O N E

78 4 3
                                    

Yang ku tau, good mood berdampak menjadi nice day.

11:11

*****

DI dalam lubuk hati setiap manusia saat membuka kelopak matanya di pagi hari pastilah mereka spontan berdoa agar harinya tidak akan mengecewakan. Syukurnya, Alana termasuk dari manusia tersebut.

Hari ini, pagi ini, Alana lagi-lagi harus bangun lebih pagi, meninggalkan kebiasaan liburannya.

Sebenarnya Alana terbiasa bangun pagi. Tapi tetap saja, terbiasa bangun pagi itu harus diberi tanda kutip karena kata itu sangat diragukan. Hanya saat zaman sekolah, lalu ketika sudah bertemu zaman liburan kebiasaan itu hilang secara otomatis.

Dengan teliti Alana memerhatikan penampilannya di cermin. Memutar sedikit badannya ke kiri dan ke kanan. Sebisa mungkin ia harus perfect untuk hari ini karena hari ini hari pertama di sekolah barunya, SMA Bhakti Nusa. Dari kepala hingga kaki dia perhatikan, dan jangan lupakan perlengkapan mos untuknya.
"Name tag, dasi, rambut udah nih kayanya, seragam udah rapi, kaos kaki uhm udah, apa lagi ya?" Gumam Alana yang menyebutkan perlengkapannya sambil merapikannya. Perlengkapannya sudah lengkap, tapi alana merasa ada yang kurang dan alana tidak tau apa itu.

Ting!

"Lipbalm," gumam Alana sambil menjentikkan jari tengah dengan ibu jarinya. Ciri khas Alana begitu kata Andhika. "Untung gue inget," gumamnya lagi kini sambil mengoleskan lipbalm strawberry kesayangannya.

Setelah selesai, Alana berdehem sejenak lalu menatap pantulan badannya di cermin. "Alana, lo bisa okay. Pencintraan dikit gak masalah dan lo harus dapet temen hari ini. You can you can, na na na!" ucap Alana menyamangati dirinya sendiri.

Sesudah selesai, Alana melangkah ke lantai bawah dan penglihatannya kini bisa melihat di meja makan sudah ada Andhika sedang duduk manis sambil minum susu dan tak luput benda pipih milik Andhika di tangan kirinya.

Melihat kakaknya yang begitu fokus, alana berdecak pelan lalu melangkah menghampiri Andhika, "Menurut yang artikel Alana baca, orang kalo pagi-pagi udah chattingan sama pacarnya bisa menyebabkan diare yang berkelanjutan." ujar Alana tiba-tiba seraya mengambil satu helai roti tawar disamping Andhika.

Reflek mata Andhika melirik Alana dengan sinis, "Kurang garem ya, De?" tanya Andhika sarkas sambil mengangkat tangan kanannya untuk mengajak high five ala mereka berdua. Yang diajak pun meladeni ajakannya dengan senang hati.

Lucu memang. Dikala saling adu mulut untuk bersarkas ria, namun tetap saja mereka melakukan itu dengan senang hati. Ya, cuman sejenis Alana Andhika yang begitu.

"Morning, sayang." ucap Bianca sambil tersenyum. Ternyata Bianca baru selesai meracik minuman dari dapur, terbukti dengan Bianca membawa tempat minum yang entah apa isinya. Yang pasti enak, pikir Alana. Lalu Bianca menaruh tempat minum itu di lemari es.

"Morning Bun Bun. Oh iya, Alana langsung berangkat ya, Bun? Takut telat nih Alana." kata Alana sambil memasukkan semua roti yang ada ditangan kanannya ke dalam mulut mungil itu.

"Pelan-pelan napa Na makannya. Cacingnya entar kaget lho," ujar Bianca yang bermaksud untuk menasihati. Yang dinasihati malah memberi senyum kuda ciri khasnya.

"Kamu sama abang kan?" Tanya Bianca setelah memberi Alana minum.

"Iya kali," jawab Alana sekenanya lalu ia meneguk susu rasa strawberry kesukaannya yang diberikan Bianca tadi. "Bang bareng kan?" Tanya Alana setelah selesai meneguk habis susu tersebut.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang