25. Teman Baru?

4.6K 275 12
                                    

Ting.. Nong..

Suara itu sudah berkali-kali Genta buat pagi ini, dia menciptakan suara itu hanya untuk bisa masuk ke apartemen teman dekatnya sendiri. Itu sangat sopan bukan?

Dari 5menit yang lalu Genta sudah berdiri di depan pintu apartemen Rena, dia datang berniat menjemput Rena untuk berangkat sekolah. Pukul 6 lewat 30 pagi biasanya Genta dan Rena sudah berada di dalam mobil, namun sekarang Genta masih berdiri di depan pintu apartemen Rena dan tak tau keberadaan Rena.

Apa gue masuk aja ya? Batin Genta. Sebenarnya Genta sudah tau password  apartemen Rena, namun dia berusaha untuk menjadi orang yang sopan.

Tak sabar menunggu lagi, Genta pun segera menekan angka angka ajaib yang bisa membuat dia masuk ke dalam apartemen Rena.

"Re" Panggil Genta sambil berjalan semakin ke dalam.

"Renaaa.. Udah siang woy" Teriak Genta sambil mengetuk pintu kamar Rena dan Genta tak mendengar sahutan dari dalam.

"Re, buruan" Teriak Genta sekali lagi namun tetap tidak ada sahutan.

Genta pun mencoba menekan knop pintu ke bawah dan mengerutkan keningnya ketika pintu kamar Rena tidak terkunci.

Biasanya kekunci mulu Batin Genta.

Genta pun segera membuka pintu kamar Rena dan percayalah bahwa Genta hanya menemukan kamar yang rapi dengan gordyn terbuka lebar dan AC yang mati.

"Re" Panggil Genta. "Renaaa, lo masih mandi?" Teriak Genta sambil membuka pintu kamar mandi yang biasa Rena gunakan dan hasilnya nihil, tak ada Rena disana.

Lalu Genta membuka handphonenya dan mencari kontak bernama 'Rena💙' dihandphonenya, jangan tanya mengapa Genta menambahkan emoticon love dibelakang nama Rena.

"Halo" Ucap Genta setelah mendengar suara Rena.

"Iya ada apa Ta?"

"Lo dimana?"

"Di jalan"

"Mau kemana?"

"Sekolah lah bego"

"Lah ninggalin gue lo?"

"Ya emang lo mau bareng?"

"Biasanya juga bareng"

"Ya udah maaf"

"Gue nyari lo nih"

"Ngapain dicari? Ga akan ketemu"

"Ya emang"

"Ya terus ngapain nyari?"

"Tau ah"

"Wehhh ngambek lo?"

"Kaga, udah ah gue mau pergi nih"

"Hati hati ya"

"Yoi sip"
.
Rena yang sedang serius duduk dikursinya sambil menyalin soal yang diberikan oleh Bu Ovie, dikagetkan dengan Tania dan Tari yang tiba tiba menghampirinya setelah mereka kembali dari kamar mandi.

"Kenapa sih?" Tanya Rena sambil melihat ke arah dua sahabatnya.

"Parah lo Re, kaga cerita" Ucap Tari sambil menggelengkan kepalanya.

"Cerita apa?" Tanya Rena bingung.

"Kenapa lo ga bilang kalo Genta udah resmi jadi siswa di sekolah kita?" Tanya balik Tari.

"Demi apa?" Ucap Rena dengan keras, membuat Bu Ovie yang sedang menulis di papan tulis melihat tajam ke arah Rena. "Maaf bu" Lanjut Rena dan Bu Ovie pun kembali sibuk dengan tulisannya.

"Kata siapa sih? Gue aja ga tau dia udah daftar" Ucap Rena lebih pelan.

"Ya tadi kita liat dia masuk ke ruang kepsek pake seragam yang sama persis kaya kita" Jawab Tania.

"Ya emang sih tadi gue ga berangkat bareng dia, jadi ga tau" Ucap Rena.

"Ya terus gimana dong?" Tanya Tari.

"Gimana apanya? Udah biarin" Jawab Rena santai. Tari dan Tania pun menatap Rena.

"Kenapa? Udah sana" Ucap Rena sambil tertawa kecil.

"Lo terima aja gitu dia pindah kesini?" Tanya Tari setelah dia duduk di sebelah Rena, dan Tania yang kembali duduk di kursinya sendirian, kebetulan Irene hari ini tidak sekolah.

"Ya udah lah, mau gimana lagi" Jawab Rena.

Tak lama terdengar suara ketukan di pintu kelas Rena, lalu Bu Ovie segera menghentikan kegiatan menulisnya dan mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk dan setelah orang itu masuk, Rena sangat terkejut karena orang itu adalah Genta.

"Please your attention guys" Teriak Bu Ovie setelah Genta berdiri di sebelahnya.

"Hari ini kalian mempunyai teman baru, dan dia adalah Genta Kusumadinata, siswa pindahan dari SMA Karya Bangsa. Apa ada yang ditanyakan?" Jelas Bu Ovie.

"Miss, dia masih jomblo ga?" Tanya seorang wanita yang duduk di bangku paling depan dan dibalas senyuman oleh Bu Ovie.

"Miss, saya ada pertanyaan" Ucap Tari yang tiba-tiba mengangkat tangan kanannya.

"Pertanyaan apa?" Tanya Bu Ovie.

"Genta, pacarnya Rena kan?" Tanya Tari dengan bodohnya, Rena pun segera menyikut Tari.

"Untuk sekarang, belum" Jawab Genta sambil tersenyum manis.

"Belum? Berarti akan dong" Ucap Tari sambil tertawa. Seketika kelas IPA 4 pun menjadi riuh oleh suara sorakan siswa siswinya yang sebelas dua belas dengan sorakan di stadion saat ada pertandingan.

"Be quiet" Teriak Bu Ovie, lalu siswa siswi IPA 4 pun berhenti bersorak.

"Silahkan Genta duduk di kursi yang kosong" Ucap Bu Ovie, dan Genta pun menemukan dua kursi kosong. Satu di sebelah Tania dan satu lagi di sebelah Fathir. Genta pun memilih untuk duduk bersama Fathir di barisan paling kiri, didepan meja guru dan sangat jauh dari Rena yang duduk di barisan paling kanan urutan ketiga dari depan.

"Jauh banget ya Re" Ucap Tari, Rena pun mengangguk.
.
Itu gue sok sok an inggris wkwk.. Jadi gitu yang gue ngerti, gue tulis hahahaha maafkan

Langit dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang