FFRK Dissidia Event - Warrior of Light

64 4 0
                                    

FFRK adalah mobile game final fantasy dimana setiap hero dan villain bisa berada dalam satu tim yang berisi lima orang.

Kali ini Seifer berpartner dengan Quistis untuj menakhlukkan setiap tantangan di FFRK. Tantangan tersebut adalah mengenai Dissidia, dimana para keeper akan melawan heroes of cosmos.

Tantangan pertama, difficulity 5, Warrior of Light.

"Ada yang tau nama aslinya dia gak sih?" tanya Seifer tanpa berhenti mengawasi WOL.

"Tidak ada. Dia kan sudah seperti prototype dari setiap pahlawan utama Final Fantasy," Quistis menjelaskan.

Mendengar itu, Seifer mencoba untuk membandingkan WOL dengan Squall. Tampaknya mereka sama-sama murung, tampang madesu dan surem, dengan ekspresi tidak suka diganggu kesendiriannya.

"Oh ya, pantesan..." jawab Seifer.

Agrias angkat bicara, "ayo selesaikan dan segera kita ambil hadiah ronde ini."

"Benar juga, sih...," Seifer, selaku pemilik senjata terkuat di seluruh tim menghunus Almasy Revolvernya. Namun tangan Ramza menahannya, pemuda optimis itu lalu berkata, "tunggu dulu. Tidakkah kau pikir ini kesempatan emas bagi teman kecil kita, Eiko untuk meningkatkan rekam jejaknya? Kesempatan seperti ini jaranglah ada, dimana ksatria leluhur kita semua berkesempatan untuk dihabisi oleh orang yang paling tidak mungkin dapat melakukannya..."

Telinga Seifer serasa mendidih setiap kali orang-orang Ivalice mulai buka mulut. Maka dia bepaling pada Quistis, "tolong terjemahkan."

"Biar Eiko saja yang menghadapi WOL, mumpung tingkat kesulitannya hanya 5," jelas sang instruktur.

Seifer menggeram sambil menyarungkan kembali gunbladenya di pinggang. Lalu dia mundur untuk memberi kesempatan pada Eiko Carol.

Gadis kecil dari Madain Sari itu melonjak-lonjak gembira mendekat Ramza, sebentar lagi dia punya rekor mengalahkan WOL yang secara teori tidak mungkin dapat dikalahkannya.

"Yee... paman Ramza baik banget. aku pukul sekarang ya, paman!"

"Biar lebih mantep ... biar paman lemahkan dia lagi dengan full break. pasti kamu bisa kalahkan dia sekali pukul dengan serulingmu itu," kata Ramza dengan niat tulus.

"Oke pamaann..!"

Ramza mengunus pedang dan mengeluarkan jurusnya Full break yang mampu membuat semua status attribut musuj jadi berkurang setengah.

PLAKKK!!

9999

Terdengar fanfare kemenangan khas final fantasy. WOL telah dikalahkan.

"Huweeee ....." Eiko kecewa luar biasa dan berlari mengadu pada tante Agrias.

"Aku tidak sangka bahwa dirimu selicik itu, Ramza," kata Agrias dengan tatapan jijik.

"Bukan... bukan maksudku begitu ... maafkan aku, Eiko ... harusnyaku serang diriku dengan Fullbreak dulu..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[fanfic] Final Fantasy 8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang