Biru

69 6 0
                                    

Dingin yang menusuk tulang ketika hujan datang bersama remang biru pekat yang petang.

Sunyi menelusup datang. Dengan kafein kucoba perlahan hiraukan.

Sunyi kali ini sangatlah berbeda.

Tiada pernah aku suka.

Tiada lamunan syahdu ataupun doa.

Hening ini mencabik sukma seketika.

Cakrawala gelap, seperti rasa khawatir. Mengendapkannya bersama lelap, berharap beberapa kata darimu hadir.

Andaikan saja jarak tiada pernah ada. Mungkin entah dalam hati tak akan pernah tercipta.

Bersama langit biru pekat. Aku merindukanmu, wahai seseorang yang membuatku terpikat.

SesalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang