VIII

65 3 4
                                    

Niall's POV

Aku menatap Jackie.

Aku bisa melihat dia menahan ketawa.

Ayolah, ketawa saja!

"heheh" terdengar tawa kecil.

Dia mulai tertawa!

"HAHAHAHAHAH—"

lalu dia menutup mulutnya dengan tangannya.

mukanya memerah.

dia pasti malu.

aku hanya tersenyum saja melihatnya.

"kau tak apa?" tanyaku.

dia kaget dan langsung memerah.

"ng... ya, gapapa." katanya.

"baru kali mendengar suaramu," kataku.

"..cantik sekali." lanjutku sambil tersenyum.

Jackie memerah dan langsung menunduk.

"uhh, m-makasih..?" katanya.

"ga perlu gugup begitu. aku tidak gigit kok." kataku sambil menatapnya dan tersenyum.

astaga, dia cantik sekali.

Jacqueline POV

"ga perlu gugup begitu. aku tidak gigit kok."

jujur, kata-katanya itu membuatku luluh.

tapi memang aku tidak boleh kayak begini, aku harus berani!

"eng.. nama lengkapmu siapa tadi?" tanyaku.

"aku? Niall Horan, kau?" balasnya.

"Jacqueline Smith."

"Smith! Ms.Smith. HAHA."

tawanya menggemaskan yaampun.

"Ohya, Miss Smith, aku add kontak kontakmu ya!" katanya.

"Uh, yasudah. Dan namaku Jackie bukan Miss Smith."

"Tapi lebih lucu memanggilmu Miss Smith! Reaksimu lucu ketika aku memanggilmu seperti itu. Dan nama itu khusus untuk aku memanggilmu, tidak boleh ada orang lain yang memanggilmu seperti itu."

Aku hanya duduk diam mematung dengan pipi merona disitu.

'khusus'

apa artinya itu panggilan sayang?

karena memang tidak ada orang lain yang memanggilku seperti itu.

"Hello? Miss Smith!" panggil Niall sambil melambai lambaikan tangannya didepan mukaku.

"astaga, maaf, aku pasti melamun." kataku sambil menunduk.

"hahaha, tidak apa apa."

"apa tadi?"

"aku ditelfon temanku, sepertinya dia mengajakku pesta di taman rumahnya. hari ini dia ulang tahun."

"oh, yasudah."

"apa kau mau ikut?"

"hah? tidak. lagipula, aku kan tidak mengenal temanmu itu."

"tidak apa. aku sudah menceritakan tentangmu kepadanya."

"tidak, tidak usah."

"ayolaah, daripada kau tidak ngapa ngapain dirumahmu."

"erngg... baiklah."

"yay! kalau gitu aku antar kau pulang."

"tidak usah, flatku tidak jauh."

"tak apa. sekalian kita langsung pergi ke rumah temanku."

café || n.h.Where stories live. Discover now