CHAPTER 03 - SENSITIVE GYU.

2.1K 208 12
                                    

Perlahan mata sayu nan berat milik Wonwoo terbuka, yang pertama muncul dipandangnya adalah ruang kosong di sebelahnya.

Salah satu tangan Wonwoo bergerak meraba sebelahnya, berharap ia salah melihat. Ia berharap Mingyu masih ada disana.

"Kau sudah bangun?" Suara itu membuat Wonwoo menoleh kearah lain. Mingyu sudah berdiri di pintu kamarnya dibarengi oleh senyum lebar khas Mingyu.

"Sana mandi, aku akan buatkan sarapannya." balas Mingyu, Wonwoo tidak pernah berpikir kalau kehadiran Mingyu di apartemen kecilnya membawa dampak yang cukup besar. Ya setidaknya ia dapat sarapan pagi, karena biasanya jarang atau tidak sama sekali.

Terukir senyuman dibibir Wonwoo tatkala matanya yang sejak tadi belum berpindah haluan dari kekasihnya yang masih berdiri di pintu kamarnya.

"Mingyu mendekat lah kemari." perintah itu membuat Mingyu melangkah lebih dekat kearah ranjang mengikuti arah tangan Wonwoo yang memanggilnya untuk segera mendekat.

"Gendong aku" pinta Wonwoo.

Mingyu kemudian tertawa geli, ini tidak seperti yang Wonwoo harapkan. Padahal ia ingin sebuah adegan romantis. Tapi sepertinya gagal, mungkin karena Mingyu bodoh akan hal romantisme, atau karena Mingyu benar-benar bodoh.

Wonwoo kembali menarik selimutnya ketika ia melihat Mingyu, "Hyung, aku hanya bercanda. Ayo, kau mau aku gendong gaya apa? Bridal? Piggyback?"

"Jangan panggil aku 'Hyung', bodoh" Kembali Wonwoo menaikkan selimutnya hingga menutupi semua bagian rambutnya.

Ia bukannya tidak mau dipanggil Hyung, rasanya akan aneh jika Mingyu memanggilnya 'Hyung', dengan kata lain menggunakan embel-embel 'Hyung' membuatnya canggung.

Yang lebih canggung adalah ketika ia mendengar gaya bridal, ia langsung membayangkan posisinya yang digendong Mingyu dengan gaya bridal. Beberapa detik kemudian ia malu. Ia malu, kenapa ia minta digendong oleh Mingyu di pagi hari, hanya itu. Ia menyesal karena memintanya pada Mingyu.

Wonwoo menurunkan selimutnya dan wajah Mingyu sudah berada sekitar satu jengkal dari wajahnya. Wonwoo tidak berani menatap mata Mingyu. Jadi dia hanya menatap hidung Mingyu.

"Ayo, aku gendong" ucap Mingyu lagi, ia masih menawarkan jasa menggendongnya, hanya untuk Wonwoo seorang.

Wonwoo melemparkan selimutnya dan langsung bangkit, ia melihat Mingyu yang sudah merendahkan badannya dengan tangan yang sudah bersiap juga.

"Piggyback?" Tanya Wonwoo.

Mingyu berbalik arah dan menatap Wonwoo, "Lalu? Bridal? Kau mau?" Dengan cepat Wonwoo menggeleng dibarengi senyum lebarnya.

"Satu.. dua.. tiga.." Wonwoo naik dan menempel pada bagian belakang Mingyu, ia mengeratkan tangannya agar tidak jatuh, tangannya melingkar dileher Mingyu.

Disalah satu telinga Mingyu, Wonwoo berbisik "Aku mencintaimu" sontak, Mingyu merasakan dadanya seakan dipukul berkali-kali, wajahnya tanpa sadar memanas dan lutut Mingyu melemah, namun ia tidak bisa menurunkan Wonwoo, ia bahkan belum melangkah sedikitpun.

"Antar aku ke kamar mandi, aku harus mandi. Kau tidak mau kan kalau Seokmin berlama-lama disini?" Tanya Wonwoo, masih dengan nada pelan dan berbisik disalah satu telinga Mingyu.

SECRET LOVE [meanie] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang