Part 21

11.3K 454 17
                                    

"Kakak sudah tau ? Bagaimana kak ? Terkejut ?" Ucap dinda tajam

"Sangat, dan kumohon pulang sekarang din please " ducan menatap adiknya sedih

"Baik kita pulang besok, tapi aku hari ini mungkin menetapkan hanya 3 hari saja aku di sana bagaimana setuju ?" Dinda melakukan penawaran yang membuat ducan kehilangan akalnya seketika

"Sementara ?" Ducan bertanya dengan lirih

"Ya itupun kalau kau setuju, jika tidak silahkan keluar dari rumahku " dinda sudah berniat menutup pintu tapi suara itu mengintrupsi

"Baiklah deal besok kita berangkat jam 5 pagi " ducan menjawabnya dengan lantang dan langsung pergi dari rumah itu

****
3 tahun kemudian

Pagi pagi sekali rumah hellen gaduh dengan anak cantiknya yang merengek akan ikut lomba karate tingkat internasional di japan

Anak kecil itu baru saja mendapat gelar master di tingkat rusia pada saat usianya menginjak umur 9 tahun

"Tidak deeva japan sangat jauh sayang mommymu tidak akan pernah mengizinkan kalau daddy bilang" Rio terus saja membujuk deeva agar berhenti dari aksi ngomelnya

"No no daddy, deeva harus tetap ikut. Daddy tau deeva sudah mengoleksi semua piala karate deeva hanya tinggal 1 point lagi daddy dan itu ada di tingkat internasional serta tahun ini tingkat internasional diadakan di japan. Oh my god daddy please " deeva berdiri dan mundar mandir di depan ruang keluarga

"Pagi deeva, kenapa ribut sekali heum ?" Hellen turun dengan memegang tangan kedua anak kembarnya Alexander Gerald Ericti dan Alexandra Gerald Ericti

"Pagi kakak " ucap alex dan andra bersamaan

"Pagi semuanya " deeva masih tetap menekuk mukanya

"Ada apasih ?" Tanya hellen bingung

"Mommy aku mau ikut lomba karate tingkat internasional di japan boleh kan ?" Deeva sudah menunjukan raut berbinarnya

"Japan ? Tidak deeva itu sangat jauh sayang" deeva langsung menekuk mukanya

"Mommy tapi itukan cita cita kakak koleksi piala karate dan andra tau pialanya tinggal 1 lagi yang belum ada " andra memegang rok span ibunya dengan erat

"Mom itu benar, alex juga akan ikut kalau alex bisa. Tapi sayangnya alex hanya mampu ikut taekwondo, sains, dan matematika mom tidak ada karate" alex mendukung kakak dan adiknya dengan semangat

"Baiklah deeva mom beri izin tapi dengan satu syarat" ucap hellen sambil duduk

"Apa mom? Apa ?"

"Hari ini kamu harus ikut mom modeling, kamu harus mendapatkan rangking 1 di satu sekolah" hellen menatap anaknya
"Baiklah deal " deeva mengambil tangan hellen dan menjabatnya

"Kalau begitu mandi cepat mom tunggu " hellen menarik tangan anaknya agar berdiri

"Mom, dad lalu aku dan andra hanya diam di rumah saja sama bi wiwi ?" Alex langsung memajukan bibirnya

"Weist.. kalian cepat mandi, kalian ikut daddy kekantor twins. Kalian bebas mau ngapain aja " rio menggandeng tangan anaknya untuk masuk kekamar mandi dan ganti baju

Setelah mengantarkan mereka kekamar mandi rio kembali lagi ke ruang keluarga untuk duduk bersama hellen

"Pagi hellen " rio mengucapkannya sambil mengelus rambut hellen

"Pagi juga, hari ini kau kekantor mana heum ? " hellen menundukan kepalanya ke bahu rio

" kekantor cabang saja lagipula sudah sangat lama aku tidak kesana. Oh ya kau lelah ? Sepertinya anak anak memang sangat persis denganmu yang suka protes" rio menjawil hidung milik hellen

Nerd Girl CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang