Confidential job 2

6.3K 268 2
                                    

“Mwoya?! Apa yang kau katakan Park Jisoo? Kenapa jorok sekali!”Teriak Jungkook dengan wajah terkejutnya. Kuyakini semua mata kini tertuju pada kami. Bodoh! Jeon Jungkook benar benar bodoh! mereka semua akan mencurigaiku berbicara jorok dengan Jungkook. Aku hanya membalas mereka dengan senyuman Tanpa dosa. Setelah mereka sudah kembali ke aktivitas masing masing, kini giliranku menatap Jungkook dengan pandangan ingin membunuh.

“Yak! Bodoh! Kenapa kau berteriak? Bukankah sudah kubilang untuk tidak terkejut!”Kuinjak kakinya yang berada dibawah meja. Jungkook meringis kesakitan sambil memegangi kakinya. Rasakan itu Jeon Jungkook! Itu tidak sebanding dengan rasa maluku.

“Wajar saja aku berteriak! Aku terkejut saat kau mengucapkan kata ‘Penis’, ya—kau tahukan kau berbicara dengan Namja” Jungkook berusaha membela diri. Kurasa dia benar juga. Aku juga terkejut saat mendengar kata itu keluar dari mulut Sehyun. Jadi, sebenarnya siapa yang bodoh?

“Ah arraseo. Tapi Kookie~ah bisakah kau membantuku?”

Jungkook menatap mataku intens. “Membantu apa? Jangan katakan Kau ingin aku yang melakukannya? Tidak! Aku akan membunuhmu jika kau ingin aku melakukan itu” Jungkook memasang wajah gelinya membuat aku gemas. Namja ini sangat berwajah Imut. Padahal umur kami sudah tujuh belas tahun, tapi wajah Jungkook seperti remaja berumur sebelas tahun. Dan tentu saja pandangan mematikan diakhir kalimat. Apa dia pikir aku akan takut dengan kata katanya. Huh! Wajahnya sangat tidak pantas menjadi seorang Psycopat.

“Tidak begitu! Bantu aku untuk mencari cara agar bisa menjalankan pekerjaan rahasiaku itu. Sungguh otakku benar benar tidak membantu kali ini”Aku menatap Jungkook dengan pandangan memohon. Kuharap ini berhasil sama seperti jurus cengiranku. Tapi aku tidak mungkin melakukan cengiran saat memohon padanya. Sangat tidak kontrans.

“Bagaimana bisa kau meminta bantuan pada Namja”

“Karena kau satu satunya orang yang kupercaya”Aku masih menatap Jungkook dengan pandangan memohon. Sebelumnya aku tak pernah memohon separah ini pada seseorang. Tapi kali ini aku benar benar memohon padamu Jeon Jungkook!

“Baiklah, nanti pulang sekolah dirumahku”

***

“Park Jimin, lahir dibusan tanggal 13 oktober 1995, Vocalis dan Dancer dibangtan. Jimin mempunyai Imej Pervert dan lucu. Dia suka datang keclub saat tidak ada jadwal. Bukankah fakta ini membantu?”

Mataku beralih menatap Jungkook yang focus dengan layar Laptopnya dimeja belajar. Jadi dia sedang mencari data Park Jimin diblog fans Bangtan. Tapi apa gunanya? Bukankah aku tak butuh itu semua? Aku menyuruhnya mencari cara untuk melakukan pekerjaan rahasiaku. Bukan untuk mencari informasi tentang Jimin. Memangnya dia pikir aku fansnya?

“Apa maksudmu? Kenapa kau mencari informasi tentang Jimin?”Tanyaku memandang atap kamar Jungkook. Ya saat ini posisiku sedang tiduran diranjang Jungkook. Aku sudah terbiasa melakukan ini saat dikamar Jungkook. Kami sudah bersahabat dari kecil. Dan Eomma Jungkook juga sudah menganggapku sebagai anaknya.

“Jadi aku telah memikirkan untuk rencana ini. Park Jimin suka dengan Club. Bagaimana jika kau mencoba untuk menggodanya?” Jungkook memutar badanya menghadap kearahku. Aku yang tidak mengerti hanya mengerutkan dahiku. Mengerti kerutan didahiku, Jungkook membuang nafas kesal lalu melanjutkan lagi ucapannya. “Park Jimin suka datang keclub saat tidak ada jadwal. Bagaimana jika kau datang kesana lalu menggodanya hingga ia tertarik padamu. Dengan itu, ia pasti mengajakmu kehotel atau keapartementnya. Gunakan kesempatan itu untuk memotret penisnya” Jungkook menjelaskan dengan Detail kali ini. Aku hanya melongo mendengar ide gila Namja itu.

“Yak! Rencana macam apa ini? Bagaimana jika Jimin melakukan hal yang tidak tidak padaku? Lalu jika aku hamil bagaimana? Hm! Kau mau bertanggung jawab?”Teriakku pada Jungkook. Apa dia tidak sadar rencananya beresiko besar.

“Kalau tidak mau ya sudah” Jungkook memutar badanya kembali menghadap ke laptop. Astaga apa tidak ada cara lain?

“Ya ya ya baiklah aku mau”Ucapku pada akhirnya. Ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Masih untung Jungkook mau membantuku. “Jimin akan pergi ke Club jika tidak ada jadwal. Itu artinya kita harus tahu jadwal mereka”

“Hari ini mereka tampil diacara Inkigayo dan M!Coutdownt. Untuk besok—mereka Free! Tepat”

Mataku beralih menatap Jungkook lagi. Namja itu masih focus dengan Laptopnya. Astaga dia benar benar bekerja keras untuk membantuku. Bahkan dia sudah menemukan jadwal mereka dengan cepat. Ahh Kookie~ah kau benar benar pahlawan untukku!

“Kau sangat bekerja keras untuk ini Kookie~ah”

Kepala Jungkook menoleh kearahku. Ia tersenyum simpul. Sangat manis. Entah baru kusadari, Jungkook sangat Manis saat tersenyum. Apalagi Dua gigi kelincinya yang sudah menjadi ciri khas seorang Jeon Jungkook. Berbeda sekali saat ia masih kecil. Jungkook kecil sangat jelek dan menyebalkan. Tapi Jungkook kecilku sekarang sudah menjadi Namja yang tampan dan Pintar. Aku merasa beruntung memilki sahabat sepertinya.

“Kookie~ah bagaimana cara untuk memotretnya? Jika ketahuan bagaimana?”Aku bangkit dari posisi  tidurku lalu berjalan kearah Jungkook. Aku duduk dikursi sebelah Jungkook. Memompang daguku dengan tangan dan menatap wajah Jungkook dari samping. Ia masih serius dengan Laptopnya.

Jungkook menoleh kearahku. “Dia pasti akan menciummu. Saat ia akan melepas bajumu, tahan tangannya dan naiklah kebadannya. Lalu lakukan servis untuknya. Saat ia benar benar merasa kenikmatan, ia akan memejamkan matanya. Gunakan kesempatan itu untuk memotret Penisnya”

“Mwoya? Berciuman? Aku tidak bisa Kookie~ah! Aku belum pernah melakukan itu sebelumnya”Tolakku pada Jungkook. Aku benar benar tidak percaya dengan apa yang Namja itu ucapkan. Bahkan ada kata yang tidak aku mengerti.Seolah Jungkook adalah orang yang benar benar Ahli dalam hal ini. Entah ia membaca dari buku atau melihat Video yadong, yang jelas ini bukan Jungkook yang aku kenal.

“Setidaknya untuk Foreplay kau bisakan?”

“Aku baru dengar kata itu”Kataku polos. Kulihat Jungkook tampak berpikir.

“Lalu bagaimana? Apakah perlu aku yang mengajarimu?”

Confedential JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang