Sesuatu yang tidak pernah diharapkan terjadi hari ini dan merupakan awal dari sederet kesialan yang akan dialami Citra. Eric yang sedang berjalan sendirian di salah satu mal di jakarta tidak sengaja berpapasan dengan Citra. Eric kontan tersentak.
Citra yang sedang berjalan santai sambil memainkan ponsel ditangannya tidak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikannya dengan seksama. Eric berusaha meyakinkan dirinya, itu memang cewek yang satu minggu lalu hampir membuat semua rahasianya terbongkar dan hampir membuat nama baiknya hancur total disekolah!.
"Nggak salah lagi!" desisnya. Dengan langkah cepat segera dihampirinya Citra "Ketemu lagi kita!" dicekalnya satu lengan Citra. Cewek itu langsung kaget.
"Eh, apa-apaan nih?" seru cewek itu sambil mencoba melepaskan diri. Jelas Eric tidak membiarkannya lepas begitu saja setelah satu minggu mencari cewek ini di setiap penjuru sekolah.
Nah, disinilah letak masalahnya! Kalau untuk urusan mengenali muka orang, Citra itu pikun banget. Parah! Dia gak bakalan ingat kalau belum ketemu minimal dua kali. Makanya meskipun didepannya Eric sudah melotot ganas, Citra masih belum ngeh juga. Malah kemudian dibentaknya Eric dengan galak.
"Heh! Lo jangan pegang-pegang sembarangan ya? Lepasin tangan gue! Lagian siapa sih lo? Sok kenal banget!" Eric terperangah melihat tingkah Citra.
"Lo masih berani ngebentak gue!? Nyali lo boleh juga ya!" dengan berang diketatkan cengkeramannya sampai Citra meringis kesakitan. "Masih mau ngelawan gue sekarang?" Eric menggeram puas. Diambilnya ponsel dari kantong celananya.
"Van, lo kesini, cepet! Ada yang mau gue tunjukin!"
"Apaan?" jawab orang diseberang.
"Udah, kesini aja dulu, cepet! Ini bener-bener penting!"
"Iya, iya. Tapi ini lo lagi dimana?" Eric menyebutkan lokasi sebuah mal.
Dengan kening terlipat karena heran. Revan meraih kunci mobil dan langsung cabut. Baru setelah melihat Revan, Citra baru tahu bencana apa yang saat ini sedang menimpanya. Saking terlalu good looking, jarang orang bisa lupa tampangnya Revan yang super duper ganteng itu.
"Yaikkhh! Leadernya Mexious!" desis Citra dalam hati begitu Revan semakin mendekat.
"Lo kenal ni cewek?" Tanya Eric langsung. Dua alis Revan menyatu. Ditatapnya cewek mungil dalam cengkeraman Eric itu.
"Ini bukannya yang waktu itu disekolah .."
"Tepat!" Tandas Eric. "Ini emang dia"
"Ketemu dimana lo?"
"Disini !" Eric bersiul.
"Akhirnya ketemu juga biang kedoknya. Bagus!" Revan manggut-manggut. "Coba sini oper ke gue!"
"Nih!" Citra didorong Eric ke depan Revan. Cowok itu lalu menarik Citra semakin dekat ke hadapannya.
"Karena udah berhasil ketangkep. Buronan ini jelas harus diinterogasi!"
"Harus!" Dukung Eric.
Citra semakin ketakutan begitu Revan membungkukkan badan lalu menatapnya lurus-lurus dengan sepasang mata elangnya yang tajam. "Siapa nama lo? Nama asli ya. Jangan coba-coba bohong!"
"Ngg.." Citra langsung panas dingin "Waduh gawat!"
"Cepet jawab!" Bentak Revan
"Ngg .." Citra tidak tau harus bilang apa. "Aduh, gawat banget nih!" desisnya dalam hati. Citra panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISUNDERSTAND
Teen FictionKemarahan Eric meledak setelah bertemu dengan Citra yang hampir saja membuat nama baiknya disekolah hancur total. Sudah seminggu cewek itu menjadi buronannya. Bersama Revan yang merupakan sahabatnya sekaligus leader dari Mexious, Eric terus mencari...