Hujan turun dengan derasnya membasahi bumi. Dan kau, hanya bisa menghela nafas pasrah.
Kau lupa membawa payung dikarenakan bangun kesiangan dan berangkat dengan sangat terburu-buru sehingga.. yah.. Lupa membawa payung.
Kau pun memilih duduk di sebuah halte sembari mendengarkan lagu favoritmu. Kau mengambil earphone dari jaket berwarna biru muda yang kau kenakan saat ini.
Kau pun terlarut dalam alunan musik sampai-sampai tidak sadar kalau ada seseorang dengan seragam Shutoku--sama sepertimu-- dan surai berwarna hijau serta payung berwarna sama seperti surainya, dan.. Oh! Jangan lupakan boneka kodok yang kemungkinan adalah lucky itemnya hari ini, tengah memanggil-manggil namamu.
"(L/N)!" panggilnya dengan suara keras, karena sedari tadi kau tidak menengok padanya.
Kau terkejut, sontak kau menolehkan kepalamu dan mendapati si surai hijau itu tengah mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Ah, Midorima-kun. Ada apa?" tanyamu lembut sembari mengeluarkan senyum terbaikmu.
Kau dapat melihat--walaupun samar-samar--pipi Midorima yang putih itu dihiasi oleh rona merah.
"Ehm.. Kau mau pulangkan nanodayo? Kau bisa pakai payungku ini nanodayo, tapi bukan berarti aku peduli padamu nanodayo," ucapnya dengan sangat cepat, kau yang tidak menangkap semua ucapannya hanya bisa memiringkan kepalamu sambil memasang ekspresi bingungmu-- yang menurut Midorima sangat manis-- itu.
Midorima kembali merona, lalu mengulang ucapannya dengan agak lambat "K-kau mau pulangkan nanodayo? P-pakai saja payungku nanodayo, t-tapi bukan berarti aku peduli padamu ya nanodayo,"
"Tapi.. Bagaimana denganmu, Midorima-kun? Apa kau tidak mau pulang?" tanyamu hati-hati.
"Aku akan pulang atau tidak, itu bukan urusanmu nanodayo, sudahlah, pakai saja nanodayo," ucap Midorima dengan ketus.
Kau pun dengan berat hati mengambil payung yang ada di tangan putih milik Midorima.
"A-arigatou, Midorima-kun," ucapmu lalu pergi meninggalkan Midorima yang merona (lagi).
~**~
Kau pun sampai di apartemenmu. Kau mengambil kunci apartemenmu dan membuka pintunya.
"Tadaima," ucapmu, tidak ada yang menjawab, wajar saja karena kau tinggal sendiri.
Kau hendak menutup payung hijau milik Midorima, tapi, sepertinya ada yang tersangkut di sana--karena payungnya tidak bisa di tutup--.
"Apa ini?" ucapmu ketika melihat sebuah kertas terlipat yang menyangkut di payung itu.
Didorong oleh rasa penasaran, kau pun memutuskan untuk membaca apa yang ada di kertas itu.
Kau merona begitu melihat tulisan tangan Midorima yang tertera disana.
' (F/N) (L/N), aku menyukaimu nanodayo dan maukah kau menjadi kekasihku? Aku bilang begitu bukan karena aku ingin menjadi kekasihmu atau apa ya nanodayo. Dan maaf karena tidak bisa mengatakannya secara langsung nanodayo'
Midorima Shintarou
Kau sweat-drop melihat ke-tsundere-an Midorima yang tetap saja ada walaupun hanya di sebuah surat. Tapi kau merasa senang, karena orang yang kau sukai selama ini ternyata juga menyukaimu.
"Baka," ucapmu pelan, lalu tersenyum bahagia.
END
Gimana? Gimana? Bagus gak? Midorimanya agak OOC mungkin ya.. Iya, mungkin, gak pasti#plaaakk..
Vote and comment yaa..
Jaa nee..
Jakarta, 2 September 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroko no Basket Oneshoot
FanfictionKumpulan cerita pendek chara x reader Kuroko no basket!!