BARA POV
"ABANG! LOTION PUNYA POPPY MANA?!"
"ABANG? BANGUN DONG IH."
Gue mengerjapkan mata ketika suara cempreng adik gue, Poppy, menelusup ke telinga.
"Napa sih Pop?"
Poppy yang ada diambang pintu kamar langsung berjalan kearah gue. Gue duduk dengan kesadaran yang belum pulih sempurna.
"Lotion punya Poppy mana?"
"Gak tau."
"Kok gak tau?! Kan kemarin abang yang bawa dari kamar aku."
Gue menutup wajah gue dengan bantal. Sumpah, gue masih ngantuk.
"Abang gak tau Poppy. Cari dikamar mandi coba."
"Kamar mandi? Abang suka nyabun pake lotion?"
Gue mendongak mengarahkan pandangan seluruh nya pada Poppy yang kini sedang mengerutkan dahinya dalam. Adikku yang pintar.
"Ya enggak atuh cantik."
"Ya terus kenapa ada dikamar mandi?"
"Abang pake nya disana."
"Oh. Gitu."
Gue liat pakaian yang dipake Poppy. Blus warna biru muda ditambah kaos lengan panjang yang menutupi sebagian jarinya.
"Udah rapih aja. Mau kemana?"
Dengan senyumnya Poppy menjawab, "Pergilah sama Rachael. Gak kaya abang, hari Minggu diem aja dirumah. Ketauan banget ngenes nya tau."
Gue mencibir, "sialan lo. Udah sana katanya mau pergi."
Poppy terkekeh geli lalu berjalan menuju kamar mandi di kamar gue dan kembali dengan menggenggam botol lotion miliknya yang selalu gue epet dari kamarnya.
Poppy itu adik gue yang sekarang dia lagi duduk dikelas satu SMA. Beda setahun sama gue. beda sekolah juga. Kalo kata dia, dia males liat muka gue yang datar kalo di sekolah.
Gue ngambil handphone gue dari nakas dan liat pesan yang masuk. Yang ternyata dari grup chat.
Rio: hari minggu nih
Billy: yang blng hari Jumat siapa?
Rio: gue ngode jg. Jalan yok!
Billy: ke mna?
Rio: ke mna kek.
Rio: Bil, gue kalo chat disini kaya chat berdua doang sm lo. Tapi bedanya yg read nya ada tigaBara: hm
Rio: disindir aja lo nyaut nguk.
Billy: rumah bara aja. Gue kangen ma poppy
Rio: modus lo, najis
Billy: nyambung aja lo
Rio: lo kata tali nyambung
Billy: serah lo
Rio: kalah nih ye
Billy: bacodh
Bara: poppy gk ada udah pergi
Rio: mam?
Bara: pus
Billy: sialan lo berdua emng
Rio: jadi nya gimana ini?
Bara: rumah gue aja
Rio: otw
Billy: yo! Jemput gue
Rio: iye
Gue nyimpen lagi handphone dinakas. Lalu ngambil handuk dan melesat kekamar mandi.
Setelah hampir lima belas menit gue mandi, gue jalan kebawah buat makan. Gue mengerinyir ketika denger suara ribut-ribut dibawah dan ternyata Rio sama Billy udah duduk manis dimeja makan.
"Abang udah mandinya? Sini gabung." Ucap Mama yang kini sedang membagikan nasi dipiring Rio dan Billy.
Gue duduk dihadapan Rio.
"Dinikmati aja ya makannya, jangan sungkan-sungkan." Kata Billy.
"Lo kata rumah lo apa." Ucap Rio.
"Udah-udah jangan pada ribut sekarang kalian makan. Bara, mama mau pergi dulu ke supermaket ya." Kata mama.
Gue mengangguk, "iya Ma. Hati-hati dijalannya."
Gue, Rio, dan Billy makan dengan tenang. Karena dirumahku tidak diperbolehkan berbicara ketika sedang makan.
Rio dan Billy sudah biasa jika datang kerumahku dan makan disini. Orang tua gue juga gak keberatan.
Setelah makan, gue, Rio, sama Billy duduk dihalaman belakang rencananya sih mau main basket.
"Udah lama gue gak main basket." Kata Rio yang kini sedang memantul-mantulkan bola basket.
"Emang lo bisa main basket?" Ejek Billy.
"Duel?"
"Hayu atuh!"
Jika sekarang Billy dan Rio sedang battle basket. lain lagi dengan gue yang kini sedang melihat-lihat pesan yang masuk lewat aplikasi LINE. Hingga satu pesan membuat gue bergerak buat membukanya.
Ashilla: andra?
■■■
31, Agustus 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Changes
Novela JuvenilSemua hal pasti akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Orang yang menghilang secara tiba-tiba bagai ditelan bumi akan membuat orang yang merasa kehilangan akan berubah, berubah dengan sangat drastis. Bahkan orang-orang akan melihatnya ratusa...