keduanya untuk saling mengenal dan mendekati satu sama lain, sebelum hari disaat mereka harus menentukan akhir dari proses perjodohan yang mengikat dua insan itu

Tawa Donghae seketika terhenti, dan berganti dengan raut wajah bingung kala ia menangkap aura yang dikeluarkan Hyukjae tidaklah seceria tadi. Entah sejak kapan, tetapi dirinya barulah menyadari

Lekas, pria tampan itu menurunkan Soyu dari belakang punggungnya. Menepuk sekilas pucuk kepala gadis kecil itu, seraya melambaikan tangan tanda berpamitannya

"Hyuk, ada apa?" Setelah berjalan beberapa langkah, Donghae dapat menyamakan posisinya dengan Hyukjae

"Tidak, aku hanya-" kalimat Hyukjae tak ia lanjutkan dan berganti dengan senyuman lemah

"Hanya apa? Ceritakan padaku, hm?" Donghae berusaha menenangkan pria mania itu dengan merangkul pundak sempitnya

Hal tersebut rupanya tidak berhasil. Yang terjadi malah jantungnya yang berdegup, juga semburat merah timbul di pipinya. Hyukjae terlihat berpikir sejenak sebelum mengajukan permintaan finalnya

"Aku hanya ingin pergi ke rumah sakit" ucap Hyukjae dengan volume yang kian mengecil

"Hah?" Seakan dungu, Donghae hanya bergumam tak percaya

"Antarkan aku ke rumah sakit ya?" Kali ini terdengar akan sarat permohonan

Hyukjae menengokkan kepalanya, hingga Donghae dapat menangkap mata sendu Hyukjae. Dan hal itu tak bisa menghentikan anggukan kepala sang pria tampan

.

Ke rumah sakit? Siapa yang sakit? Apa Hyukjae sakit?

.

Tumpukan pertanyaan tak kunjung Donghae utarakan, pria tampan itu lebih memilih bungkam dalam kebingungannya. Di dalam mobil, selama perjalanan pun tak ada yang membuka suara. Donghae yang fokus pada kemudinya agar tidak terjadi kesalahan, karena pikirannya yang sedang memikirkan banyak kemungkinan. Sedangkan Hyukjae sendiri hanya meremas jemarinya penuh akan rasa cemas

Mobil Audi yang dikendarai Donghae berhenti di area parkiran dan mesinnya pun sudah dalam keadaan mati. Hyukjae hendak langsung keluar mobil, namun lekas ia urungkan saat mengetahui Donghae pun ingin beranjak dari tempatnya

"Donghae" tangan Hyukjae yang menggenggam lengan Donghae membuat pria tampan itu berbalik menghadapnya

"Kenapa?"

A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang