PROLOG

36 15 16
                                    

PROLOG

"Rein! Lo kagak waras." Sherenna melangkah mundur karena Rein terus berjalan ke arahnya dengan tatapan yang tidak bisa dipahaminya.

"Serah lo dah." Rein tetap melangkah maju.

"Lo mau ngapain?!" Sherenna makin mundur tanpa sadar bahwa dia sudah berada didepan pintu rumahnya. Memang Reinlah yang datang kerumahnya dan bersikap aneh seperti ini tanpa memberitahu Sherenna apa penyebabnya.

"Nanti juga lo bakal tau." Rein menarik Sherenna ke dalam pelukannya.

Pelukan hangat yang membuat jantung Sherenna berdetak lebih kencang. Ia yakin pasti Rein dapat mendengarnya.

Mereka berdua tak menyadari bahwa Jenifer menyaksikan adegan itu dari dalam mobilnya yang terparkir dekat rumah Rein.

"Cewe gatel!!!" Jenifer melajukan mobilnya sehingga berlalu dengan cepat.

"Jauh-jauh dari gue Rein." Sherenna seperti tersadar dan mendorong tubuh Rein.

Rein menatap teras rumahnya dan mengacungkan jempolnya kepada Tante Mey yang sedang asyik tertawa.

"Gini Renna. Tante Mey lagi ngidam liatin gue meluk lo tapi syaratnya gue nggak boleh bilang dulu kalo itu permintaannya jadiii yaa kayak gitu deh." Rein mengangkat bahunya acuh.

"Tante Mey ah. Ngidamnya aneh. Lo pasti sekalian modus kan?" Sherenna menatap Rein dengan penuh selidik.

Rein membalas tatapan itu dengan melihat Sherenna dari kepala hingga kaki dengan tatapan menilai.

"Kagaklah. Nggak tertarik guenya." Rein pun pergi meninggalkan Sherenna yang sudah naik darah.

🎈🎈🎈

Hay prolognya emang cuman kek gitu. Hehehe nggak tau mau bikin yang mana. Ya itu aja deh.

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang