3

16 5 0
                                    

Liany : "Hallo"

??? : "Hallo, ini benar nomornya Liany?"

Liany : "Ya benar, ini siapa?"

??? : "Aku Arsenio"

Liany : "Arsenio?"

Arsenio : "Jangan bilang kau lupa dengan sepupumu sendiri"

Liany : "Sepupu?Tunggu!!Kau Arsenio Cetta??!"

Arsenio : "Hey, tak usah kaget seperti itu. Kau benar2 lupa denganku?Wah kau membuatku sakit hati"

Liany : "Hahaha, tidak mungkin aku melupakanmu Arsen. Oh iya, dimana kau sekarang?kenapa tak pernah mampir kerumah?"

Arsenio : "Aku kan sekolah di Jepang. Tapi besok aku pulang dan melanjutkan sekolahku di Indonesia"

Liany : "Wah benarkah?aku tak tau kalau kau akan melanjutkan sekolah disini"

Arsenio : "Kaunya saja yang tak pernah membalas pesanku, setelah bertanya pada ibumu ternyata kau ganti nomor hp"

Liany : "Maaf aku tak memberitahumu. Aku mengganti nomor hpku sekitar 3bulan yang lalu"

Arsenio : "Ya tak apa. Oh iya, aku akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu"

Liany : "Ha?Kau tidak bohong kan?"

Arsenio : "Tentu saja tidak. Sudah dulu ya, ada beberapa berkas yang belum selesaiku urus untuk pindah ke Indonesia. Jangan lupa menjemputku besok malam dibandara"

Liany : "Ya baiklah, sampai jumpa besok malam"

Aku senang, akhirnya Arsen pulang ke Indonesia setelah 2tahun berada di Jepang karna pekerjaan orang tuanya.

~Pagi harinya disekolah~

"Lia", panggil Deany

"Apa?", responku singkat

"Jangan lupa nanti kerja kelompok", kata Deany mengingatkan

"Iyaa, nanti jadi berangkat bareng?", tanyaku sambil mengeluarkan buku Geografi untuk pelajaran pertama

"Jadi. Nanti pulang sekolah aku langsung kerumahmu saja ya, aku sudah membawa baju ganti", ucap Deany sambil bersiap menuju mejanya yang hanya berjarak 2 meja dari mejaku

"Baiklah", jawabku singkat

Hari ini aku tak melihat Alter, mungkin dia izin?entahlah. Luana juga tak ada.

~Pulang sekolah~

"Masih ada waktu 1jam sebelum berangkat kerumah Luana", kata Deany saat sampai dirumahku

"Mmm, Luana tak masuk sekolah. Kau yakin dia bisa kerja kelompok?", tanyaku pada Deany

"Tadi aku mengirim pesan padanya. Katanya bisa", jawab Deany

"Ohh, baiklah. Aku mandi dulu ya, kau istirahat dulu saja", kataku sambil berlalu memasuki kamar mandi yang ada dikamarku

"Okay, habis itu gantian ya", ucapnya sambil tiduran di kasurku

~Di depan rumah Luana~

"Rumahnya tertutup sekali", kata Deany sambil turun dari mobil

"Jendelanya juga tertutup", lanjutku saat memerhatikan rumah Luana

"Permisi, ada perlu apa ya?", tanya satpam rumah Luana

"Kami temannya Luana, kami kesini untuk kerja kelompok", jawabku sambil tersenyum

"Ohh, silahkan masuk. Non Luana ada didalam", kata satpam tersebut

"Terimakasih pak", ucapku dan Deany sambil memasuki halaman rumah Luana

Toktoktok *suaraketukanpintu*

"Ya sebentar", setelah menunggu beberapa detik. Luana membuka pintu sambil tersenyum.

"Hai", kata Deany

"Hai, silahkan masuk", jawab Luana sambil mempersilahkan kami masuk

"Luana, kenapa tadi tidak sekolah?", tanyaku sambil mengikuti Luana kearah ruang tamu

"Semalam aku pergi ke acara keluarga dirumah paman dan baru pulang siang tadi", jelas Luana sambil berlalu kedapur dan membawakan minuman

"Jadi kita mulai darimana?", tanya Deany

"Dari sini saja", jawabku sambil menunjuk hal penting yang kira2 akan ditanyakan oleh guru saat presentasi

Kami mengerjakan tugas dalam diam, hanya berbicara sesekali untuk bertanya.

Toktoktok *suaraketukanpintu*

"Luana"

Seketika kami terdiam saat mendengar suara orang itu.

"Tidak mungkin", ucapku pelan. Deany melirik kearahku dengan muka bingung.

Luana segera membukakan pintu dan setelah itu kami semua terdiam.

"Ngapain kamu disini?", tanya Alter sambil melihat kearahku

"Ha?aku?", tanyaku balik dan dijawab anggukan oleh Alter

"Kerja kelompok", jawabku singkat

"Kamu ada perlu apa kerumahku?", tanya Luana

"Aku kesini karna disuruh orang tuaku mengantar ini", jawab Alter sambil memberikan kotak berukuran sedang

"Ohh, terimakasih", kata Luana sambil mengambil kotak tersebut

"Kau mau mampir?", tanya Luana

"Tidak", jawab Alter sambil berlalu menuju motornya yang berada diluar

Setelah Alter pergi, kami bertiga hanya bisa saling menatap dengan tatapan bingung

"Dia kenapa?aneh", kata Deany sambil melanjutkan tugasnya

"Entahlah", jawabku dan Luana bersamaan

~Pukul 18.05~

"Maaf, bisakah aku pulang duluan?aku harus menjemput sepupuku ke bandara jam 18.45", ucapku sambil membereskan barang2ku

"Ya boleh, lagipula kau sudah mengerjakan banyak hari ini", kata Luana memberi izin

"Hati2 yaa, titip salam untuk sepupumu", kata Deany

"Ya baiklah. Terimakasih", jawabku sambil tersenyum

Aku langsung menuju bandara diantar supirku. Selama diperjalanan aku terus memikirkan Alter.

Tadi dia tidak masuk sekolah, tapi nampaknya dia sehat2 saja. Dan juga tentang orangtua Alter yang memberi sesuatu pada Luana.

Apa mungkin keluarga mereka dekat?kalau keluarga mereka dekat pasti Alter tidak akan secuek itu dengan Luana. Entahlah, semakin dipikirkan malah membuatku pusing.

~Dibandara pukul 18.40~

"Untuk apa kau kesini?" ...

~•~•~•~•~•~

Hai, jangan lupa vote yaa. Thank u❤

Now Tell MeWhere stories live. Discover now