kebenaran

836 43 6
                                    

Sehun pov.

Sungguh hari yang melelahkan..ternyata sekolah di kirin high school sunguh melelahkan,aku ingin segera sampai ke rumah dan merasakan kasur empukku.

Ketika di rumah entah kenapa aku ingin mengunjungi taman.

Ketika sampai taman aku melihat seseorang yang sedang terduduk di sana, rasa lelah ku sirna seketika dan aku segera berlari menuju orang itu lalu memeluknya dengan erat.

"Aku merindukan mu hyung." ujar ku dengan tulus dan mulai menangis

"Aku juga merindukan mu sehun."ujar luhan

Begitu luhan bersuara sehun kembali memeluk luhan erat dan terinsak.

"ini memang benar luhan hyung ku , suara lembutnya selalu kurindukan." batin sehun.

Luhan pun segera membalas memeluk sehun dan menenangkan sehun yang menangis.

Setelah sehun tenang, luhan segera membawa sehun menuju ke dalam rumah.

Hunhan pov

"Hyung kapan kau kembali? Kenapa kau tidak memberitahuku? Apakah chayeol hyung bersama mu? Lalu bagaimana caranya kau ke sini? Dan eomma ikut tidak hyung?." Tanya sehun tanpa jeda.

Melihat adiknya yang terus berbicara luhan tertawa membuat sehun terheran - heran

"Kenapa hyung? Kau tertawa? Adakah yang lucu?." Tanya sehun..

"Sehun dengar, hyung tidak bisa menjawab pertanyaan mu jika kau bertanya seperti itu." ujar luhan sambil menahan tawanya.

"Ahh kau benar hyung maaf kan aku." ujar sehun dan menundukkan wajahnya.

Melihat sehun yang merasa sangat bersalah membuat luhan menghentikan tawanya, setelah menarik napas sejenak luhan mulai bersuara.

"Baiklah hyung akan jawab pertanyaan mu..hyung baru sampai hari ini, hyung bukannya tidak memberitahu mu tapi tidak bisa memberitahu mu bukannya appa yang membuat kita tidak dapat berkomunikasi sehun? Tapi appa membawa kami dari Kanada dan untuk chanyeol dia ada Dikamar nya sedang mengadakan reuni kecil-kecil lan." ujar luhan panjang lebar.

"Bagaimana bisa appa yang membawa mu kesini hyung?." Tanya sehun lagi

"Untuk itu kau tanyakan sendiri pada appa ."balas luhan.

"Eomma bagaimana dengan nya? Kenapa dia tidak datang?." Tanya sehun yang masih penasaran.

"Ku harap kau tak sedih mendengar hal ini sehun, tapi eomma sudah menikah dan hidup bahagia dengan keluarga barunya, tapi jika kau memang merindukan nya ketika sehun dewasa mari kita mengunjungi eomma dan keluarga barunya."terang luhan.

"Aku mengerti hyung, aku memang sedikit sedih mendengar bahwa eomma menikah lagi, tapi aku akan terima ajakkan mu hyung." balas sehun dengan ceria.

"Aku ingin menemui chanyeol hyung." ujar sehun dan segera menuju ke tempat chanyeol.

"Sehun.....hyung akan bertemu appa dulu setelah itu ke kamar chanyeol." ujar luhan

"Ne hyung." balas sehun

Chanhun pov

Sehun langsung membuka pintu kamar chanyeol tanpa mengetuk pintu nya terlebih dahulu.

"Chanyeol hyung." ujar sehun

"Eug..."respon chanyeol

"Cih dia tidur ternyata menyebalkan." ujar sehun. Setelah terdiam beberapa saat akhirnya terciptalah ide untuk membangunkan hyungnya yang sedang tidur itur.

Sehun pun keluar dari kamar chanyeol dan menuju ke kamarnya sendiri. Dia membawa mainan kecoa dan air lalu segera menuju ke kamar chanyeol lagi.

Setelah sampai pertama-tama di membasahi wajah chanyeol dengan air dan chanyeol langsung merespon dengan membuka matanya dan memaki-maki.
Lalu sehun meletakkan kecoa mainan itu tepat di pipi chanyeol,  yang membuatnya langsung bangun seketika dan berteriak.

"Yakkkkk apaan itu sehun? Kau bawa apa? Keluar dari kamar ku sekarang juga sehun." teriak chanyeol.

"Ayolah hyung jangan marah itu hanya mainan saja." ujar sehun.

"Kau sudah tahu aku benci serangga lalu kau membangunkan ku dengan air sungguh adik yang kurang ajar kau ini." Ujar chanyeol masih marah.

"Hyung kan susah bangun. Dan aku merindukanmu hyung." Ujar sehun sambil menundukkan kepala.

"Baiklah baiklah hyung memaafkanmu, jangan lakukan itu lagi bocah natal, kemari lah hyung ingin memelukku." ujar chanyeol.

Mereka berdua pun berpelukan dan melepas rasa rindu yang ada di dalam diri mereka masing-masing.

"Kau bau hyung...mandilah dulu." ujar sehun dan segera melepaskan pelukkan nya lalu berlari keluar dari kamar chanyeol.

"Oh sehun!!!!!!." Teriak chanyeol karena kesal dengan kelakuan adiknya ini.

Di luar kamar sehun hanya tertawa saja melihat hyung nya yang sedang marah.

Aku merindukan teriakan mu hyung hehehe...apa yang luhan hyung bicarakan dengan appa ? Batin sehun

Luhan pov

"Appa adakah alasan lain yang membuat mu menyerahkan perusahaan padaku? Memang faktor umur bisa menjadi alasan dan juga umurku sudah cukup untuk menjadi seorang pemimpin perusahaan. Tapi entah kenapa aku merasa ada yang kau sembuyikan appa. Beritahu aku apa itu?."Ujar luhan

"Kau memang tak sabaran lu, lebih baik kita tak membicarakannya disini."

"Kenapa? Apakah kau ingin kedua adikku tidak mengetahai alasannya?"

"Yah kau benar"

"Tapi kenapa? Mereka anakmu juga"

"Kau tahu terkadang ada saatnya orang tua ingin anakknya tak mengetahui apapun, agar mereka bisa hidup dengan baik dan nyaman" terang appa dengan lembut.

"Tapi aku ingin mereka juga tahu, kau juga harus tahu sebagai anak terkadang menyakitkan mengetahui semuanya ketika sudah terlambat" balas luhan.

"Atau kau ingin hanya aku yang mananggung semua beban itu? Mengantikanmu? " lanjut luhan dengan nada yang dingin.

"Kau pintar sekali berdebat nak, aku tak tahu lagi harus bagaimana"

"Kau hanya harus memberi tahu kami semuanya jangan hanya padaku saja karena itu akan membuatku tertekan appa" ujar luhan lirih.

"Apa kah yang kau sembuyikan appa?" Sela seseorang secara tiba-tiba.

"Sehun-ah" ucap appa dengan terkejut.


UljimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang