Selama di perjalan keheninganpun terjadi di sana Ana terus diap tanpa kata hanya melihat jalan raya dari balaik jendela mobilnya kejadian tadi membuatnya sangan terpukul menerima kenyataan dia akan di tunangkan dengan anak sahabat ayahnya yang jelas jelas ia tak kenal bahkan cintai dan yang paling mengejutkan bagi Ana bulan depan dirnya akan melaksanan UN(Ujian Nasional)nya
>>skip
Setibanya di rumah anapun langsung menuju kamarnya sesampainya di sana ia langsung membanting pintu kamarnya dengan keras dan menguncinya dari dalan iapun tersungkur dilantai wajah cantiknya menghadap kelantai terdengar isak tangis dari ana ,semalam penuh ana menangis dengan apa yang telah di putuskan oleh kedua orangtuanya waktu telah menunjukkan pukul 04.30 wib dan sudah terdengar suara adzan subuh anapun bangkit walau sempoyongan jalannya matanya bengkak akibat menangis semalam tapi ana tetap melaksanakan kewajibannya
Setelah solat anapun mandi lalu siapa siap berangkat sekolah
Aleana Prov
"Kenapa nasip gw kaya gini sih"ucapku di depan cermin rias
"kenapa gw harus ngalamain hal kaya gini sih kenapa"
Akupun keluar kamar lalu turun untuk sarapan
"pagi bund pagi yah"ucapku dengan nada serak
"pagi sayang , loh nak kamu sakit wajah kamu pucet banget" ungkap bundapadaku
"nggak kok bund ana gpp kok"ucapku meyakinkan bunda
Tak lama aku mendengar suara bel rumah berbunyi
"bentar yah nak yah bunda mau buka pintu dulu "ucap bunda lalu mininggalkan ruangmakan
Bundapun kembali keruangan dengan seseorang
"yah kita kedatangan menantunih yah"ungap bunda
"wah nak Ali tumben dating pagi pagi"ucap ayah
"hehehe iyah om tadi kata mama sebelum kekantor Ali disuruh mampir ke tempatnya om'jawab Ali
"jangan panggil om dengan sebutan om dong pinggil ajah ayah "
"sama kamu jangan manggil tante lagi panggil ajah bunda kan bentar lagi kamu jadi anak bunda juga"
"hehehehe iyah deh om eh ayah bunda"
"bund ayah Ana berangkat duluan yah udah telat"ucapku
"lohkok cepet banget "tanya bunda
"udah telat bund"
"kamu berangkatnya sama aku"jawab ali padaku
"nggak maksih"tolakku
Akupun pergi mninggalkan mereka namun saat akan keluar dari rumah tanganku terasa seperti di pegang dengan tangan yang lebih besar dan berat akupun berbalik dan ternyata ali memegang tanganku
"loe berangkat rangkat bareng gw ngerti nggak sih sayang calon tunangan aku eh bukan tepatnya calon istri aku"
"iiihlepasin napa gw nggak mua ikut lo"bentakku
"kok gitu sih sayag sama calon suami bentak bentak dosa loh bentak bentak apa lagi sama calon suami"
"idih najong calon suami dari hongkong hah udah gw mau pergi udah telat"
Namun tenagaku tak kuat untuk melawan
"ya dah gw ikut lo puas"
"nah gitu dong sayang dari tadi kek nurut ama calon suami"
"serah bodoamat"
Akhirnya akupun menaiki mobl sport miliknya 10 menit akhirnya aku sampai di sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO MY PERFECT HUSBAND
Teen Fictionini ceritaku yang pertama jadi maaf yah kalo misalkan gaje atau typo