"Untuk apa kau kesini?"
Aku kaget saat mendengar suara itu. Aku segera berbalik dan melihat Alter berada di belakangku.
"Alter?kenapa kau ada disini?", aku balik bertanya
"Jawab dulu pertanyaanku, jangan malah balik bertanya", kata Alter dengan wajah kesal
"Aku kesini mau menjemput ...", aku belum selesai menjawab, tiba2
"Liany!", panggil Arsen dari jarak kira2 5meter
"Loh, dia siapa?temanmu?", tanya Arsen sambil melihat kearah Alter
"Dia temanku, namanya Alterio. Alter, perkenalkan dia sepupuku Arsenio", jawabku sambil memperkanalkan Arsen pada Alter
"Aku Alterio, panggil saja Alter", kata Alter
"Aku Arsenio, biasa dipanggil Arsen", ucap Arsen sambil bersalaman dengan Alter *awkward*
"Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau ada disini?", tanyaku pada Alter
"Aku hanya jalan2", jawab Alter gugup
"Jalan2?untuk apa kau jalan2 dibandara?", tanya Arsen bingung
"..." hening
Muka Alter telihat kebingungan dan gugup saat Arsen bertanya seperti itu
"Ehmm, Arsen, ayo kita pulang", ucapku memecah keheningan
"Hmm yasudah ayo", kata Arsen menanggapi
"Kami pulang duluan ya Alter", kataku sambil melihat kearah Alter yang kini mukanya terlihat lega(?)
"Ya, hati2", jawabnya, sedangkan Arsen menepuk pundaknya tanda pamit
Alter POV
Sungguh, jantungku serasa berhenti berdetak saat Lia bertanya seperti itu. Aku bingung mau menjawab apa.
Tidak mungkin aku menjawab kalau aku mengikutinya ke bandara?
Aku mengikutinya karena merasa tidak enak tadi dia melihat aku berkunjung kerumah Luana
Aku takut dia marah, jadi aku mengikutinya untuk meminta maaf. Sebenarnya tidak perlu minta maaf, karena kami tak punya hubungan apa2
Kami hanya 'teman'
Luana POV
Saat Lia dan Dea sudah pulang, aku langsung membuka kotak yang diberi Alter tadi. Kotak itu berisi baju dan kalung.
"Cantik sekali"
Hanya itu yang bisa aku ucapkan, bajunya cantik dan kalungnya sangat indah. Tapi untuk apa orang tua Alter memberiku ini?
Liany POV
~sesampainya dirumah~
"Temanmu aneh", ucap Arsen sambil duduk disebelahku yang sedang menonton tv
"Siapa?Alter?", tanyaku tanpa meliriknya dan fokus pada acara tv
"Iya, dia aneh, untuk apa jalan2 ke bandara?apa dia sudah gila?", jawab Arsen sambil mengunyah makanan ringan yang ada di meja
"Huss, jangan asal bicara. Dia tidak aneh apalagi gila. Mungkin dia hanya mencari suasana baru", ucapku sambil merebut makanan ringan dari tangan Arsen
"Kau ini kenapa sih?aku kan hanya bertanya", kata Arsen
*Hening*
"Kau suka padanya?", tanya Arsen tiba2
"Ya, aku menyukainya sejak lama", jawabku santai
Dari kecil aku selalu menceritakan masalahku pada Arsen, terutama tentang perasaanku.
"Apa dia tau kalau kau menyukainya?", tanya Arsen dengan muka penasaran
"Entahlah, sepertinya tidak", jawabku dengan muka lesu
"Kau sudah menyukainya sejak lama, kenapa tak diungkapkan saja?aku tak menjamin dia akan suka padamu. Tapi kau akan merasa lega karena sudah mengungkapkan perasaanmu padanya", ucap Arsen memberi nasehat
"Aku tak berani, akhir2 ini dia dekat dengan temanku. Bahkan dia mampir kerumah temanku dengan membawa hadiah. Mungkin mereka saling suka", jawabku sambil menunduk
"Kau ini payah, jangan langsung menyimpulkan kalau mereka saling suka. Bisa saja mereka hanya teman dekat", kata Arsen
"Tapi dulu kau pernah bilang jika seorang laki2 dan perempuan berteman, pasti salah satu diantara mereka menyimpan perasaan lebih", jawabku sambil menatap Arsen
"Oke baiklah, aku ralat. Tidak semua perempuan dan laki2 yang berteman menyimpan perasaan satu sama lain. Buktinya aku dan Rika berteman sejak dulu, sekarang Rika sudah mempunyai pacar dan akan bertunangan saat lulus SMA", ucap Arsen panjang lebar
"Sudahlah, aku lelah membicarakan semua ini. Aku mau tidur saja", kataku sambil berlalu menuju kamar, dan dijawab anggukan dari Arsen
~Pagi Harinya~
Tring *bunyi hp*
Mama : Sayang, hari ini kamu gausah jemput mama sama papa ya
Liany : Loh emang kenapa ma?
Mama : Kamu istirahat aja buat acara besok, lagipula mama sama papa pulang malam
Liany : Oke, hati2 ya ma
Mama : Iya sayangHari ini hari sabtu, hanya anak2 ekskul yang masuk sekolah untuk latihan. Karena aku tak mempunyai ekskul, aku libur.
Tadinya aku mengikuti ekskul basket, tapi karena waktu itu aku pernah mengalami cedera, mama sama papa tidak memperbolehkan aku ikut ekskul lagi.
"LIAA, AYO SARAPAN!!", teriak Arsen dari bawah
"SEBENTAR, MAU SIKAT GIGI DULU", jawabku dengan berteriak tak kalah kencangnya
~Saat sarapan~
"Lama sikat giginya", kata Arsen
"Tidak juga ah, sebentar ko cuma 5menit", jawabku sambil meminum susu yang dibuat oleh bi Mira
"Tidak sekolah?", tanya Arsen sambil mengambil roti
"Tidak, hari ini khusus yang ekskul aja", jawabku santai
"Aku nginep disini sampai hari senin", ucap Arsen
"Ohh, emangnya rumahmu kenapa?", tanyaku sambil memakan roti
"Mama sama papa lagi ribut, jadi males pulang", jawab Arsen dengan muka datar
Tringg *bunyi hp*
Alterio : Cepat keluar dari rumah mu
Liany : Ha?keluar dari rumah?
Alterio : Iya, cepat keluar
Liany : Memangnya kenapa?
Alterio : ...~•~•~•~•~•~
Hai, jangan lupa vote❤
YOU ARE READING
Now Tell Me
Teen Fiction"Love is so painful" -Liany Varisca "Goodbye are even more painful" -Alterio Yann