Selalu, Selamanya - Bagian 2

1.4K 154 22
                                    

Selalu, selamanya -- Bagian 2.


Berapa Lamakah Selamanya? --- How Long is Forever?



MENYEBALKAN!

Jing terus menerus mengulang kata ini dalam hati sambil berjalan dengan kesal. Setiap langkah kakinya seolah-olah hendak membelah bumi dengan hentakannya yang kuat.

Apa sih bagusnya Jing itu? Kenapa dunia Lu Cang harus dipenuhi oleh Jing sialan itu?

Padahal jelas-jelas dia sudah melupakan Lu Cang. Dia berjanji akan kembali pada Lu Cang, tapi apa buktinya? Berpuluh-puluh tahun Lu Cang ditinggalkan sendirian di tengah gunung. Menunggu dalam kegelapan dan kesepian. Kalau saja dia tak datang pada waktu itu, mungkin saat ini Lu Cang sudah tidak akan berada di alam manusia lagi.

Sialan!

Dasar Jing sialan! Semoga kamu mati membusuk di neraka sana!

Lu Cang juga. Dasar bodoh! Kapan sih dia bisa berhenti menyukai Jing pembohong yang tidak bisa menepati janjinya itu.

Dasar Lu Cang bodoh!

Ingin sekali Jing berteriak sekeras-kerasnya meluapkan amarahnya, namun apa daya, dia juga tidak mau kalau Lu Cang sampai menyadari kalau dia bukanlah 'Jing' yang dia tunggu.

Sudah dua tahun mereka tinggal bersama di rumah yang sudah direnovasi menjadi jauh lebih layak ini. Rumah yang dulunya hanya seadanya, sekarang sudah dibangun dengan menggunakan batu. Jauh lebih besar dan lebih kokoh, sesuai dengan keinginan Jing. Saat hujan tiba, mereka tak perlu khawatir dengan atap yang bocor lagi, jika angin kencang bertiup, mereka tak perlu takut rumah mereka akan terbang tertiup angin, jika salju turun, mereka tak perlu takut dengan terpaan udara dingin lagi. Dengan kata lain, mereka tak butuh lagi perlindungan dari pohon-pohon bambu itu. Tapi Lu Cang menolak dengan tegas kalau pohon-pohon bambu yang memagari rumah mereka ditebang. Alasannya? Apalagi kalau bukan tentang si Jing sialan.

Lu Cang merasa sayang jika pohon bambu yang Jing tanam dengan tangannya sendiri ditebang begitu saja. Katanya : "Pohon-pohon itu kamu tanam sendiri, bisa dibilang, mungkin pohon bambu ini adalah satu-satunya hal yang pernah kamu kerjakan dengan tanganmu sendiri. Aku masih ingat bagaimana wajahmu saat menanam pohon bambu ini. Ahahahahah...... Kamu menusukkan bambu-bambu ini ke tanah seolah-olah sedang membunuh musuh besarmu. Wajahmu beringas sekali saat itu." Lalu Lu Cang tertawa dengan bahagianya mengingat kenangan indahnya bersama si 'Jing' itu.

Melihat Lu Cang yang bercerita tentang Jing-nya dengan pancaran kasih sayang yang begitu jelas di wajahnya, tentu saja Jing merasa tidak suka. Lu Cang adalah miliknya, Lu Cang tidak boleh membicarakan tentang orang lain dengan wajah seperti itu. Tidak boleh!

Tapi lagi-lagi Jing hanya bisa menelan kekesalan dan kecemburuannya terhadap sosok Jing yang disukai Lu Cang.

Untuk sementara, dia harus bisa bersabar. Atau dia akan kehilangan Lu Cang. Pilihan yang sama-sama menyiksa hati dan pikirannya.

Dengan memanfaatkan kebutaan Lu Cang, Jing membiarkan Lu Cang berfikir kalau dia adalah 'Jing' yang selama ini ditunggu oleh Lu Cang. Dengan berperan sebagai 'Jing', dia akan bisa berada di sisi Lu Cang selamanya.

Selamanya......

Tiba-tiba kata selamanya ini menyesakkan dadanya.

Berapa lama lagikah selamanya itu?

Saat ini Lu Cang sudah berumur lima puluh tahun lebih, sementara Jing baru berumur dua puluh dua tahun. Ada rentang waktu tiga puluh tahun di antara mereka. ---Rentang waktu yang sangat dibenci Jing. Seandainya saja dia lahir jauh lebih awal, tentu dia lah yang akan bertemu Lu Cang lebih dulu. Bukan Jing pembohong itu.

HHYL Fanfic in Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang