"Tania kenapa sih lo polos banget" Ucap Tari sambil melihat ke arah Tania yang sedang meminum vanilla latte yang tadi ia beli.
"Lagian lo ga bilang Ri" Jawab Tania, kali ini dia melihat ke arah Tari yang sedang memasang wajah kesal. "Emangnya kenapa sih? Gue kan cuma nanya ke Deva" Lanjut Tania.
"Tapi Tan, pertanyaan lo itu bisa buat Deva sama Rena ribut lagi. Mana tadi pas balik muka Rena bete banget lagi, dia juga ga mau ikut hangout kan" Ucap Tari mengingat Rena yang minta langsung pamit pulang setelah pulang sekolah dan menolak untuk ikut Tari dan Tania hangout di salah satu cafe yang sedang ngetrend.
"Iya iya sorry deh Ri" Jawab Tania dan selanjutnya terdengar deringan tanda pesan masuk pada handphone mereka.
Ya! Deringan itu berasal dari notifikasi grup line yang mereka buat bersama Rena. Hanya bertiga, benar-benar bertiga.
Renata Daifa W
•Gue butuh kalianItulah pesan yang dikirim oleh Rena, setelah Tari dan Tania membaca pesan tersebut mereka segera pergi menuju rumah Rena. Traffic light yang mereka lalui sore ini banyak yang menyala merah, sangat mengganggu perjalanan yang seharusnya menghabiskan waktu selama setengah jam sekarang menjadi satu jam.
Tak peduli dengan pintu yang harusnya diketuk, Tari dan Tania langsung membuka pintu utama rumah Rena yang kosong, bahkan asisten rumah tangganya pun tidak terlihat sama sekali. Tari dan Tania memutuskan untuk masuk ke kamar Rena dan tebak siapa yang mereka temukan? Ya, mereka tidak melihat siapapun didalam sana. Tania memutuskan untuk melihat ke arah balkon dan Tari ke kamar mandi tapi tetap saja mereka tidak menemukan apa yang mereka cari.
"Kamarnya masih rapi, kemungkinan Rena ga pulang" Ucap Tari sambil menutup pintu kamar Rena.
"Tasnya juga ga ada, kita coba ke rumah Genta" Balas Tania yang langsung menuruni tangga dan segera keluar dari rumah Rena sedangkan Tari masih celingukan di ruang keluarga rumah Rena dan mendapati asisten rumah tangga Rena yang sedang menguras kolam renang.
"Bi, Rena kemana?" Tanya Tari sambil menghampiri asisten rumah tangga yang sibuk.
"Non Rena belum pulang" Jawab art itu dengan setengah terkejut, mungkin karena Tari yang tiba-tiba datang disaat dia sedang serius menguras kolam.
Tari langsung pergi keluar dari rumah Rena dan menyusul Tania yang sudah keluar gerbang.
"Ini kenapa ga ada yang bukain" Ucap Tania sambil terus menekan bel di samping pagar rumah Genta. Sedangkan Tari yang sudah berdiri di sebelah Tania segera mengirimi Rena banyak pesan.
Mentari Syahda
•Re, lo dimana?
•Gue sama Tania barusan ke rumah lo
•Katanya lo belum balik
•Re jawab please
•Rena lo bilang lo butuh kita, tapi lo ga ngasih tau keberadaan lo
•Rena jawab!
•Re please"Ahhh kemana sih tuh anak, kalo ada apa apa gimana" Teriak Tari yang sudah frustasi dengan sahabatnya yang belum ditemukan sejak setengah jam yang lalu.
"Ada apa? Sorry ya satpam gue lagi diare, art lagi sibuk" Ucap Genta yang entah sejak kapan sudah ada di hadapan Tari dan Tania.
"Lo tau ga Rena dimana?" Tanya Tania dengan cepat.
"Di rumahnya kali, kenapa?" Tanya balik Genta dengan santai.
"Dia tadi bilang di grup katanya butuh kita, tapi kita ga tau dia dimana" Ucap Tania.
"Kalo dia ada di rumahnya, kita ga bakalan kesini" Lanjut Tari masih dengan wajah lelahnya.
"Jadi? Rena ilang?" Ucap Genta dengan panik.
"Eh eh jangan sembarangan lo" Ucap Tari menyangkal.
"Mending sekarang kita cari dia, pake mobil gue" Ucap Genta yang sudah akan berlari menuju tempat mobilnya terparkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Bumi
RandomLANGIT DAN BUMI [#10 in Random - 01 Januari 2017] Cerita tentang persaudaraan yang sudah retak, menjadi patah ketika terjadi cinta segitiga antara adik dan kakak. _________________________________________ [SLOW UPDATE]