2

26 7 0
                                    

"serius? demi apa?" mata alvin melebar

"iya vin yaampunnnn" sahut Gilang

"namanya siapa?" tanya alvin, lagi

"lupa"

"ah, elo kalo ngasi tau sesuatu jangan setengah-setengah!" jawab Alvin jengkel

Gita berjalan di koridor sambil membawa minum yang baru saja ia beli di kantin bersama temannya, Amel

"git?" panggil Amel

Gita menoleh

"lo sejak kapan pacaran sama Angga?"

"emmm, sejaaakkk negara api menyerang kalik?"

"lah? negara api menyerangnya kapan? kok isi "kalik"? lo pacaran nggak sih sama dia? kok lo kaya ga yakin sih? berikan hamba kepastian" tanya Amel bertubi-tubi kepada Gita

"yaampun sayangku cintaku amelqueee, bisa gak nanyanya satu-satu?" tanya Gita yang 'agak' jengkel

"hehe, ya maap ding"

Sesampainya mereka di kelas, kelas begitu ramai karena guru ekonomi mereka sedang tidak masuk. Mereka semua bersorak gembira, tetapi tidak dengan Gita dan Amel. Mereka biasa-biasa saja. Amel kembali menanyakan pertanyaan yang belum dijawab oleh Gita, tetapi lagi-lagi Gita tidak mau menjawab, ia hanya menyunggingkan senyuman kepada Amel

                                ***

kemarin...
'ta? bisa ketemu gak hari ini?' tanya Aldo di telepon

'mau ngapain? jangan pernah manggil gue dengan sebutan ta lagi karena panggilan itu hanya boleh digunakan oleh orang yang sayang sama gue dan gak pernah nyakitin gue, bukan manusia kaya lo.' Saat pelajaran sekolah Gita selesai, disaat gita sedang membereskan bukunya, hpnya berdering melontarkan lagu treat you better-shawn mendes. Ternyata Aldo

'gue mau ngomong sesuatu git, penting'

'yaudah si ngomong disini aja' sahut Gita jengkel

'ta...eh git maksudnya. gue nyesel mutusin lo, gue nyesel udah nyakitin lo git. gue minta maaf sama lo'

'dih? baru sekarang nyeselnya? iya? pacar lo yang kemarin mana? dia mutusin lo? haha lo emang pantes dapetin itu do' kata Gita sambil menahan air matanya yang mengalir

'maafin gue git, maafin gue' pinta Aldo

'maaf ya do, gue gak mau buang-buang waktu gue yang berharga ini cuma untuk ngeladenin lo, cowok-brengsek!' kata gita sambil menekankan kata terakhir sebelum ia memutuskan telepon

Pikiran Gita melayang kemana-mana. Bayangan dirinya bersama Aldo juga masih ada di benaknya, tetapi apa boleh buat? ia harus segera melupakan semua masa lalunya walaupun itu susah baginya. Tiba-tiba hp Gita berdenting menandakan ada yang mengirim pesan

from : angga
'git, lo lagi apa?'
Gita membuang nafasnya dengan berat setelah membaca pesan dari pacarnya, Angga. Kemarin Angga menembak Gita di parkiran sekolah saat murid-murid sudah pulang sekolah. Bahkan, kemarin Gilang tidak bersama dengan Gita. Setelah Gita pikir-pikir, jika dirinya menerima Angga, mungkin ia bisa melupakan Aldo. Tapi itu hanya ekspetasi Gita, setelah ia menerima dan sudah resmi berpacaran dengan Angga, entah kenapa ia menyesal. Ia tidak ingin pacaran. Cepat atau lambat ia pasti akan memutuskan hubungannya dengan Angga

to : Angga
'ga ngapain kok ngga, kenapa?'
Hanya itu yang Gita balas

                                  ***
maap ye updatenya lama wkwk
dibaca ya😊

Fall for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang