Prolog

7.8K 339 10
                                    

     
Suara hentakan sepatu berjalan membelah sunyinya lorong rumah sakit,seorang lelaki berseragam AKMIL itu berjalan menyusuri tiap lorong dengan tergesa-gesa. Kemudian ia berhenti didepan sebuah kamar,terdiam sesaat sebelum memasuki kamar tersebut.Kemudian ia melangkahkan kakinya keruangan itu,semua orang menoleh padanya.Matanya berkaca-kaca menahan tangis,lalu ia menghampiri seorang wanita yang terbujur kaku diatas bangsal rumah sakit tersebut.

"Lina udah pergi,za!" Ucap seorang wanita paruh baya itu dengan terisak.

    Lemas,seketika saja kaki lelaki itu lemas.kemudian ia menghampiri wanita yang sudah terbujur kaku itu,ia menggenggam tangan yang sudah terasa dingin itu sambil terisak menangis.

    Sunyi,sore itu Reza berdiri disamping makam yang tanahnya masih terlihat basah. Angin sore membuat air mata diwajah Reza cepat mengering,tetapi tidak dengan tanah kuburan itu. Berkali-kali ia menahan tangis,semakin ia berusaha menahan tangis semakin kuat ingatan itu berputar-putar dikepalanya. Seperti film lama yang diputar kembali,ia mengingat jelas senyuman dan semua kenangan sang kekasih. Tapi itu hanyalah kenangan,kini orang yang sangat ia cintai telah pergi meninggalkannya dengan sejuta mimpi. Yang tersisa kini hanyalah gundukan tanah dan batu nisan yang bertuliskan nama seseorang yang pergi meninggalkannya begitu cepat,ialah Julia Rosa Lina.

"Ayo Za kita balik?ikhlaskan Lina", tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya.Ternyata itu adalah Irfan, teman sesama Taruna AKMIL Reza.Reza hanya diam,kemudian ia berjalan meninggalkan Irfan begitu saja.Irfan menyusul berjalan menyamai langkahnya dengan Reza,merekapun pergi meninggalkan pemakaman.

End Of The WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang