CHAPTER 08 - HAPPY, WHEN I'M WITH YOU

1.7K 177 44
                                    

Pagi hari pukul tujuh pagi, dimana mentari tak nampak karena tertutup awan yang menjatuhkan butiran dingin berwarna putih di musim dingin. Kedua sejoli masih dalam selimut, bergelut, saling menendang, tapi sesekali berpelukan.

"Jangan menendangku." Pekik Mingyu, yang akhirnya kesakitan karena berulang kali mendapat sepakan dari kaki lincah Wonwoo.

"Oh itu kakimu? Maaf." Balas Wonwoo enteng. Ia mendekat pada Mingyu, tangannya ia lingkarkan tepat di dada Mingyu yang seluas samudra, Mingyu yang bilang sendiri.

"Kau tidak berangkat kuliah?" Tanya Mingyu, Wonwoo yang masih memejamkan matanya berpikir sejenak. "Hmm, hari apa sekarang?" Tanyanya pelan.

"Jum'at." Balas Mingyu, Wonwoo bangun untuk sekedar melihat jam di ponselnya. Ia berteriak. "Ah! Aku lupa mengisi daya ponselku!" Ia kembali merebahkan tubuhnya. Wonwoo menoleh kearah Mingyu yang kembali tertidur, iseng. Ia kembali menendang kaki Mingyu pelan dibawah selimut.

Kenapa menendangnya? Karena teringat insiden yang terjadi ketika dirinya mendapat service blowjob dari Mingyu, dimana wajah Mingyu bisa saja ia tendang saat itu. Gemas, ia akhirnya menendang kaki Mingyu pelan pagi ini.

"Ahh, sakit!" Mingyu meringis, Wonwoo tertawa. "Kau tidak kerja?" Tanya Wonwoo, Mingyu menggeleng. "Shift hari Jum'at, jam 10." Singkat Mingyu, kembali ia memeluk Wonwoo dan berusaha memejamkan matanya.

"Seandainya jam kuliahku ada shift-nya, semua mengikuti jadwal dan segala keperluan dosen, dosen tidak bisa hadir, jam mundur. Lebih parahnya adalah diganti lain hari. Tolong jangan menghabiskan waktuku." Monolog Wonwoo, sedang berbicara pada langit-langit kamarnya. "Bukannya shift itu juga termasuk jadwal?" Tanya Mingyu, Wonwoo berpikir sejenak. Benar juga, pikir Wonwoo.

"Ayo, bangun. Mandi. Pakai pakaian yang rapih dan tebal. Diluar dingin pangeranku, aku akan buatkan sarapan." Mingyu langsung bangun detik setelahnya, walaupun Wonwoo tahu kalau Mingyu pasti lelah.

Mingyu melangkah menuju pintu, namun terhenti sesaat setelah namanya dipanggil. "Mingyu.." Mingyu menoleh dengan sebelah mata yang masih tertutup namun sebelahnya terbuka. "Terima kasih, Wonwoo cinta Mingyu." Ujar Wonwoo.

"Oh, Jadi terpancing juga kau menggunakan kalimat itu? Cepat mandi." Balasnya sambil menggelengkan kepalanya.

Wonwoo bangkit, kemudian melangkah gontai menuju kamar mandi. Sementara Mingyu sedang bersiap di dapur merasa sedikit aneh, terpikir olehnya kalau akhir-akhir ini Seokmin tidak lagi menjemput Wonwoo bahkan mampir pun tidak pernah, Mingyu duduk sebentar dan menatap keluar jendela yang sepertinya membeku di setiap sisi ujungnya.

Langkah kecilnya di ruang tengah membawanya masuk kedalam kamar, ia mendengar bunyi pancuran air di kamar mandi. Ia melangkah dan melihat ponsel Wonwoo yang masih belum diisi ulang daya baterai nya. Mingyu tersenyum kemudian mengangguk dengan jutaan ide di kepalanya.

Ia meraih ponselnya yang ada diatas ranjang, lalu mengambilnya. Ia kembali menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Beberapa saat setelahnya, Wonwoo selesai dengan urusannya, ia keluar kamar membawa beberapa buku dan tasnya, tak lupa ia juga membawa ponselnya.

"Sarapan dulu." Ajak Mingyu yang sudah duduk di kursi meja makan. Wonwoo tersenyum simpul, "rotiku gosong." Ujarnya seraya tersenyum alih-alih ingin marah, Mingyu tertawa pelan, "Tak ada bedanya dengan milikku." Balas Mingyu, Wonwoo melihat roti bakar milik Mingyu yang jauh lebih gelap. "Kenapa tidak buat yang baru?" Tanya Wonwoo. "Tidak, tidak boleh buang-buang makanan. Selama masih bisa dimakan, makanlah." Balas Mingyu, Wonwoo mengiyakan dengan mengangguk dan meneguk habis susu coklatnya hangatnya .

SECRET LOVE [meanie] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang