Part 1

149 7 0
                                    

"Haai selamat pagi duniaa" seru seorang gadis yang terlalu bersemangat untuk masuk sekolah hari ini. Selain hari ini adalah hari pertamanya ia masuk sekolah, ia super duper excited untuk bertemu 2 sahabatnya lagi.

"Jam berapa nih?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.

"Masih jam 6.00, gue mau siap siap dulu lah. Daripada telat yang ada di omelin ntar gue." kata gadis itu masih pada dirinya sendiri.

Setelah kurang lebih 30 menit menghabiskan waktu di kamar mandi, gadis ini keluar dan mematut dirinya di cermin. Membuat 2 kunciran di samping kanan dan kiri kepalanya sama seperti peraturan MOS hari pertamanya di sekolahnya. Setelah dirasa perlengkapannya sudah lengkap barulah gadis ini turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi ma, pagi Pa.." katanya sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Pagi sayang.." jawab kedua orang tuanya serentak.

"Lunetta mau makan apa?" tanya sang mama dengan penuh perhatian.

"Roti aja deh. Abang mana?" tanya nya dengan tatapan penuh selidik.

"Abang kamu sudah berangkat pagi-pagi tadi. Katanya harus mempersiapkan kegiatan orientasi untuk MOS di sekolah." jawab sang ayah dengan penuh wibawa.

"Tuh kan Lunetta ditinggalin lagi." kata sang gadis dengan tatapan kesal.

"Ya udah deh Lunetta juga ikutan pamit ya.. Bye ma, bye pa." katanya sambil ngacir meninggalkan rumah.

LUNETTA POV

Yap, sekarang gue lagi ada di mobil bareng Pak Man. Pak Man ini supir di keluarga gue yang udah luaamaaaa banget kerja bareng keluarga gue. Pak Man betah kerja disini soalnya keluarga gue udah dianggep keluarga keduanya gitu.

Oh ya, gue belum kenalan ya sama kalian wkwk. Ya udah deh kenalin, gue Lunetta Chrisella Bramantyo. Biasa dipanggil Lunetta, Lun Lun, Netta, atau apalah yang kalian suka. Gue anak bungsu di keluarga Bramantyo. Kakak pertama gue cowok, namanya Juno Putra Bramantyo, biasa gue panggil Abang Juno. Abang gue itu kadang bisa baiik banget kadang juga bisa ngebetein banget. Nah, kalo mama sama papa gue tadi namanya Silvia Bramantyo dan Denny Bramantyo. Papa gue CEO salah satu perusahaan di Jakarta ini. Mereka berdua pekerja keras tapi nggak pernah ngelupain keluarganya.

Sekarang gue kelas 1 SMA di Nada Bangsa SHS. Nada Bangsa ini merupakan salah satu sekolah yang cukup terkenal di kota gue ini. Yah, sekolah favorit lah. Di sini gue satu sekolah sama 2 sahabat gue namanya Rara Arneysa dan Ciara Putri. Mereka berdua ini sahabat yang T.O.P abis pokoknya. Bisa rempong, ceriwis dan bijak di satu kesempatan. Tapi yang paling lemot ya si kunyuk Ciara ini.

"Non, Non Netta.. sudah sampai non" kata Pak Man sambil menoleh kepadaku.

"Eh iya Pak, makasih ya.. Nanti jemputnya tunggu Netta sms aja ya."
kata gue sambil turun dari mobil.

"Iya non. Ati ati sekolahnya." kata Pak Man.

"Sip deh, Pak." kata gue sambil ngacir masuk ke dalam sekolah.

Setelah turun dari mobilnya, Lunetta segera menapakkan kaki di sekolah barunya ini. Ia merasa bangga karena bisa bersekolah di sini. Bagaimana tidak, semua anak yang bersekolah di sini melewati bermacam macam tes yang harus dilalui. Algebra? Science? semuanya tak luput dari jangkauan tes Nada Bangsa SHS.

Lunetta segera berjalan melewati koridor sekolahnya. Selama Lunetta berjalan, banyak mata murid murid yang memandang ke arahnya. Lunetta tampak sangat imut dengan rambut bergelombang yang dikuncir dua itu. Saat beberapa langkah ia berjalan..

"Lunetta, Lunetta!" kata seseorang

Lunetta pun mencari orang yang memanggilnya itu. Setelah menemukannya Lunetta tersenyum bahagia sembari menghampiri kedua orang itu.

"Hi kaliaaan... Aaa gue kangen banget sama lo berduaa." kata Lunetta dengan suara toa nya itu.

2 orang itu pun segera menutup telinganya sambil memandang Lunetta dengan tatapan cengo.

"Eh, lo berdua itu, udah disapa sama kembarannya Selena Gomez malah diem. Bersyukur oy disapa sama orang cantik kaya gue." kata Lunetta tanpa titik koma.

"Eh Lun, lo sadar ga sih dari tadi lo diliatin semua orang gara gara suara lo yang super duper toa itu. Gue sama Ciara ga habis pikir sama pita suara lo." kata salah satu dari mereka.

"Iya bener tuh kata Rara. Suara lo itu yaampun.. Toa buat nge bangunin orang sekampung aja masih kalah sama suara lo." jawab Ciara dengan tampang yang polos banget.

"Iya deh iya sorry.. Abis gue kangen banget banget an sama kalian." jawab Lunetta dengan cengiran di mukanya.

"Gue juga kangen banget sama lo, Lun. Ya udah deh kita siap siap, bentar lagi pembukaan MOS nya dimulai tuh. Yuk ke sana, gue gamau diamukin sama kakak kelas yang mukanya pada galak semua itu." kata Rara tak sabar.

"Ya udah deh yuk." jawab Lunetta seraya menggandeng tangan Rara dan Ciara.

Move On?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang