Inspired by. Noona Neomu Yeoppo-SHINee (As always kwkw)
Typo mungkin bertebaran, kalau geje yasudahlah, gausah baca gapapa.
Keukeuh? baca aja silahkan.
voment kalau berkenan. kwkw
selamat membaca ^^
***
Daun dipepohonan rindang terus bergoyang-goyang merdu saat angin semakin keras menerpanya, kucing berbaring malas-malasan diatas karpet dipintu depan yang terbuka dan keheningan menenangkan yang semakin terasa. Itulah suasana yang begitu kusukai dari perpustakaan ini.
Langkah pertama memasuki ruang besar itu kita akan disambut oleh aroma khas buku yang sangat kuat, aroma yang disukai kutu buku sepertiku.
"Tumben baru nongol, Na?" tanya penjaga perpus yang sangat ku kenal.
"Suntuk. Stress. Bosan." Gumamku malas-malasan.
"Kena omel Bunda lagi?"
"Ya apalagi kalau bukan itu!" aku duduk diatas meja kerjanya santai.
"Turun, Nina. Ini perpustakaan, bukan rumahmu!" tegurnya yang tak pernah kudengarkan.
"Nina, ada banyak pengunjung!" bisikan tegas itu membuatku akhirnya turun dari meja.
"Dirumah dimarahi, disini juga. Teh Dina membosankan. Udahlah aku mau baca aja didalam" gumamku yang hanya ditanggapi oleh senyuman sabar Teh Dina.
Ini adalah perpustakaan yang dimiliki oleh Teh Dina, tetangga rumah sekaligus sahabat sejak kecil. Aku yang manja dan Teh Dina yang penyabar, benar-benar perpaduan yang pas 'kan?
Perpustakaan ini memiliki banyak buku dan sangat bervariasi, dari mulai ensiklopedia berat sampai komik anak-anak. Buku pelajaran sekolahpun komplit dari berbagai penerbit.
Walaupun tidak bisa dikatakan sebagai perpustakaan besar tapi luas perpustakaan ini bisa menampung puluhan orang dengan meja dan kursi yang disiapkan. Bahkan ada bagian "malas-malasan" yang Teh Dina siapkan untuk para pengunjung yang membutuhkan kenyamanan membaca yaitu sebuah karpet berbulu yang digelar disudut ruangan dan bantal-bantal lucu diatas karpetnya, itu sudut kesukaanku.
Sementara dilantai dua adalah kafe tempat para pelajar ngumpul ngerjain tugas, makan dan ngerumpi, tentu saja. Kalian bisa menemukan makanan dan minuman yang sangat amat sungguh-sungguh (apa sih nih!), yah pokoknya enak banget deh makanannya!
Oh ya jelas enak.. chef nya 'kan Teh Nana, kakak ku.hihi
Afterall, perpus dan kafe ini adalah usaha bersama milik Teh Dina dan Teh Nana yang cukup sukses dan memiliki banyak pengunjung.
"Baca buku kemarin aja deh?" Aku mulai memilah-milah, mencari buku yang ingin kubaca. "Loh, mana ya? Apa lagi dibaca orang lain?"
"Ini." Seseorang menyodorkan buku tebal yang kucari sejak tadi, bocah berseragam SMA swasta bonafit. SMA yang lokasinya cukup jauh dari tempat ini. "Buku ini yang kamu cari 'kan?"
Kuangkat wajahku hingga batas optimal untuk melihat wajahnya, tinggi sekali bocah ini ternyata. "iya, kamu lagi baca bukunya?"
Tampan ya dia... rambut pendek hitam, bola mata coklat, hidung mancung, bibir... eh tidak usah dibahas deh bagian bibir ini. Wajah tirus, badan ceking, dan tinggi... hmn tingginya kebangetan. Oke atau aku yang kependekan?
Loh kok malah jadi ngeliatin dan menilai wajah dia sih!
Bocah ini tersenyum sipu sambil menatapku, sepertinya sadar kalau dirinya sedang kuperhatikan. "Hey, saya ngomong sama kamu" tegurku karena dia belum juga menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET STALKER
Romansa1-4 chapters Tentang Richard yang tiba-tiba datang kedalam hidup Nina. membuat Nina ketakutan akan perasaan yang tiba-tiba hadir begitu kuat dan begitu nyaman. PG 15