Rena yang sudah siap dengan seragam sekolahnya tak sengaja melihat Deva yang duduk diatas motornya diluar gerbang rumahnya. Apakah dia sudah dimaafkan? Apakah Deva sudah memaafkannya? Dengan senyum yang merekah Rena segera menggendong tas ranselnya dan turun untuk meminum susu yang sudah disiapkan diatas meja makan.
Tak lama Rachel turun dengan terburu-buru lalu mencium punggung tangan kedua orangtuanya dan segera berlari menuju pintu utama rumah. Entah mengapa hari ini Rachel sangat terburu-buru.
Melihat kunci mobil yang tidak Rachel ambil dari tempatnya, Arya segera berteriak memanggil Rachel.
"Hel, kunci mobilnya ga dibawa?" Tanya Arya dengan teriakannya.
"Rachel bareng temen" Jawab Rachel lalu ia segera berlari menuju gerbang coklat didepan rumahnya. Rena pun ikut berlari lalu berhenti di depan pintu utama rumah dan dia melihat Rachel disana, berdua bersama Deva, kelihatannya mereka akan pergi ke sekolah bersama. Entahlah Rena harus apa, tapi intinya Rena kesal.
Rena masuk ke dalam rumah, mengambil kunci mobil Rachel lalu mencium punggung tangan kedua orangtuanya dan segera pergi menuju garasi dimana mobil milik Rachel terparkir disana.
.
Rena baru saja mendudukan dirinya di tempat duduknya, lalu ia memasang headset pada handphonenya dan menyumpal telinganya dengan benda kecil itu. Aliran musik edm yang menjadi favoritnya terdengar menggebu dijiwanya.Sedang asik mendengarkan musik yang membuat awal harinya semangat, tiba-tiba Tari berjalan ke arahnya sambil memasang tatapan tajam lalu melewati Rena begitu saja. Tak peduli, Rena masih fokus pada lagu yang sedang ia dengarkan. Sampai akhirnya pak Vino memasuki kelas.
.
Bel istirahat berbunyi Rena segera membalikan badannya untuk melihat Tari yang duduk tepat dibelakangnya "Ri, mau ke kantin ga?" Tanya Rena.Tari hanya menatap Rena lalu segera berjalan keluar kelas.
Rena yang merasa agak kesal segera menuju kursi Tania yang berada di belakang kursi Tari, terlihat Tania yang sibuk dengan buku novelnya
"Tan, mau ke kantin? Bareng yuk, Tari udah duluan tuh" Ucap Rena kepada Tania.Tania menutup bukunya lalu pergi begitu saja, entah sengaja apa tidak, tapi bahu Tania bertabrakan dengan bahu Rena dan membuat Rena mundur hingga mengenai kursi dibelakangnya.
"Ih pada kenapa sih, awas aja kalo ini gara gara Rachel, gue bakar juga tuh anak" Rena mendumel sendiri lalu ia pun kembali duduk dikursinya sambil memainkan handphonenya.
.
Rena berjalan dengan sangat buru-buru menuju tempat parkir sekolahnaya untuk segera pulang ke rumah, hari ini ia benar-benar kesal dengan semua orang. Mulai dari Deva yang pergi ke sekolah bersama Rachel, Tari dan Tania yang tiba-tiba cuek dan sekarang Rena melihat ban mobil depan sebelah kirinya pecah."Ah kenapa sih gue sial banget" Rena melipat kedua tangannya didepan dada dan menyenderkan tubuhnya ke badan mobil.
"Gue ga tega Ri" Ucap Tania dengan suara super kecil.
"Ah udahlah 3hari doang" Balas Tari yang masih berjongkok dibelakang mobil Rena.
Rena mendengus, tukang bengkel yang ia kenal tidak mengangkat teleponnya. Sekarang ia bingung harus bagaimana, jika ia menjalankan mobilnya dengan satu ban yang tidak berangin bisa saja terjadi kecelakaan.
Rena tersenyum ketika ia mengingat satu nama yang selalu ada ketika dia butuhkan "Genta, kenapa gue ga nelpon Genta" Ucapnya sambil mencari kontak bernama Genta dan tak lama terdengar suara Genta disebrang sana.
"Halo" Ucap Genta.
"Ta, lo dimana?" Tanya Rena sambil tersenyum.
"Disekolah, kenapa?"
"Bisa ke sekolah gue ga? Tolong gantiin ban dong"
"Lah kenapa?"
"Pecah" Jawab Rena sambil cengengesan.
"Ya udah tunggu"
"Oke, bye"
"Bye"
"Untung ada Genta" Ucap Rena sambil tersenyum lalu ia pun berjalan untuk masuk ke dalam mobilnya.
Tari menatap Tania dengan wajah flat "Sorry Ri, lupa" Ucap Tania sambil tersenyum.
"Ya udah balik yuk" Ajak Tari sambil berjalan jongkok supaya Rena tidak melihat keberadaan dia dan Tania.
.
Genta baru saja selesai mengganti ban mobil Rena yang pecah, lalu ia mengelap keringatnya dan membereskan alat yang tadi ia pakai."Thanks ya Ta" Ucap Rena sambil tersenyum.
"Iya, btw lo kok bawa mobil?" Tanya Genta sambil berjalan mendekati Rena.
"Ngga apa apa, lagi mau aja" Jawab Rena tanpa melihat ke arah Genta.
"Lo bohong" Ucap Genta.
"Ya gue cuma mau bawa aja, kebetulan Rachel lagi ga bawa mobil" Ucap Rena tenang.
"Ngga ngga, pasti ada sesuatu nih" Genta berdiri dihadapan Rena sambil menatap Rena. "Cerita sama gue" Lanjut Genta.
"Cerita apa? Gue ga apa apa" Ucap Rena sambil menatap Genta lalu ia kembali menunduk.
"Cerita Re" Ucap Genta penuh paksaan.
"Ga ada yang harus gue ceritain" Jawab Rena.
"Cerita" Ucap Genta penuh penekanan.
"Cerita apa sih, gue ga apa apa" Jawab Rena menatap Genta.
"Lo bohong" Ucap Genta sambil menyipitkan matanya.
"Ngga" Jawab Rena singkat.
"Cerita sama gue Renata Daifa Wijaya" Ucap Genta sambil memegang kedua bahu Rena.
"Ga ada yang harus gue ceritain Genta Kusumadinata" Ucap Rena lalu melepaskan kedua tangan Genta yang memegang bahunya.
"Gue bakal maksa lo buat cerita ke gue" Ucap Genta.
"Masa bodo" Jawab Rena sambil berjalan untuk memasuki mobilnya.
"Ya udah sana balik" Ucap Genta sambil berkacak pinggang.
"Itu motor lo pindahin" Ucap Rena kesal karena motor hitam Genta memblokir jalan mobilnya.
"Ga mau" Ucap Genta dengan nada mengejek.
"Gue tabrak nih" Ucap Rena yang mulai menyalakan mesin mobilnya.
"Eh eh eh gila lo Re, ga lucu sumpah" Dengan paniknya Genta berlari menuju motornya dan segera memakai jaket dan helmnya. Sementara Rena yang melihat wajah panik Genta hanya bisa tertawa puas dibalik kemudi.
.
Nihhhhhh cerita aneh bin gaje hh. Maaf kalo banyak typo ya, ngebut banget ngetiknya banyak yang nagih, tapi seneng banget ih ada yang nagih, berarti cerita gue ditunggu-tunggu, jadi geer unch haha. Seperti biasa jangan lupa vomment ya, ketchup manjahhhhhh.Ini part terpendek dan terbosenin :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Bumi
RandomLANGIT DAN BUMI [#10 in Random - 01 Januari 2017] Cerita tentang persaudaraan yang sudah retak, menjadi patah ketika terjadi cinta segitiga antara adik dan kakak. _________________________________________ [SLOW UPDATE]