Mencicip Madu
Beberapa purnama dan berpuluh sabit
Telah lalu dan berganti hari-hari biasa
Manakala satu waktu kau mulai menjanjikan madu
Untuk dinikmati bersama bulanBeberapa hampa sudah berjalan
Kemudian kau datang untuk pertama kalinya
Membawa sehirup yang sudah kau janjikan
Pada malam terang temaramKita menata suasana cukup lama
Kau merayu sampai aku terenyuh
Lalu madu kuteguk untukmu bersorak
Seketika hempas bayangmu berpendar
Aku pingsan15 Agustus '16
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Agustus
PoesiaSekumpulan 'Sampah Kata' di dalam resah yang saya tuang menjadi entah. Proses mengenal kepenulisan yang baik untuk prosa dan saya masih belajar. Saya ga berharap di sukai, tapi semoga yang membaca merasa nyaman.. Silakan baca