*Kiev POV
Hari paling menyebalkan bagiku adalah hari pertama masuk sekolah yang berarti pula hari penerimaan murid baru. Kenapa? Karena akan bertambah pula murid perempuan yang akan mengganggu hari hariku, dan ke empat sahabatnku. Aku yang merupakan Ketua Osis, bukan hanya karena jabatannya itu yang membuatku sebegitu terkenalnya, namun juga karena aku berasal dari keluarga kaya dan diberkati dengan wajah yang tampan yang di warisi dari ayahku yang berasal dari Korea.
"Eh! liat deh cewek itu! Lucu ya?" tanya billy tiba tiba
"Lo tuh ya, udah punya pacar tetep aja deh suka jalan tuh mata." sahut mike geli
Malas untuk menyahuti kelakuan billy yang selalu begitu ketika waktu penerimaan murid baru, aku malah lebih tertarik untuk memperhatikan seorang perempuan yang berdiri tak jauh dimana kita berdiri. Perempuan ini terlihat sangat terkagum saat melihat gedung sekolah ini, dan ketika dimana perempuan itu menunjukan wajah kaget, senang, dan kagumnya disaat bersamaan―terlihat sangat menggemaskan―saat angin bertiup menerpa rambut hitam panjangnya itu. Tak sengaja aku melihat kearah bawah dan ternyata tali sepatu perempuan itu, ketika aku memutuskan untuk memberitahu bahwa ikatan tali sepatunya lepas dia sudah terlebih dahulu berlari. Tanpa sadar mataku terus mengikutinya, dan saat itu pula menyadari bahwa dia akan tersandung tali sepatunya aku tanpa segera berlari kearahnya, dan bahkan aku menghiraukan ke tiga sahabatku.
"WOY KIEV, LO MAU KEMANA?" teriak billy saat melihatku yang tiba tiba lari
Dan benar aja bahwa perempuan itu akan terjatuh, aku langsung saja menahan lengan kirinya dan menariknya kearahku. Setelah melihatku, dia seketika diam. Karena tak tau apa yang harus ku katakan akhirnya aku menanyakan keadaannya.
"Kamu gak apa apa?"
"Hah? Oh iya. Aku gak apa-apa kok." Jawabnya dengan kaget entah karena pertanyaanku atau karena aku menariknya kedalam pelukanku
"Yakin? Makanya jangan berlari-lari seperti itu!"
"Maaf, aku sedang buru buru karena aku harus segera ke Auditorium. Ohiya, kamu tau dimana auditorium itu dimana?"
Entah kenapa bukannya menunjukan jalannya, aku malah menawarkannya untuk pergi ke auditorium dengan alasan yang sangat mengada ngada bahwa aku juga akan pergi kesana, yang padahal bahwa jadwal untuk melakukan pidato penyambutan pengurus osis adalah besok. Tanpa disadari kita berdua telah sampai di depan auditorium.
"Terimakasih ya udah mau nganterin sampai sini. Oh iya, namaku Kesya Amanda, tapi panggil aja Kesya. Sekali lagi terimakasih ya. Aku masuk dulu." sambil jalan menuju ruangan
"Hi ceroboh!" Panggilku
Dengan kagetnya dia berbalik dan seketika aku teringat bahwa tali sepatunya belum terikat. Akhirnya aku mengingatkan untuk mengikatnya, namun dia terlihat sangat kaget sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengikatnya sendiri―yang sebenarnya ini sangat bukan aku.
"Sebelum lupa, Namaku Kiev." kataku sambil berjalan sambil lalu menghindari tatapan banyak murid
"Gila! Lo kesambet apaan Man?! Sejak kapan seorang Kiev sampe mau ngiketin tali sepatu cewek, di depan umum pula! Hahahaha GILA NIH!" Samber Mickey dengan mulutnya tak bisa berhenti tertawa, setiba aku di tempat biasa kami berkumpul
"Iya Man! Lo kenapa? Tiba tiba lari gitu aja, dan sekarang lo bikin cewek cewek satu sekolah heboh karena ulah lo!" Sahut Billy menimpali
"Guys! Please. Don't think over about this. Gue cuma reflek pas dia tadi hampir jatuh makanya gue lari, dan masalah gue di ruang auditorium itu. honestly gue aja gak tau kenapa gue kayak gitu." Jawabku jujur
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
FanfictionDulu, jauh sebelum hati seorang Kesya Gerraldy terluka, dia pernah mencintai seseorang dengan begitu hebatnya. Semua janji terlanggar, hanya menyisakan perih. Baginya, terkadang orang yang berjanji tak akan pernah menyakiti, adalah dia yang pergi d...