}Alicia{" Baiklah seperti yang kalian sudah dengar, hari ini kita kedatangan murid baru, Romeo ayo masuk," ujar Mr. Smift.
Pria dengan rambut hitam kelam masuk kekelasku.
Aku mengenalnya. Sungguh sangat mengenalnya...
" Romeo silahkan perkenalkan namamu," ujar guruku itu.
Matanya memandang seisi kelas, " Namaku Romeo Aquasya Alberca."
" Hanya itu Romeo??" tanya Mr smift.
Romeo mengangguk mengiyakan.
" Ada yang ingin kalian tanyakan ??" tawar Mr.smift.
" Romeo apa Ayah dan Ibumu seorang dewi?" tanya Prisca. Siswi paling centil di kelasku.
" Kenapa kau tanyakan itu ?" kepala Romeo sedikit ia miringkan.
" Kau sangat tampan," ujarnya blak blakan.
" Mungkin saja," ia membalas santai.
Apa apaan jawaban itu. Aku bahkan ragu ia mengetahui kapan ia lahir. Jujur saja jika aku tidak melihat tubuhnya. Aku pasti berpikir dia adalah anak seusiaku. Badannya yang seksy meski kotak kotak pada perutnya belum terbentuk sempurna.
Astaga apa yang aku pikirkan ?!" Romeo kau duduklah di samping Meory. Meory angkat tanganmu," ujar Mr Smift.
Romeo melangkah santai menuju meja di samping Meory.
Ah lihatlah gadis itu, beberapa hari yang lalu ia bermesraan dengan Mantan pacarku. Sekarang ia malah tebar pesona pada Romeo.
……………………………………………………
Bel istirahat berbunyi nyaring. Aku tergesa gesa menuju meja Romeo di belakangku.
" Kita harus bicara, " ujarku padanya. Ia mengangkat wajahnya hingga mata kami bertemu.
Senyum remeh muncul di sana." Tentu," sahutnya. Romeo bangkit dari tempat duduknya melangkah mendahuluiku.
Apa apaan sikapnya itu. Memangnya dia sudah mengenal tempat ini. Ku doakan dia nyasar baru tahu rasa.
" Hey tunggu aku, " aku berujar kesal. Ku susul langkahnya kemudian segera meraih tangannya. Menggengam tangannya membawanya kebelakang sekolah.
" Bagaimana kau bisa ada di sini ??!!" ujarku setengah berteriak.
" Aku berjalan," sungguh apa ada yang mau memberikanku pisau ? terserah pisau apa! Tapi jika boleh aku minta pisau daging yang besar, demi Tuhan aku ingin menyincang pria tampan di depanku ini.
" Tentu saja kau berjalan mana mungkin kau terbang, jangan bilang kau mengikutiku. Tapi mana mungkin kau bisa mengikutiku. Aku berlari secepat yang aku bisa menuju sekolah," ujarku panjang lebar.
" Pertama jika aku mau aku bisa saja terbang, kedua aku memang mengikutimu, dan ketiga aromamu darahmu masih tertiggal di udara membuatku lebih mudah mengetahui keberadaanmu," jawabnya santai.
Tubuhku menengang.
dia ini...
mahluk apa ???
" Ba-bau darah ??" ujarku terbata bata.
" Ya bau darahmu. Bau manis yang memabukan. Ah membicarakannya membuatku haus." bola mata biru kelam itu bergulir menatapku dengan serigai di bibirnya.
Ia melangkah maju selangkah.
Tubuh kami berdekatan sejengkal saja ia bergerak maju maka tubuh kami akan benar benar menempel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings Boy In My House !!!
خيال (فانتازيا)Katakan padaku ini mimpi, aku aku aku kehabisa kata kata. Laki laki itu berdiri tegak di depanku. Dia menatapku tajam. " Kau siapa ?" tanyanya. " aku yang harusnya bertanya kau siapa??!!!" teriakku. " Baumu harum sekali" dia mengendusku, membuat...