Seperti tengah malam yang senyap
Yang membuat keramaian menjadi lenyap
Dan hanya menyisakan gelap
Ditengah perbincangan kita akhir akhir ini, cukup sering engkau terdiam tiba tiba. Sementara aku sibuk menerka apa yang ada difikiranmu.
Jujur saja, aku merasa entah. Jujur saja, aku masih merindukan seseorang yang telah berpindah. Jujur saja, aku masih sering mengenang masa masa bersama seseorang yang pernah singgah. Aku tau, aku memang salah. Tetapi. Entah.
Aku tau aku memang salah. Membiarkanmu tak menyentuh tanah. Tertiup angin yang menggoyangkanmu tanpa arah. Aku tau aku memang bodoh. Membiarkanmu melayang layang padahal aku tahu kau cukup memiliki rasa sayang.
Biarkan fajar menjelang. Biarlah kututup pintu kenangan. Biarlah sosokmu saja kini mengisi hati terdalam.
Teruntuk engkau yang setia menunggu kehadiranku, aku meminta maaf, atas kebodohanku.
Satu hal yang perlu engkau tau, aku juga menyimpan rasa yang sama.
Teruntuk engkau yang tersayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesal
PoetryKbbi : sesal/se·sal/ (n) perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya); Kalimat-kalimat disini berisikan penyesalan. Dan untuknya, saya meminta maaf.