Crazy World // 02

386 51 30
                                    

"Buseett.... Lo mau makan apa mau syukuran sih?! Banyak gile makanannya??" Dinda melihat Cia dengan tatapan ngeri, karena di meja kantin tempat Cia duduk sudah tersedia sekitar 5 porsi makanan yang berbeda beda.

"Bodo amat.. Lagi badmood gue, dari pada gue lampiasin ke elo, mendingan gue lampiasin ke makanan ini." ujar Cia sambil menyendokkan nasi goreng kemulutnya.

"Oh iya, Chika sama Mona mana? Kok dari tadi gue belum liat lobang idung mereka ya?" Sambungnya lagi.

"Knapa nggak sekalian bulu idungnya aja yang lo tanyain? Tau tuh, tadi pamitnya ke toilet. Mungkin mereka kejebur di WC kali. Btw dari pada bakso lo nganggur disini, gue makan aja ya." jawab Dinda langsung melahap bakso Cia tanpa menunggu jawaban dari Cia.

"Hay guys kalian disini ternyata. Kalian pasti nyariin Mona yang imut & sexy ini kan? Sorry ya lama, soalnya tadi gue nganterin Chika yang bolak balik WC gara gara mencret-mencret." Cerocos Mona dengan satu tarikan napas.

"Uhuk.. Uhuk..."

Cia dan Dinda batuk bersamaan dan bergantian meminum es teh yang ada di meja.

Tak berselang lama Chika datang dengan wajah pucat sambil meringis dan memengang perutnya.

"Kok lo ninggalin gue sih Mon, kalo gue pingsan di dalem WC dan nggak ada yang tau kalo gue ada di dalem gimana coba?" ucap Chika dengan nada yang pelan hampir menyerupai bisikan.

"Hehehe sorry ya Chik... Abisnya lo lama sih, perut gue udah keroncongan. Jadi dari pada gue yang pingsan, mendingan gue kesini." Mona nyengir tanpa rasa bersalah ia juga ikut-ikutan nimbrung makan siomay yang ada di meja.

"Duduk dulu Chik, ntar lo ambruk di situ lagi." Cia menggeser tubuhnya agar Chika bisa duduk disampingnya.

Chika berjalan dengan lemas menuju tempat Cia duduk.
Sedangkan Dinda dan Mona tengah asik menikmati makanan yang ada dimeja tersebut.

"Cia, lo kenapa sih? Kok ekspresi lo kayak emak-emak kurang piknik gitu?" tanya Mona dengan mulut yang masih penuh makanan, sehingga percikan-percikan dari mulut Mona keluar kemana-mana termasuk ke muka Dinda yang duduk di seberangnya.

"Ihh... MONAAA... Najis banget sih lo... Kalo mau ngomong telen dulu!! Muncrat kemana-mana nih....!!" Kesal Dinda sambil mengusap wajahnya dengan tisu yang ada di meja kantin.

"Gue lagi Bete banget hari ini." Jawab Cia yang kini sudah tak berselera untuk makan, dan memilih untuk memainkan game diHPnya dengan ekspresi juteknya.

"Bete kenapa?" tanya Chika.

Cia menceritakan kejadian yang dia alami pagi ini mulai dari telat bangun, sampai kejadian diperas oleh Joko satpam sekolah laknat itu. Dan dia juga menceritakan bagaimana apesnya dia saat naik angkot.

flashback▫ -on-

Cia pov

Pas sampek depan rumah gue keinget sama uang 50ribu yang dikasih Papa kemarin.

Papa emang beda banget sama mama. Mama galak papa baik, mama pelit papa nggak, mama suka marah marah nggak jelas tapi Papa orangnya penyabar banget.

Dan yang paling nyebelin, kenapa semua sifat Mama itu nurun ke gue dan Bang Reo. Cuma kakak pertama gue alias Bang Gio lah yang nurunin sifat Papa. T.T

Kembali ke cerita.

Nah... Pas inget kalo gue punya uang 50ribu dari papa + uang jajan 50ribu + tambahan dari mama 5ribu dan harus dikembaliin 3ribu. Gue berencana untuk naik taksi aja. Dari pada harus naik angkot yang sumpek & panas itu mendingan gue pilih taksi kemana-mana lah.

Crazy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang