3. NO

7K 418 2
                                    

Sinar matahari siang membangunkan tidur nyenyak seorang remaja yang baru selesai menangis.

Rena bangkit dari ranjang empuknya, lalu ia masuk ke kamar mandi dan menatap bayangannya dikaca besar di dalam kamar mandi. Rena hampir saja melompat begitu melihat wajahnya yang memerah, matanya yang sembab, dan ada lingkar hitam dibawah matanya.

Rena pun segera mencuci wajahnya lalu segera mandi. Setelah mandi Rena langsung menggunakan pakaian santai dan berjalan keluar kamar.

Sebelumnya ia melihat handphonenya terlebih dahulu, tetapi tidak ada pesan atau miss call dari siapa pun, lalu ia melihat jam yang menunjukan pukul sebelas siang. Itu artinya Rena bolos sekolah hari ini.

Oke, kemarin ia bolos dan hari ini ia bolos lagi. Hah entahlah apa tujuan hidupnya, yang jelas Rena ingin hidup tenang tanpa larangan.

"Rena" Rena melihat ke arah ayahnya yang memanggilnya sambil memainkan jarinya di atas keyboard laptop.

"Iya pa?" Jawab Rena sambil menuangkan jus jambu ke dalam gelas.

"Kamu masih mau sekolah ga?" Tanya Ayah Rena, lalu ia pun berjalan menuju Rena yang ada didapur setelah menutup laptopnya.

"Masih" Jawab Rena singkat, lalu ia memasukan kembali jus jambunya kedalam kulkas.

"Terus kenapa kamu ga sekolah? Tadi wali kelas kamu nelpon, katanya kamu juga kemarin ga masuk. Kalo sekarang papa bisa ngertiin kamu, tapi kemarin kamu kemana?" Ucap ayah Rena panjang lebar, Rena yang mendengar celotehan ayahnya hanya bisa meminum jus jambunya sambil diam.

"Kemarin Rena kesiangan pa, jadi Rena pergi ke cafe sama Deva" Jawab Rena dengan penjelasan yang menurutnya cukup jelas. Ia sengaja menyebut nama Deva, karena biasanya jika ia pergi bersama Deva, orangtuanya tak merasa ada masalah.

"Nanti sore, suruh Deva kesini. Papa mau bicara sama dia" Ucap ayah Rena dengan dinginnya, lalu pergi menuju ruang kerjanya.

Rena yang mendengar hanya bisa memelototkan matanya, bagaimana bisa dia memanggil Deva kesini, bagaimana jika nanti Deva bertemu dengan Rachel.

Selama Rena pacaran dengan Deva, Rena belum pernah membawa Deva ke rumahnya, kecuali waktu sebulan setelah mereka menjadi sepasang kekasih, itu pun karena ditanya oleh mamanya apakah Rena sudah punya pacar atau belum.
.
Rena masih saja menarik nafas panjang dan mangeluarkannya kembali, bermaksud untuk membuat dirinya lebih tenang, karena tepat pukul 4 sore nanti Deva akan datang ke rumahnya dan Rachel masih belum pulang dari sekolah.

Sepuluh menit yang lalu Rena menanyakan keberadaan Rachel kepada mamanya, dan mamanya mengatakan bahwa Rachel ada jadwal ekstrakurikuler. Rena pun semakin panik karena jam pulang Rachel paling telat itu pukul 5 sore dan bisa saja disaat Rachel pulang Deva masih duduk manis bersama ayah dari Rena.

Terus bagaimana jika Deva dan Rachel beradu tatap? Aaaaahhh... Rena tidak bisa membayangkan hal itu.

Menit berikutnya Rena telah duduk di kursi yang ada dihalaman depan rumahnya, sambil memegang handphonenya, terlihat jam sudah menunjukan pukul setengah 4.

Karena Rena tidak mau hal buruk terjadi, Rena pun dengan terpaksa menghubungi Rachel lewat aplikasi Linenya.

Renata Daifa W
•Helll
•Rachel
•Read woy!
•RACHEL!

Rachel Daifa W
•Baru keread kak, ada apa?

Renata Daifa W
•Jangan panggil gue kak hel please!
•Lo dimana sekarang?

Rachel Daifa W
•Rachel masih di sekolah, kenapa?

Renata Daifa W
•Balik jam berapa?

Rachel Daifa W
•Bentar lagi deh kayanya
•Emang kenapa sih?

Renata Daifa W
•Nanti kalo lo nyampe rumah, masuk lewat belakang yaa

Rachel Daifa W
•Emangnya kenapa kak?

Renata Daifa W
•Udah nurut aja, ribet lo

Rachel Daifa W
•Eh iya oke

Setelah membaca pesan dari Rachel, Rena langsung melihat ke arah pintu gerbang coklat yang terbuka lalu masuklah mobil hitam milik Deva.

Rena melihat kearah jam yang ada pada layar handphonenya.

Belum jam empat batin Rena.

Deva turun dari mobilnya, setelah mobil hitamnya terparkir indah di belakang mobil ayah Rena.

"Haiiiiii" Sapa Deva yang masih menggunakan seragam sekolahnya, Deva berlari menghampiri Rena dengan teriakan sapaan yang cukup aneh.

"Hei Dev" Jawab Rena yang sekarang telah berdiri dari duduknya.
.
Rena hanya bisa mengintip dari balik tembok yang membatasi antara ruang tamu dan halaman belakang rumahnya.

Dia mengintip dari jarak 10meter lebih hanya untuk ingin mendengar apa topik yang dibicarakan oleh Deva dan Ayahnya.

Wajah Deva terlihat tersenyum setelah mendengar tertawaan Arya, ayah dari kekasihnya.

"Iya om, Deva juga sebenernya ga nyangka bakal ketilang" Terdengar jawaban Deva dengan nada cengengesan di kalimatnya.

"Ahhh kamu ini, makanya kalo bawa motor harus di ikutin juga tata tertibnya" Sambung Arya sambil memukul pelan paha Deva.

Tak lama kemudian terdengar suara deru mesin mobil ditelinga Rena, Rena langsung melihat ke kanan dan ke kiri dan akhirnya menemukan jam dinding yang sedari tadi ia cari.

"Jam setengah lima? Pasti itu Rachel deh" Rena baru saja akan melangkahkan kakinya menuju pintu belakang rumahnya tapi terhenti ketika Deva menanyakan sesuatu kepada Arya.

"Itu siapa om?" Tanya Deva kepada Arya.

"Oh itu, itu sih anak om" Jawab Arya santai, sementara Rena yang mendengar jawaban Arya langsung melesat menuju ruang tamu.

"Anak?" Tanya Deva meyakinkan.

"Iya an—" Ucapan Arya terpotong oleh kedatangan Rena.

"Ngomongin apaan?" Tanya Rena sambil terus melihat ke arah mobil Rachel yang mulai memasuki area garasi rumahnya.

"Pengen tau aja kamu, udah sana masuk" Suruh Arya kepada Rena.

Rena pun tidak menurut begitu saja, ia langsung keluar dan berbelok ke arah kiri rumahnya, yaitu garasi.

"Kak" Panggil Rachel masih didalam mobil mini cooper merahnya.

"Jangan panggil— Ahhh udahlah lo turun dong buruan" Suruh Rena kepada Rachel yang malah diam didalam mobil.

"Ini mobil siapa? Ngalangin ih" Ucap Rachel pelan tetapi masih terdengar oleh Rena.

"Sekarang lo masuk ke kamar lo ya, lewat pintu belakang! Mobil lo mau gue pake, awas aja lo kalo pake belok belok dulu!" Ucap Rena yang langsung membuka pintu mobil Rachel.

"Dipake kemana?" Tanya Rachel bingung.

"Nanti gue jelasin, lo masuk buruan" Jawab Rena dan ia pun langsung menarik Rachel keluar dari mobil dan mendorong tubuh Rachel sampai Rachel berada di depan pintu belakang rumah.

Setelah memastikan Rachel masuk lewat pintu belakang, Rena pun segera menaiki mobil Rachel lalu ia simpan di halaman rumah tetangganya sekaligus teman mainnya, Genta.
.
-LANGIT DAN BUMI-

Nahlohhh ada cast baru guys, cie digantungin haha😂 Jangan marah ya. Stay tune terus di cerita aneh bin manyehnyoh ini. Lavyuuuuu

SATU VOTE SANGAT BERHARGA

Langit dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang