Chapter 10 - End

1.6K 130 25
                                    

Anyeong!

Maaf baru menyapa jingu-deul di chapter terakhir. Author cuma pengen ngucapin gomawo karna uda ngebaca cerita ini. Mohon voment-nya, ya! ^.^

Oh iya, asal jingu-deul tahu, cerita "A Girl Who Can't Break, A Boy Who Can't Leave" ini adalah ff pertama Author lho. Tapi waktu itu Author buat main castnya adalah Chanyeol EXO. FF ini terinspirasi dari lagunya Leessang, yang judulnya sama persis dengan judul ff ini. Trus, potongan lagu itu juga sering muncul di Running Man. Di moment Gary sama Jihyo, Monday Couple.

So, semoga ff ini nggak ngecewain ya :)

.

.

.

.

.




Seungcheol berusaha membuka matanya. Ia bisa merasakan sesuatu yang lembab berada di kepalanya dan ternyata itu adalah sebuah handuk basah. Begitu matanya terbuka, Seungcheol baru sadar kalau saat ini dia sedang berbaring di suatu tempat. Sebuah kamar yang sama seperti pada saat dirinya sadar dari mabuk beratnya beberapa minggu yang lalu – kamar Kim Mingyu.

"Akhirnya dia membuka matanya..." gumam Jihyun.

"Eung... panasnya juga sudah turun," komentar Mingyu setelah memegang dahi Seungcheol.

"Apa tidak sebaiknya kita membawanya ke rumah sakit?"

Seungcheol mengangkat tangannya lalu mengambil handuk basah yang ada di kepalanya dan meletakkan handuk itu di sisi tempat tidur. Perlahan ia bangun, sekalipun ia masih merasa kepalanya sangat sakit. Terutama di bagian luka-luka yang ada di tubuhnya. Terasa perih – dan yang mengherankan sejak kapan luka-luka tesebut terplester?

"Apa yang terjadi?" tanya Seungcheol dengan suara yang pelan.

"Kau jatuh pingsan semalam. Mingyu yang membawamu ke apartmentnya..." jawab Jihyun. "YA! Choi Seungcheol! Bagaimana bisa kau bersama dengan Ara semalam?"

Yoo Ara. Seungcheol tiba-tiba mengingat sesuatu saat mendengar nama gadis itu. "Yoo Ara ..." gumamnya. "Di...dia..."

Seungcheol tidak melanjutkan kata-katanya dan langsung beranjak dari tempat tidur. "YA! Choi Seungcheol!!" panggil Mingyu menyaksikan kepergian pemuda itu.

"Apa kita benar-benar tidak akan memberitahukan Seungcheol kalau sebenarnya Ara yang telah merawatnya semalaman?" tanya Jihyun.

"Jihyun-ah... Ara meminta kita untuk tidak memberitahukannya pada Seungcheol. Kita sebaiknya tidak mengatakan apapun."

"Aku khawatir dengan mereka berdua."

"Eung. Na do," jawab Mingyu mengakhiri pembicaraan mereka.

Sementara itu Joshua baru saja sampai ke rumahnya. Joshua berencana mengambil sesuatu yang ketinggalan dan akan kembali lagi ke Golden Ballroom – tempat di mana pernikahannya akan digelar. Ya. Ingatlah bahwa besok adalah hari pernikahan Joshua dan Ara.

"Apa kau telah mengambilnya?"

"Eung..." jawab Joshua sambil menelepon. Ia melangkah keluar dari rumahnya dan berjalan menuju mobil. "Aku akan segera kembali ke sana. Apa semuanya sudah disiapkan dengan baik?"

"Eung. Ibumu yang mengatur segalanya di sini. Dia menyuruhku untuk duduk saja sambil memperhatikan dirinya merancang desain ballroom. Aigoo... aku jadi bingung – diriku atau ibumu yang akan menikah denganmu."

A Girl Who Can't Break, A Boy Who Can't LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang