CHAPTER 01 - A NEW DAY HAS COME

5.3K 314 27
                                    

Cinta, sebuah kata yang masih melilit isi kepala Mingyu. Entah siapapun yang menciptakan kata itu, ia benar-benar tidak tahu harus apa sekarang.

Ada sebuah perasaan diantara bersyukur atau menyesal, bersyukur karena setidaknya ia sedikit berjuang untuk cintanya, atau mungkin menyesal karena seharusnya ia memulai semuanya sejak awal, karena ia pikir ini agak terlambat untuk dilakukan. Meski awalnya Mingyu pikir semuanya akan sia-sia, namun kelihatannya diluar ekspektasi. Kini rasanya Mingyu bisa berbangga diri.

Mingyu pikir dirinya akan ditolak mentah-mentah oleh Wonwoo, karena Wonwoo sama sekali tidak memiliki perasaan sedikitpun untuknya.

Tapi Tuhan selalu punya rencana, siapa yang tahu jika orang yang ia cintai juga mempunyai rasa yang sama sepertinya? Terkejut bukan main pastinya.

Dan malam ini, setelah sekian lama memberi sedikit waktu luang untuk cintanya agar bisa bernapas, kini akhirnya Mingyu telah memberikan pengakuan mengejutkan pada cintanya, Jeon Wonwoo.

Setelah menunggu sekian lama akhirnya Mingyu memberanikan diri memperjuangkan apa yang ingin ia perjuangkan dan raih, apapun yang ia bayangkan atau bahkan pikirkan didalam kepalanya sangat bertolak belakang. Bisa dibilang ini merupakan masalah mudah untuknya, Wonwoo mungkin agak sulit dipahami, tidak seperti perempuan yang pernah ia kencani. Tentu saja karena situasinya, Wonwoo adalah seorang laki-laki.

Tapi ia senang, karena pernyataan cintanya mendapat respon yang cukup memuaskan walaupun tidak seperti yang Mingyu bayangkan, ia sudah diperingati oleh Seungcheol sebelumnya kalau Wonwoo itu datar, dan Mingyu mengerti arti datar yang sebenarnya. Tapi menurutnya ekspresi bukanlah segalanya, yang terpenting adalah perasaan dan rasa yang beralun dalam satu harmoni.

Mingyu pikir, Wonwoo hanya bingung bagaimana cara mengekspresikan perasaannya, atau mungkin malu. Mingyu bisa melihat itu dari kelipan mata Wonwoo, hanya saja ada yang mengganjal.

Ada sesuatu yang tidak Mingyu pahami saat ini dari kelipan itu, Mingyu khawatir. Karena Wonwoo bahkan tidak berani menatap mata Mingyu barang sekali saja. Wajah Wonwoo hanya mampu menatap kaki kecil miliknya yang terus bergerak tak menentu ditambah lagi dengan sebuah senyuman yang bisa dibilang agak pahit untuk disebut sebuah senyuman.

"Wonwoo? Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Mingyu, matanya sejak tadi memperhatikan Wonwoo yang masih membisu sembari menunduk. Ada sebuah senyum tipis yang samar-samar terlihat oleh Mingyu, namun masih saja terlihat agak pahit.

Sebagai balasannya, Mingyu hanya mendapatkan sebuah gelengan dan sebuah suara tolakan yang sedikit terdengar oleh Mingyu.

"Hmm, aku baik-baik saja, Aku hanya masih terkejut ketika kau membuat pengakuan beberapa menit yang lalu, kemudian ciuman itu..." Wonwoo agak memelankan akhir kalimatnya, agak malu.

Mingyu tersenyum, ia menghela napas panjang. "Syukurlah, kupikir kau keberatan mendengar kalimat pengakuanku tadi, Jadi bagaimana ciuman tadi? Apa kau mau lagi?" Tanya Mingyu masih senyum penuh kemenangan.

Wonwoo menatap Mingyu secepat mungkin ketika kalimat Mingyu berakhir, mata mereka bertemu beberapa detik sampai akhirnya Wonwoo memalingkan pandangannya kearah lain. Masih malu.

Ujung jari Mingyu tergerak untuk menyentuh dagu Wonwoo dan membawa wajah Wonwoo kearahnya, "Jangan berpaling dariku. Janji?" Tanya Mingyu pelan dibarengi nada lembut dan senyum simpul tipisnya, Perasaan menggelitik menyelimuti tubuh Wonwoo, pipinya panas dan tampak merona, ia menahan napasnya ketika sorot mata Mingyu menembus masuk secara paksa kedalam pandangannya.

SECRET LOVE [meanie] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang