(First Meet)

959 22 6
                                    

Incheon International Airport
09.00 KST

Aku berjalan bersama sekretaris papa yang ikut membantu membawa dua koperku menelusuri bandara yang luas ini. Ya pesawatku baru saja mendarat di bandara incheon. Sungguh perjalanan yang melelahkan. Aku disuruh papa untuk berlibur ke korea selama 10 hari. Mungkin papa tidak tega melihat anaknya yang bosan menganggur gara-gara menunggu ospek hahahah.

Aku dan sekretaris papa menaiki mobil yang sudah menunggu kami di bandara. Selama perjalanan aku melihat lihat pemandangan kota seoul dimana gedung gedung pencakar langit berada.

"Woahhh Seoul...." Mataku berbinar binar begitu tau kalau sekarang aku sedang di korea, ya walaupun ini bukan yang pertama. Terakhir ke korea sekitar empat tahun lalu ketika aku masih SMP.

Mobilpun berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar.

"Pak ini rumah siapa? Kenapa kita berhenti disini?" Kataku pada sekretaris papa setelah turun dari mobil.

"Kamu nanti tinggal disini selama 10 hari."

"Hah? Disini? Sendirian? Masa gitu sih pak? Aku kira bakal nginep di hotel?"

"Engga, kamu ga tinggal sendiri ko."

"Maksudnya?"

"Udah sana masuk aja. Saya permisi"

"Yahh tapi pak..."
Pak sekretaris langsung masuk mobil dan pergi begitu saja.

"Pak.. Pak sekretaris." Aku memanggil pak sekretaris tapi mobilnya sudah cukup jauh. Aku tidak mungkin mengejarnya.

"Hahhh..." Aku menghela nafas kasar.

Kemudian aku memencet bel yang ada di gerbang rumah tersebut.

"Apa ini? Memang ini rumah siapa? Apa pak sekretaris ga salah alamat? Perasaan aku ga punya saudara yang tinggal disini. Seharusnya paling ga aku diantar sampai ke dalam gitu. Huftt menyebalkan."

Tiba tiba seseorang membuka gerbang yang terbuat dari kayu tersebut.

"Huhh? Who are you?" Refleks aku bertanya kepada seorang laki laki yang membukakan pintu gerbang. Dia memakai masker hitam. Aku hanya bisa melihat matanya saja.

"Please come in "

Aku melihat laki laki itu dari bawah hingga atas. Sepertinya aku mengenal gaya rambutnya. Dan juga suaranya sangat khas.
Tanpa babibu aku hanya menuruti apa yang dia katakan.
Halaman rumahnya tidak terlalu luas tapi sangat sejuk karna banyak tanaman dan rumput yang tertata rapi. Begitu sampai di depan pintu rumah...

"Wait. Looks like I know your voice."

Tanpa mengatakan apapun laki laki itu langsung membuka pintu dan mempersilakanku masuk.
Akupun masuk sambil membawa dua koper yang cukup besar.

"I think I know your voice. Your voice like.............hahhh?!!?!"
Ucapanku berhenti begitu melihat mereka semua berdiri di depanku, menatapku, tersenyum padaku.

"Annyeong arum-ssi"

Aku terkejut hingga tidak bisa berkata apa-apa. Aku benar-benar tidak percaya ini. Ku lihat wajah mereka satu persatu. Ya mereka! BTS dan Gfriend!!!
Igeo mwoya? Is it a dream?




To be continued

Note: Gimana gimana part yang ini? Maapkeun kalau terlalu pendek. Oh ya ini ff pertama yang aku post di wattpad. Jangan lupa VOMENT yahh. Sambil nunggu ospek aku bakal rajin update ff ini. Pliss jangan jadi siders ya guys. Gamsahamnida.... vote and comment juseyo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucky Girl (BTS X GFRIEND FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang