3

337 26 9
                                    

Kompetisi basket yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut ini menguras tenaga para panitianya, terlebih lagi panitia inti. Mereka yang paling cepat datang tapi juga yang paling lambat pulang. Hembusan angin musim dingin yang siap menutup musim gugur mulai terasa membekukan badan.

Satu persatu panitia inti jatuh sakit, tak terkecuali Wonwoo. Selain khawatir pada Wonwoo, Hyunji juga khawatir mengenai caranya pergi ke lapangan jika Wonwoo tidak ada. Untungnya, ketua menyuruh Jung untuk mengambil beberapa data yang ada pada Wonwoo. Hyunji mengajukan diri untuk menemani Jung sekaligus pergi ke lapangan bersama Jung.

Kedatangan Hyunji dan Jung disambut oleh wajah pucat Wonwoo. Hanya ada Wonwoo di rumahnya karena semua orang sedang sibuk di luar. Wonwoo tak henti menyunggingkan senyum sejak Hyunji memasuki rumahnya. Ada perasaan tak menyangka melihat Hyunji menjenguk dirinya.

"Bagaimana keadaanmu, Wonwoo?" tanya Hyunji, meneliti Wonwoo dari atas sampai bawah.

"Keadaanku mulai membaik, apalagi karena..." Wonwoo menggantung ucapannya. Ia hanya tersenyum. Membuat Jung mengerutkan keningnya "Apalagi karena apa?"

"Karena kedatanganmu" Wonwoo ingin menjawab seperti itu tapi kalimat itu tak dapat keluar dari mulutnya. Ia hanya menjawab "karena aku mendapat banyak istirahat" Hyunji manggut-manggut.

"Wonwoo, mana datanya? Ketua sudah memberitahu padamu kan?" Tanya Jung, malas berbasa-basi. "Ada di dalam kamarku. Kuambil dulu. Kalian duduklah. Maaf, karena tidak ada orang di rumah jadi tidak ada minum" Setelah berucap panjang lebar, Wonwoo meninggalkan Hyunji dan Jung.

Jung melirik jam tangannya "Masih lama. Kita santai-santai dulu yah di rumah Wonwoo" Hyunji mengangguk saja. Toh Jung panitia inti, jadi dia tidak mungkin membiarkan dirinya terlambat.

Jung beranjak dari duduknya "Aku keluar dulu beli minum dan camilan. Kau tunggu disini. Bilang saja ke Wonwoo kalau kita mau tinggal dulu sebentar. Panitia inti sering kok nongkrong di rumahnya Wonwoo" Sekali lagi Hyunji hanya mengangguk tanpa banyak bertanya.

Setelah Jung pergi, Hyunji lebih menyibukkan diri pada HP. Tak berselang lama, Wonwoo kembali ke ruang tamu. Ia celingukan mencari keberadaan Jung "Hyunji, Jung kemana?"

"Mau beli minum sama camilan. Katanya mau nongkrong dulu disini sebelum ke lapangan" Jawab Hyunji, tatapannya tak berpindah dari HP di tangannya.

Wonwoo meletakkan map yang dipegangnya. Suasana jadi canggung, tapi itu untuk Wonwoo saja. Hyunji masih bersikap santai seperti biasanya.

"Hyunji, aku terlihat kacau yah?" Tanya Wonwoo, memecah keheningan. Tatapan Hyunji berpindah dari hp kearah Wonwoo. Ditatapnya Wonwoo lekat "Tidak juga sih. Tapi dari penampilanmu, aku bisa tahu kau sedang sakit"

Wonwoo manggut-manggut. Sekarang, ia tak tahu lagi harus berkata apa. Sementara Hyunji kembali fokus pada hpnya.

"Hyunji!" Panggil Wonwoo, menyiratkan hal penting. Kembali Hyunji mendongakkan kepalanya "Ada apa?"

"Apa yang kau rasakan saat kita hanya berdua seperti ini?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Wonwoo. Ia memang gugup tapi feedback yang Hyunji berikan selalu membuatnya lebih tenang dan dapat berkata dengan mudah.

"Maksudnya? Sepi, mungkin" Hyunji menelengkan kepalanya, sedikit bingung. Wonwoo terkekeh "Maksudku, apa kau gugup sepertiku? Jantungmu berdebar kencang, tanganmu berkeringat dingin, dan bibirmu kelu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Seventeen FF] She'll Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang