"RAAAAAA BANGUNN" suara abangnya Aira pagi itu cukup membuatnya terbangun.
"Bang, bisa ga si sekaliiiiiiii aja bangunin gua pelan pelan. Gua jadi kaya ade rasa pembantu bang." omel Aira sambil tetap menutup matanya.
"Gak. Ade macem lu gabisa dibaikin." jawab Arya sambil meninggalkan kamar Aira.
Aira hanya mendengus melihat kepergian abangnya. Begitulah abangnya, tidak pernah mau menunjukkan rasa sayangnya pada Aira. Tapi Aira tahu betul bahwa abangnya itu selalu menyayanginya. Abangnya tidak menjaganya didepan, abangnya menjaganya dari semua sisi kecuali dari depan.
Aira segera bangun dan bergegas mandi. Setiap pagi sudah tugasnya untuk memasak sarapan, karna mereka hanya tinggal berdua dirumah itu, orangtua mereka yang menyewakan rumah itu karena letak rumah itu cukup dekat dengan kampusnya dan kampus abangnya, sedangkan rumah mereka berada diluar kota.
Aira segera menuju dapur dan memasak sarapan untuk abangnya, pagi ini Aira sudah punya janji sarapan bersama sahabatnya, Diandra. Tak butuh waktu lama untuk memasak sarapan untuk abangnya.
Aira segera bersiap siap, setelah bersiap siap Aira pergi menuju kamar abangnya.
"Bang, gua duluan ya,"
Abangnya membelakangi karna sedang mengganti bajunya.
"Udah sarapan?" tanya Arya.
"Gua mau janjian nyabu sama Diandra."
"oh."
"Gua berangkat bang." jawab Aira sambil menutup pintu kamar abangnya.
Dari dalam abangnya menjawab, "hati hati Ra," dengan pelan sehingga Aira tidak bisa mendengarnya.
D: langsung ketemu di burjab? (bubur jablay, namanya emang gitu💓❤)
A: iyaa
D: sipJarak antara rumahnya dengan bubur langganannya tidak terlalu jauh sehingga hanya dengan berjalan kaki pun Aira dapat tiba dengan cepat.
Sedangkan jarak antar kosan sahabatnya itu cukup jauh, Aira tidak ingin merepotkannya.
10 menit berjalan kaki akhirnya Aira tiba. Namun Diandra belum tiba. Aira langsung memesankan untuknya dan Diandra karna dia sudah hafal betul apa pesanan sahabatnya itu.
"Bang jokooo, bubur buat saya sama Diandra dongg"
"gapake bawang goreng sama kacang kan neng? yang punya neng sambel banyak. segera dibuatt"
"sip bangg,"
Aira segera mencari tempat duduk untuknya dan Diandra. Tak lama kemudian Diandra datang.
Pesanan mereka pun datang.
"Nih nenggg, minuman ambil sendiri ya. Gratisssss" ucap bang joko sambil berlalu.
"makasih bang" ucap Aira.
Ketika mereka sedang asyiknya memakan bubur, seseorang datang.
"Boleh gabung?" Aira yang sedang makan langsung mengangkat kepalanya. Keenan.
"Eh lo," ujar Aira santai. Sedangkan Diandra yang sedang asyik makan tersedak. Bagaimana tidak, Keenan adalah satu satunya junior yang selalu dia ceritakan pada Aira. Diandra mengaguminya, sebatas menganguminya saja.
"Bo...leh" jawab Diandra terbata bata.
Keenan duduk dihadapan Aira.
Aira tetap makan dengan tenang seolah tidak menggubris kehadiran Keenan.
YOU ARE READING
Dilemma
FanfictionIni dilemaku, separuh jiwaku menginginkanmu, dan separuh jiwaku lainnya ingin melupakanmu.-Aira Perempuan itu, dia dilemaku. Perempuan dengan jutaan rahasia yang disimpannya.-Keenan . . . . That's the thing with you people. You think you could love...