Kehancuran didepan mata

93 9 10
                                    

Ga sepatutnya mengeluh
Karna ini memang kesalahanku sejak awal
Aku yang terlalu egois kala itu
Aku yang bertindak gegabah tanpa mempertimbangkan resiko yang akan terjadi

Aku yang masih belum memfikirkan segala sesuatu yang akan terjadi, nanti.
Aku yang terlalu lamban untuk bergerak dan mengikuti kata hati

Aku yang lemah untuk berfikir
Kala itu, umurku 8th

Umur dimana aku meninggalkan Mama dalam keadaan sakit
Saat itu dan kini
Ia tetap hidup sendiri
Ia hidup sendirian
Dan aku adalah penyebab ia hidup sendiri

Aku bodoh? Benar
Aku merugi
Tanpanya, aku kehilangan sosok Ibu sebenarnya.

Tuhan, mampukah aku untuk membuat semuanya kembali seperti semula?
Mampukah aku untuk menebus cerita yang sudah terulang?

**
"Kenalin, ini tante Rani." Ucap Papa kala itu ketika aku sedang Mewarnai buku gambar doraemon-ku. Usiaku 9th.

"Dek, Bulan depan. Papa mau nikah sama tante Rani. Tante Rani kerja sebagai dokter di Rumah sakit Cahaya Bunda." Kala itu umurku menginjak usia 10th.

"Berarti adek bakal punya Mama ya Pa?" Saat itu, aku bahagia. Ada sosok ibu pengganti Mama yang selama ini aku nanti-nanti.

Tapi ternyata..
Keputusan ku salah
Ibu itu tidak seperti Mama

Karena selamanya Mamamu hanya satu
Ia yang memperjuangkanmu di rahim nya
Ia yang menahan sakit akan kerasnya tendanganmy kala itu
Ia yang melahirkan mu dengan rasa sakit tiada tara
Ia tiada tandingannya didunia ini
Ia lah surgamu...

Mama
Ade sakit ma
Ade ingin sama Mama
Ade gamau disini
Mereka ga sayang sama Ade
Ada sakit ma
Ade ingin nyerah
Ade ga kuat ma

Kenapa Aku Berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang