Hello aku kembali lagi melanjutkan cerita ini. Aku agak sedikit kelimpungan ngetik untuk dua cerita sekaligus hehe jadinya chapter ini aku ketik hanya dalam waktu 3 jam. Jadi maaf kalau ceritanya jelek dan mengecewakan.
Aku masukan Sehun Exo as Christian di Multimedia, ya! Aku tunggu Komentar, kritik, saran, dan tentu saja Vote kalian. Thank you!
-------------------------------------------------------------------------------------------------
*Kesya POV
Tak terasa sudah seminggu aku bersekolah di sini. Awalnya aku agak sedikit kesulitan untuk mengikuti, bagaimana tidak, di sekolah ini banyak sekali peraturannya. Mulai dari jadwal penggunaan seragam dan warna sepatu. Di sekolah ini menggunakan masing masing dua warna. Setiap hari senin dan rabu kami para putri harus menggunakan rok polos bewarna biru gelap selutut beserta semacam blazer berwarna senada dipadukan dengan dasi berwarna merah dengan satu garis putih horizontal di bagian bawahnya yang menandakan bahwa kami masih duduk di tingkat satu dan bersepatu putih, sedangkan setiap hari selasa dan kamis kami harus menggunakan rok motif kotak kotak merah dan cream dengan rompi bewarna cream dan dasi kupu kupu berwana merah serta sepatu bewarna hitam. Sampai dengan larangan yang menurutku sangat aneh, yaitu dilarang ke toilet saat pelajaran berlangsung.
Karena setiap tahun sekolah ini hanya menerima sedikit murid baru, maka sedikit pula pembagian ruang kelas dan jumlah murid per kelasnya. Disini berlaku pula pembagian antara Social dan Science, kalau yang lebih dikenal dengan IPA atau IPS kalau disekolah negeri pada umumnya. Aku mendapatkan kelas Science-A, yang berjumlah 12 murid didalamnya, kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
“Sya, hari sabtu ini mau temenin aku ke toko buku gak?” tanya Fara
Farani Reshadiputri, teman sekelas sekaligus teman semeja ku. Dia cukup terkenal untuk ukuran murid baru disekolah ini. Terang saja dia terkenal karena Fara merupakan gadis dengan wajah cantik bulenya , tinggi semampai bak model, rambut lurus hitam panjang, dan terlebih dia gadis yang periang, siapapun akan menyukainya. Entah aku beruntung atau tidak karena bisa berbagi meja dengannya, karena belum ada sehari aku berkenalan dengannya aku sudah menjadi pusat perhatian hanya karena pergi ke kantin bersamanya.
Bukannya aku tak suka dengan keramaian, aku hanya tak mau menjadi pusat perhatian seluruh pria di sekolah baruku ini. Saat ini aku hanya ingin menjadi seorang Kesya yang tak terlihat dan tak menjadi sorotan. Aku hanya ingin bersekolah dengan baik lalu meneruskan ke jenjang kuliah, tanpa memikirkan hal-hal tak penting, seperti percintaan contohnya. Kini aku hanya ingin fokus untuk menjalani hidupku dengan normal, sebelum menggantikan mom di perusahaan.
“Oh boleh aja. Ketemuan disana aja ya.” Ucapku mengiyakan ajakannya. Dia hanya tersenyum lalu memelukku sedikit.
“Thank you, chairmate! Hihihi”
***
“Mom, kesya pergi sama pak karyo ke toko buku ya.” Ucapku ketika sambungan telfon ke mom di angkat.
“Iya. Jangan pulang malam-malam ya, sayang.”
“Ok. Bye, mom. Love you.” Sambungku lagi, lalu menutup saluran telfon.
Segera ku bergegas ke halaman rumah, karena pak karyo pasti sudah menungguku sedari tadi.
“Non, gimana sekolahnya?” tanya pak karyo ketika kami sudah berada didalam perjalanan. Sebenarnya pak karyo tak setuju dengan niatku ke sekolah menggunakan kendaraan umum. Dia sama seperti mom, sangat protective terhadapku.
“Baik kok, pak.” Jawabku sambil tersenyum kearah kaca spion tengah. Aku tau pasti beliau dapat melihatku tersenyum.
“Gak ada yang gangguin non, kan? Pak karyo takut non kenapa kenapa di jalan.” tanyanya lanjut. Aku terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
FanfictionDulu, jauh sebelum hati seorang Kesya Gerraldy terluka, dia pernah mencintai seseorang dengan begitu hebatnya. Semua janji terlanggar, hanya menyisakan perih. Baginya, terkadang orang yang berjanji tak akan pernah menyakiti, adalah dia yang pergi d...