malam pertama sebelum menikah[3]

19.5K 133 1
                                    

"Bhaaaaaaaaaa"

Aku terlonjak kaget reflek menutup wajahku karena tadi aku melihat bola mata yang keluar dari wajahnya

"Wuaaaaaaaaa,pergi...pergi..pergi jangan ganggu aku"

"Hahahah..hahaha..hahaha"

Aku masih dengan ketakutanku kemudian suara gelak tawa yang keras terdengar ditelingaku
Aku membuka mataku kulihat boy melepaskan kacamata yang keluar bola mata tadi

"Jadi kamu mengerjaiku boy" bentakku

"Haha..maafin deh,ini hukuman karena kamu tidak mengenaliku" ucap boy membuat keningku berkerut

"Maksudmu apa?memangnya aku pernah mengenalmu sebelumnya?" tanyaku

Boy mengendikan bahunya

"Nanti kamu pasti akan mengenaliku diacara nanti,ayo kita berangkat"

Masih dengan kebingunganku aku mengiyakan ajakannya

•••••
Dikediaman keluarga aldist

Setelah menempuh waktu yang lumayan lama akhirnya kami sampai digerbang rumah tante salena menurutku ini tidak pantas disebut rumah melainkan istina sangat besar dan luas
Mobil kami maksudku mobil boy memasuki gerbang kulihat keramaian orang diluar mobil bahkan para media juga ada
"Begitu luarbiasanya kah acara pertunangan ini" pikirku

Boy memutari mobil membukakan pintu mobil untukku aku keluar dan berjalan disamping boy melewati kerumunan media yang juga tengah mengambil wajah kami sepertinya hanya boy
"Apa boy juga tamu penting" batinku

Aku memasuki istana ini sungguh nuansa megah dan elegan tercipta disini

"Vesyaaaaa.........."

Tiba-tiba aku mendengar seorang memanggil namaku
Tapi bagiku itu mustahil mana mungkin ada orang yang mengenalku

"Hey..apa kamu tuli vesya,ada seorang yang memanggilmu" ucap boy membuatku tersadar bahwa itu memang benar

Aku membalikan badan dan aku melihat seorang perempuan tengah berlari kearahku,memeluk ku dengan erat

"Vesyaaa...aku sangat merindukanmu" ucapnya melepas pelukan

Dapat kulihat dengan jelas wajahnya aku mengenalinya

"Kau....Wilonaaaaaa..apa ini benar kamu oh astaga aku juga sangat merindukanmu" balasku kembali memeluk teman lamaku dia dapat dikategorikan teman setia dan terbaik seluruh dunia menurutku

"Vesyaaa...bisa lepaskan sekarang kau membuatku sesak" pintanya padaku
Aku melepaskan pelukan kami

"Bagaimana kabarmu?" tanyaku

"Aku sangat baik,dan kau"

"Aku juga sangat baik"

"Benarkah kau baik,jangan membohongiku?"

Aku menggeleng cepat

"Aku tidak bohong"

Boy sedari tadi diam melihat kelakuanku dan wilona bahkan aku tak ingat jika boy ada disini maklum pelupa

"Halo sayang sudah puas melepas rindunya" ucap boy entah ditujukan pada siapa tapi kulihat dari sorot matanya ditujukan pada Wilona

"Iya aku sangat puas sekali sayang terima kasih kamu sudah mempertemukan ku padanya"

"Tunggu 'sayang' apa kalian berpacaran" tanya ku pada keduanya mereka saling bertukar pandang

"Emm...iya kami berpacaran,kau ingat boy kan?" tanya Wilona

Malam Pertama Sebelum Menikah(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang