02 Calon

9 0 0
                                    

"Seorang Profesional muda kah ? Ayah benar - benar menemukan orang itu!"

Riwayat pendidikan :

-

Riwayat pekerjaan : - penulis naskah lepas

                                      - Desainer Website

                                      - Akuntan

                                      - Sekertaris

                                      - CFO

                                      - Progammer

                                      - CEO

                                      - Perawat

                                     - Penerjemah bahasa inggris, jepang, jerman, perancis, dan lain

Hobi :  -Bermain dengan putriku

             - mengobrol dengan putriku

"Sepertinya dia sudah punya anak!"

Nama : Fian Orlnando

"FIAN? AYAH??!!!"

Rini berteriak kesal saat mengetahui siapa orang yang akan bertemu dengannya. baginya ini sebuah kesalahan.

"Ada apa Ri ? kau pasti terkejut dengan CV sembarangnya tapi percayalah dia memang orang yang seperti itu. Dia-" Lelaki paru baya ini tidak melanjutkan ucapannya, mulutnya seakan terdiam saat mata putrinya tampak begitu kesal.

"Dia Nando!"

"Nando? yang itu. Aaah jadi dia sekarang kerja dengan Rizki ya!"

"Dia tidak akan datang ke kantor. sesulit apapun ataupun dengan ancaman apapun dia akan selalu berada di rumah. Ayah tau itu lebih dari aku! karena ayah lah gurunya!" Rini masih tidak percaya ayahnya bahkan tidak mengetahui nama orang yang dibantunya.

"Ayah tidak membantunya, ayah hanya membukaan jalan. dia anak teman ayah. jadi sedikit banyak ayah tahu bagaimana keadaan orang tuanya !"

"Setelah lari dari kerajaannya sendiri dia mengangkat seorang anak. tidak pergi sekolah kalau pun pergi hanya datang setengah hari. dengan alasan brengsek seperti itu dia masih saja. ayah tahu dia adalah sosok penakut sebenarnya!" Lelaki paru baya ini hanya tersenyum lembut mendengar cerita putrinya.

"Bukan kah dia punya alasan yang kuat ?" putrinya terdiam, perempuan ini kembali menatap awan - awan dari belakang rumah mereka.

"Dia bodoh. siapapun akan mengingkan posisinya.  hanya karena tertekan dia lari, dunia tidak bisa ditinggali dengan orang seperti dia!"

"Itu kata - kata yang bagus, tapi Nando punya alasan kenapa dia lari. Posisinya tidak menguntungkan walaupun dia penerus, paman dan bibinya tidak begitu peduli, mereka hanya menambah apa yang perlu di tambah kemudian mereka juga bekerja keras. dengan sebutan kerajaan Bisnis Orlando, itu membuktikan tidak ada kasih sayang disana!" Rini tahu hal itu tapi itu bahkan terasa lebih buruk.

"Semua aset akan jatuh pada Liliana, adiknya kesepakatan ini sudah mereka setujui dan orang yang kau kenal tidak mendapat apapun!" Rini hanya terdiam. itu terasa menyakitkan membuang semuanya lalu dibuang seakan kehidupan tidak berjalan dengan lancar.

"Kurasa dia tidak memikirkan hal itu, bekerja dengan nyaman, hidup dengan aman tanpa tanggung jawab. kedengaranya seperti ayahnya dulu!"

"Ayahnya ? ayah kenal dengan Ayahnya!"

"Bukannya sudah kubilang dia anak teman ayah, mereka benar - benar mirip. Tapi tidak ada darah ibunya di sana. kurasa sifat itu turun pada adiknya!"

Rini hanya diam, dia mungkin sedikit mengerti kenapa ayahnya menyodorkan Fian, tapi yang tidak habis pikir kenapa dia tidak mengingat Fian sma sekali. walaupun mengatakan anak temannya ayahnya sama sekali tidak mengingat Fian.

"Ini akan jadi masalah kalau aku sudah punya anak. mengingat dulu dia sudah mengadopsi kupikir umurnya sudah SMP. Hmmmm, tapi ini Fian aku gak bisa sembarang dengan orang macam dia!"

"Kau setuju ? bukannya membencinya!"

"Aku tidak bilang membencinya. Fian itu ya begitu, walaupun dia kasar dan melakukan hal bodoh tapi ada beberapa nilai bagus. semacam pertimbangan!"

"Yah, menyimpanmu terlalu lama tidak mendapatkan investasi juga. kalau begitu rencanakan lah tanggalnya dari sekarang!"

"Ayah aku bukan lah barang. aku hanya bertemu denganya setelah sekian lama. ini hanya pertemuan!"

"Pastikan pertemuan itu mendapat goal yang baik. setidaknya resepsi bulan depan!"

"Itu terlalu cepat !"

"Jadi menunda sampai kapan!"

"Setidaknya sampai kami siap!"

"Oh jadi memang niat ke sana ya!"

"Bukan - bukan tolong lupakan yang itu!"

"Kalau begitu cepatlah bersiap dan lakukan yang terbaik!"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiar gadis kecilmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang