}Alecia{
Mataku mengerjap, rasa hangat melingkupiku tubuhku. Rasa hangat yang berbeda. Begitu nyaman.
Aku bergerak mereganggkan tubuhku meregangkan otot-ototku yang kaku.
Kepalaku mengadah merasakan hebusan nafas teratur di pucuk kepalaku.
Mataku membelak, ke-kejadian tadi malam.
Bukan mimpi ya ??
Ku perhatikan wajah pria luar biasa tampan di hadapanku. Aku hanya tidak mengerti bagaimana bisa pria ini berada di dalam tabung tua itu.
Kurasakan pelukannya di pinggangku mengerat, membuat tubuhku mau tidak mau semakin merapat dengan tubunya. Sayapnya menyelimutiku. Terasa begitu lembut. Kelopak mata itu mengerjap, menampilkan mata biru kelam yang bersembunyi.
Nafasku sesak, mata biru itu semakin membuat ketampanannya menjadi jadi.
" Bisa.. kau lepaskan aku ? Aku harus bersiap siap," ujarku pelan.
Pekukannya mengendur, ia melepaskan pelukannya. Aku segera bangkit. Pria itu memperhatikanku.
" Aku akan bersiap siap, setelah itu akanku siapkan sarapan," ujarku menatapnya takut-takut.
Jujur saja perlakuannya tadi malam membuatku takut. Aku segera mengambil seragam dan pakaianku yang lain. Dan semua itu tak pernah lepas dari tatapannya.
Aku berjalan menuju kamar lain.
Ku kunci kamar itu kemudian melangkah menuju kamar mandi.
Setelah mandi beberapa menit ku kenakan seragan sekolahku.
Mataku menangkap bekas taring pada leherku. Tidak, tepatnya hanya berupa dua titik lurus bersisihan. Tanganku bergerak menyentuh bekas itu. Tampak seperti tatto. Aku mendekati cermin di depanku memperhatikan tanda itu semakin dekat.
Deg.
Tanda itu memiliki saraf kecil yang menyala berkedip-kedip. Ku perbaiki seragam itu kemudian buru-buru keluar. Pria itu di sana, duduk di atas kursi meja makan. Aku mendekat mengambil empat lembar roti juga selai. Ku oleskan selai itu pada empat lembar roti itu, kemudian menyerahkan dua roti pada pria di depanku.
" Si-Siapa namamu ?" tanyaku gugup.
Kepalanya terangkat menatapku datar. Bibirnya bergerak dengan gaya sensual.
"ROME-O," Ia membalas datar.
" Emnnn, Romeo aku Alicia kau dapat memanggilku dengan nama itu, aku akan pergi ke sekolah, jadi jika kau mau kau bisa tinggal di sini sementara," ujarku mentapnya takut-takut.
Ia diam tidak membalas.
Aku menghela nafasku berat. Meraih tas sekolahku kemudian melangkah keluar.
Aku berheti begitu ku rasakan tangan seseorang menggenggam tanganku.
Ku tolehkan kepalaku kebelakang menatap Romeo yang menggengam tanganku.
" Ada apa ??" tanyaku bingung.
" Kau akan kembalikan ??" ia malah balas bertanya.
" Tentu saja,"
gengamannya terlepas, ia menatap wajahku lama.Kemudian berbalik pergi.
)))))))))((((((((((
}Romeo{
Aku tidak mengerti, hanya tidak mengerti apa yang terjadi. Sudah sangat lama. Sudah sangat lama semenjak terahir kali ku lihat sesuatu yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings Boy In My House !!!
FantasíaKatakan padaku ini mimpi, aku aku aku kehabisa kata kata. Laki laki itu berdiri tegak di depanku. Dia menatapku tajam. " Kau siapa ?" tanyanya. " aku yang harusnya bertanya kau siapa??!!!" teriakku. " Baumu harum sekali" dia mengendusku, membuat...