Mimpi

463 17 1
                                    

Pukul 2:45, Zakky terbangungdari tidurnya. lebih subuh memang dari biasanya  jantungnya berdebar sangat kencang, keringat dingin bercucuran. Ia langsung ber istighfar. "Astaghfirullah al-adziim. Ya Allah. Mimpi yang sana sejak kemarin" ucapnya sambil mengelus dada seraya menormalkan kembali pernapasan dan detak jantunhnya. Ia pun segera pergi menuju tempat wudhu dan langsung menunaikan sholat malamnya. 2 minggu lalu sejak pertemuannya dengan akhwat bermotor biru itu. Dan 2 hari terakhir, ia selalu bermimpi aneh dan dimimpi itu ia bertemu dengan gadis itu. Didalam mimpi itu, ia sedang berjalan dikegelapan malam, lalu tiba-tiba ia menginjak ular dan seketika itu ular itu menggigitnya. Namun, gigitan ular itu tak berpengaruh apa-apa baginya. Dan tiba-tiba ular itu menghilang dan berubah wujud menjadi sebuah cahaya. Cahaya itu terbang melayang-layang, Zakky pun mengikutinya, lalu cahaya itu berhenti disuatu tempat. Dan dari tempat itu dilihatnya dirinya sedang berbicara didepan orang-orang, tak tau apa yang sedang dibicarakannya. Lalu cahaya itu menuntunnya lagi ketempat lain, yang mana tempat itu berdiri gedung-gedung pencakar langit dan ditengah-tengahnya ada ka'bah berdiri kokoh. Lalu iapun berdiri disamping ka'bah tersebut dan segera mengumandangkan azan. Namun, setelah itu semuanya berubah. Tiba-tiba ia berada disuatu ruangan serba putih dan seketika itu pula cahaya itu berubah menjadi sesosok wanita yang ditemuinya 2 minggu lalu, akhwat yang memakai motor biru. Dan dilihatnya, gadis itu berdiri dibelakangnya saat Zakky henda melaksanakan sholat. Dan setelah itu gadis tersebut hilang begitu saja, dan Zakky terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin dan jantung yang marathon. dua kali sudah ia bermimpi yang ssma. "Apakah maksud mimpi ini, ya Allah??" Benaknya.

***
         "Sudahlah, daripada bingung nafsirin mimpi Zakky, mending tanya aja sama ustadz Reza, gimana?" Maulana mengusulkan. "Tapi apalah arti sebuah mimpi? Itukah hanya bunga tidur. Jangan terlalu dipikirkan lah, ky" Abidin memberi saran. "Tapi, din. Mimpi ini terulang sudah 2 kali. aku yakin ini bukan mimpi biasa. Ada sesuatu dan makna dibalik mimpi ini" Maulana menyanggah. "Benar apa kata Abidin. Mimpi hanya bunga tidur" Zakky membenarkan. "Sudah 2 minggu setelah pertemuan tak senghaja itu. Apa kamu masih ingat wajah perempuan itu?" Tanya Maulana. "Iya, bahkan masih sangat jelas wajahnya dipikiranku. Dan asal kalian tahu, minggu lalu aku bertemu lagi dengannya, namun entahlah, hanya aku yang melihat atau diapun melihatku juga" Zakky bercerita. "Hemm.. apa mungkin Bilal kita ini sedang jatuh cinta, yaaaa.. sampe kebawa-bawa mimpi. Acieeee hahay!!" Abidin meledek. "Ah apa an sih. Gak lucu tau. Udah ah aku mau balik!" Zakky terpancing dengan ucapan Abidin dan langsung pergi. Sedang 2 sahabatnya bingung menatap punggung Zakky yang semakin menjauh. "Ya elah, kepancing, Din. Bener kali ya" ucap Maulana. "Hahahaha.. dasar labil si Zakky". Mereka pun tertawa melihat tingkah sahabatnya. Namun tak lama menyusul nya ke parkiran kampus.

***
     "Ya Allah, Mayy. Sahabatmu itu.. hehe". Nia, sepertinya ia sedang jatuh cinta dengan Rizky. "Ay? Cieee" ucap Mayya seraya mengedipkan sebelah matanya. "Sssttt!!! Mayy.. diamlah. Biar hanya aku, Allah, dan kamu yg tahu hal ini, oke?" Nia tersenyum penuh arti. "Mau ana jodohkan dengannya??" Tawar Mayya. Dan pertanyaan Mayya mampu membuat pipinya merah bak tomat matang, dan tak ayal membuat jantungnya marathon dan ada rasa bahagia disana. ia terdiam beberapa detik dan berucap "hah??... a.. an.. anti serius??" Ia ternganga. "InsyaAllah" Mayya tersenyum, lalu melanjutkan "Tapi, harus janji berhenti memuji-mujinya didepan manusia, titipkan ia didalam doamu, serahkan ia pada sang Khaliq, Pemilik Hati, dan Sang Maha Cinta, agar kau dan dia dipersatukan di dunia dan di surga. Oke?". Bukan main bahagianya Nia mendengar apa yang diucapkan sahabatnya itu. "Ya Allah. Jika memang dia yang terbaik, jodohkanlah aku dengannya. Dekatkan kami, ya Robbiy. Jauh dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku mencintainya, inilah cinta pertamaku, ku serahkan ia pada-Mu wahai Robbiy sang Maha Cinta" Doanya didalam hati, dan blur.. air bening itu mengalir bebas di pipi tembem miliknya. "Udah, gak usah kayak gitu ah" Mayya menghapus bekas air yang membekas dipipinya. Selang beberapa menit hening, tiba-tiba Anita datang dengan wajah gembiranya. "Assalamu'alaykum, ukhti-ukhti" Anita tersenyun sendiri. "Wa'alaykumussalam, ukhti" Jawab Mayya dan Nia bersama seraya menatap bingung ekspresi sahabatnya yang satu ini. "Anti kenapa, Nit?" Tanya Mayya bingung. "Emm hehe.. ada kabar baik, nih" senyumnya tak henti-hentinya menyungging dibibir pink miliknya. "Kabar apa, sih, Nit?" Tanya Nia penasaran. "Aku.. aku.. ehmm aku udah tau yang mana Bilal kampus kitaa. Aahh!!" ucapnya setengah berteriak karna bahagia. "Hah?!" Ucap Mayya dan Nia bersama an. "Wih, siapa emang dia?" Nia antusias dan kadar keponya naik 5 level sekaligus. "Oke. Namanya Muzakky Ahmad. Mahasiswa UIN Salam semester tujuuuhhhh" Anita bercerita dengan semangat 45. "Waaah. Semangat betul menceritakannya. Jatuh cinta ya dengannya" goda Mayya. Seketika pipi Anita memanas, tertampak jelas dengan warna pipinya yang merah tomat. "Aah, enggak kok" Anita semakin malu. Entahlah apa yang dirasakannya. "Udah ngaku aja, tuh pipinya merah" Nia ikut menggoda. "Ah, sudahlah. Malu tau" Anita mengkerucutkan bibirnya. "Aku hanya mengaguminya. Bolehkan??" Anita menyanggah. Memang tak pantas betulkan mencintainya. "Boleh-boleh saja, ukhtiy. Tapi jangan berlebihan. Yang pantas di idolakan itu hanyalah Rasulullah saw. sebaik-baiknya idola. Janganlah berlebihan dalam memujinya" Mayya mengingatkan dengan bahasa halusnya. Lembut. "Iya, ukhtiy, ana mengerti" jawab Anita. Suasana kembali hening. Akhirnya Nia kembali membuka sedikit candaan. "Cieee yang jatuh cinta dengan Bilal!" . "Aaahhh, Niaaa!!!" Anita menutup wajahnya dengan bantal spongebob milik Mayya. "Hahhha.. Kalian ini. Sudahlah. Ana mau pergi dulu, ya" Mayya izin. "Mau kemana, Mayy?" Tanya Nia. "Mau kemasjid pondok lah. Terus mau kemana lagi, udah ah. Mau ikut gak? Ayo!" Ajak Mayya. "Oke, kita ikut" Ucap Anita seraya berdiri di ikuti Nia, dan melangkah mengikuti Mayya.


--------

Alhamdulillah. Kembali lagi nih saya. Hehe
Makin semangat saya menulis 😊😊. Makasih ya semuanya..
Oh iya, maaf kalo baca cerita ini gak ada feel nya. Maklum, author baru, abal-abal. Hahaha *gaje* . Sekali lagi, komentar dan saran yang sopan diminta untuk menambah ilmu menulis saya. *Author baru yang mencari ilmu dan pengalaman*
Syukron.
makasih buat Geng Gengan, sahabat-sahabag aku yang selalu nyemangatin aku. Sayang kalian😘😘.
syukron and afwan semua.

Salam hangat dari kota Banjarmasin😘😘😄

Amelia Putri

Bidadari Untuk BilalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang