Wait a minute, please (Akashi Seijuurou x Reader)

616 44 6
                                    

"Sei, ayolah, aku bosan.." kau merengek pada Akashi Seijuurou, kekasihmu.

Kau sudah berada dirumahnya selama 1 jam yang lalu, tapi dia tetap mengerjakam dokumen-dokumennya, tanpa memberi perhatiannya padamu.

"Tunggu sebentar lagi, (F/N), aku janji setelah semua ini selesai, aku akan mengajakmu pergi kemana pun yang kau mau," ucapnya

Kau mendengus kesal, dan mulai memikirkan ide-ide cemerlang yang biasanya hinggap(?) di otakmu.

Tring!

Ide cemerlang(mungkin juga berbahaya) muncul di otakmu. Kau menyeringai kecil dan mulai ber-akting.

Kau menyetel alarm diponselmu, yang akan berbunyi satu menit setelah kau menyetelnya.

Satu menit berlalu, alarm nya berbunyi dan kau segera mematikannya dan berpura-pura mengangkat telepon.

"Ah! Mayuzumi senpai! Ada apa?" kau mulai ber-akting.

"Oh, toko buku? Iya, baiklah, aku akan segera kesana!" Pip, kau berpura-pura memutuskan panggilan.

"Sei, aku mau ke toko buku bersama Mayuzumi senpai, ya! Aku pergi!" serumu dengan riang gembira, sekilas kau melihat aura gelap di sekeliling Akashi.

"(F/N). Jangan kemana-mana, ini perintah." perintah Akashi.

"Tidak mau! Aku akan tetap pergi! Lagi pula, untuk apa aku ada disini jika hanya dijadikan pajangan olehmu?" katamu setengah kesal.

"Haah.." kau mendengar Akashi menghela nafasnya, dan dia mulai berjalan ke arahmu. Semakin dekat, semakin dekat, dan dia sampai di depanmu.

Kali ini ia mendekatkan wajahnya ke wajahmu, lagi-lagi sangat dekat, sampai-sampai kau menutup matamu.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

4 detik.

5 detik.

"Lho?" tidak terjadi apa-apa.

"(F/N). Kuperingatkan kau sekali lagi. Aku. Tidak. Akan. Membiarkanmu pergi. Dengan pria lain. Walaupun itu adalah teman bahkan senpai ku sendiri. Paham?" Akashi berbisik dengan suara mengintimidasinya tepat di telingamu, kau meneguk ludahmu dengan susah payah, dan mengangguk-angguk kecil.

Akashi pun mulai berjalan meninggalkanmu yang masih terpaku.

"L-lho, Sei, kau mau kemana?" ucapmu begitu tersadar dari dunia lain(?).

"Justru seharusnya aku yang bertanya padamu. Kau mau kemana? Aku akan menemanimu sampai kau puas,"

"Memangnya pekerjaanmu sudah selesai?" tanyamu heran.
"Belum. Tapi lebih baik aku meningggalkan pekerjaanku daripada membiarkan permaisuriku pergi bersama pria lain bukan? Sekarang jawab aku, kau mau pergi kemana?" kata Akashi.

"Yey! Baiklah, aku ingin pergi ke taman bermain!" serumu lantang layaknya seorang anak kecil yang baru saja mendapat mainan baru, Akashi hanya terkekeh melihat tingkahmu.

END

Omake

"Uhm.. Sei," panggilmu pada Akashi, saat ini kalian tengah berada di bianglala di taman bermain.

Akashi menengok padamu, dan menjawab "Ya?"

"Ano.. Etto.. Sebenarnya.." ucapmu, Akashi mengernyitkan dahinya "Sebenarnya? Apa maksudmu, (F/N)?"

"Ehm.. Sebenarnya aku berbohong tadi, Mayuzumi senpai tidak menelfonku dan tidak mengajak aku pergi kemana-mana. Aku melakukan itu karena aku agak cemburu dengan pekerjaanmu, Sei. Maaf ya?" ucapmu akhirnya.

"Cemburu? Dengan pekerjaanku? Kau ini ada-ada saja," kata Akashi sembari mengacak-acak rambutmu.

"Sei! Hentikan, rambutku jadi berantakan," ujarmu, Akashi menghentikan aktivitasnya.

"Lagi pula aku sudah mengetahui semuanya," kata Akashi, kau langsung melebarkan matamu dan menatapnya horror.

"B-bagaimana bisa?"

"Aku ini mutlak, (F/N). Lagi pula, alarm tadi berbeda bunyinya dengan ringtone ponselmu, lain kali pandai-pandailah berbohong, (F/N)," ucap Akashi.

"Oh, iya juga ya? Aku bodoh dalam hal ini ya?" ucapmu pasrah, sekaligus malu karena sebelumnya kau fikir kau dapat dengan mudahnya membohongi Akashi, ternyata dugaanmu salah.

Kau mengalihkan pandanganmu ke arah lain.

"(F/N)," panggil Akashi, kau menengok kearahnya dan..

Chu~

Akashi mencium pipimu, dan kau? Sudah dapat dipastikan menjadi seperti kepiting rebus sekarang.

"Ahaha.. Kau lucu sekali, (F/N)," ujar Akashi sembari tertawa kecil.

"S-sei, sudahlah, itu memalukan," ucapmu, tapi Akashi tak menggubrisnya.

"(F/N), aishiteru yo," kata Akashi.

"En, aku juga mencintaimu, Sei," ucapmu, setengah berbisik.

END

OMG! Sweet banget! Jadi iri deh#plaakkk... Ok abaikan.

Jadi gimana? Bagus gak? Sebelumnya aku nulis cerita ini di laptop, tapi gak taunya hilang, sedih banget.. Jadi, aku agak ubah ceritanya (gak nanya xD).

Tp gimana? Bagus gak? Oh iya, ini juga lumayan panjang ya.. Hehehe..

Vote and comment please..

Jakarta, 10 September 2016.

Kuroko no Basket OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang