Part 1

3.8K 242 1
                                    


!! VOTE SEBELUM BACA !!

Anak lelaki itu menangis dengan air mata yang mengucur begitu deras. Bersembunyi dalam kolong tempat tidurnya dengan raut wajah ketakutan dan sedih. BRAK! Pintu kamarnya dibanting oleh seorang wanita paruh baya yang bukan ibunya. Selalu saja terjadi setiap malam. Kehidupannya terlalu sulit dalam masa kanak-kanaknya. Dia Justin. Justin Bieber. Seorang anak kelahiran 1 Maret 1994 itu sering sekali dipukuli dan disiksa oleh ibu angkatnya. Goresan-goresan dan bekas-bekas pukulan wanita paruh baya tadi selalu saja membuatnya sakit hati. Seharusnya tidak seperti ini, pikir Justin dalam benaknya setiap kali ia pergi ke sekolah. Tak ada teman. Tidak dapat bersosialisasi. Membuat dia berimajinasi dengan tingginya. Imajinasi menjadi seorang lelaki yang tampan dengan uang yang banyak dan memiliki banyak teman. Diumurnya yang ke-7 tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya membuat ia terlihat begitu tertekan secara mental dan batin. Terlalu sakit bagi anak yang berumur 7 tahun dengan kondisi keluarga yang seperti ini.

Menjelang hari keduanya ia sekolah. Ia tampak tak senang. Dia bahkan tak pernah senang selama kehidupannya yang suram ini. Ia masih kecil. Belum tahu apa-apa. Tapi, ia bisa merasakan kesakitan dalam dirinya. Semua orang tertawa akan kedatangannya di sekolah. Membuat dirinya semakin membenci setiap orang yang berada di sekitarnya dan berangan-angan akan memiliki wajah yang tampan, mempunyai banyak uang, dan wanita cantik dan juga banyak teman. Sangat ingin. Tapi untuk sekarang, impiannya dan imajinasinya belum pernah terjalan dengan baik. Bahkan sedetikpun tak pernah. Membuat dirinya antisocial. Mungkin, selamanya.

****

9 tahun kemudian ...

Justin sudah menginjak umur 16 tahun. Ia masih sama seperti dulu. Hanya dia menambahkan satu kepribadian dalam dirinya. Dengan kepribadian yang bertolakbelakang terhadap kepribadiannya dulu. Tapi ia lebih sering memakai kepribadiannya yang dulu dengan sikap yang lebih keras. Ia masih antisocial. Kadang membuat teman-temannya dalam kepribadiannya yang lain terlihat begitu aneh. Kadang mereka takut jika Justin membentaki mereka. Mungkin hanya ada 1 wanita yang membuatnya nyaman. Hanya ada satu. Eleanor. Eleanor Walton. Seorang wanita yang begitu mengerti perasaan Justin yang menurun teman-temannya aneh. Membuatnya ingin membunuh siapapun yang mengejek Eleanor atau dirinya sendiri. Tapi, itu dulu.

Sekarang, Justin sudah tidak seperti itu lagi. Justin sekarang lebih sering bersikap jahat terhadap orang-orang. Hampir ia membunuh orang, untung saja selalu ada guru atau mungkin polisi yang menghadang Justin. Tapi satu yang telah Justin selesaikan. Ia telah membunuh ibu angkatnya. Tapi itu tidak pernah membuat Justin puas. Rasanya, ia ingin membunuh setiap orang yang sejak dulu membuatnya terkucilkan. Meski, ia memiliki kepribadian lain yang lebih baik dari pada kepribadiannya yang asli.

Eleanor. Wanita ini sebaya dengan Justin. Memiliki wajah yang manis sekaligus cantik, badan yang ramping, dengan kecerdasan yang ia miliki. Tapi sayangnya, hanya 1 kelemahan dari Eleanor. Ia sangat lemah jika ia harus diperhadapkan dengan seorang lelaki yang tampan, seperti Justin. Atau mungkin Finn, lelaki popular di sekolah mereka. Lututnya akan selalu melemah jika ia melihat seorang lelaki tampan dan gagah. Tak bisa ia pungkiri, ia bersedia untuk bercumbu dengan lelaki itu. Tapi ia masih memiliki harga diri.

Eleanor terus melihat Justin yang sedang terduduk sendirian di dalam kelas dengan kepala yang tertunduk seperti biasanya. Membuat Eleanor tambah mengkhawatirkan keadaan temannya yang satu ini. Sudah 1 bulan Justin seperti ini, pikir Eli. Ia tidak tahu apa yang dialami oleh Justin. Dan ia ingin sekali mencari tahu. Sangat.

*Eleanor POV*

Aku terus menatap Justin yang terduduk dengan kepala yang ia tundukkan. Aku tidak tahu apa yang salah dengannya. Tapi aku sungguh penasaran dengan dirinya. Ia begitu misterius. Ia tidak pernah mengajakku untuk pergi ke rumah -seperti saat Finn mengajakku untuk datang ke rumahnya. Finn anak popular di sekolah ini. Finn Bultcher. Dia seorang yang tampan tapi tak cerdas seperti diriku.

Bieber is Psychopath || Herren JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang