" Em..." kata Yoga sambil mencoleg pundak gadis di sampingnya.
" What?" jawab Ema sambil menengok ke arah Yoga
" Temenin gue ke yuk!" kata Yoga dengan wajah yang berseri-seri
" Kemana? Gue gak mau di ajak ke tempat yang aneh-aneh ya!" kata Ema mengancam Yoga, sambil menodongkan jari telunjuk di depan wajah Yoga
" Ke mall" kata Yoga sambil menangkis telunjuk Ema yang bertengger di depan mukanya
" Mau ngapain ke Mall? Asaan baru kemaren lu traktir gue di mall" kata Ema dengan wajah herannya
" Gue denger kemaren si Gita ultah ya? Gue mau beliin dia hadiah" kata Yoga sambil memasang wajah angkuhnya
" Iya kemaren dia ultah, terus lu mau ngasih kado dia? telat kali mas" kata Ema dengan wajah yang menjengkelkan
" Iya, pokoknya lu harus temenin gue cari kado buat Gita!" ucap Yoga denan kalimat yang tak terbantahkan.
" Emang lu kenal apa sama Gita?" tanya Ema dengan wajah penasaran
" Kenal, gue kenal Githa. Bahkan dia udah gue jadiin doi gue" kata Yoga sambil tersenyum penuh arti
" Tapi emang lu tau dia kek gimana orangnya? sampe-sampe mau ngasih dia hadiah?" tanya Ema lagi
" Nah makanya gue ngajak lu, gue tau lu di kelas deket sama dia" kata Yoga sambil menarik tangan Ema untuk berjalan ke arah parkiran
" Dasar cowok gak punya otak!" kata Ema sambil mengepalkan tangannya
" I can hear your voice Ema" kata Yoga sambil menarik kerah baju Ema seperti menarik anak kucing dari got
:::;;;:::
" Gila ini bener-bener gila!" kata Rafa sambil menggebrak meja ruang Jurnal sekolah
" Please deh Fa, lu gak usah selebay ini!" kata Sesil sambil memasanh wajah kesalnya
" Ya lu mikir aja mading sekolah dan majalah sekolah bulan ini merosot banget, hampir parah dari bulan-bulan sebelumny" kata Rafa sambil melempar beberapa lembar kertas
" Ya udah dari pada kita ribut, mending kita review lagi deh kurangnya mading sama majalah sekolah kita bulan ini apa" kata Ara sambil merapikan beberapa barang yang berantakan
" Menurut gue sih ya, isi majalah kita ngebosenin. Gue inget banget ini artikel yang kita pajang 2 bulan yang lalukan?" kata Rama sambil menunjukan artikel yang dia maksud
" Iya majalah bulan ini ngebosenin banget harusnya di sini ada tentang fasion lah!" kata Ninda sambil mendengus kesal
" Ok! kalo gitu kita ganti semua isi majalah buat bulan depan, dan juga kita tambahin beberapa hal-hal baru di majalahnya gimana?" kata Ara sambil memberikan beberapa usul
" Iya itu ide bagus, biar gak ngebosenin juga kan " kata Sesil sambil mencatat sesuatu di buku notenya
" Gimana kalo kita nerima konsultasi curhatan tentang cinta" kata Maya sambil tersenyum manis
" Terus nanti konsultasinya isinya orang orang jomblo kayak lu gitu? anjir ngakak gue ngebayanginnya" kata Dave sambil tertawa
" Tau lu, ngurusin masalah sendiri aja belum bisa, gaya-gayaan mau bantuin orang lain" kata Rafa kesal
" Udah-udah mendingan majalahnya kita isi sama Secret Admirer aja" kata Ara memberi usul
" Terus nanti majalahnya isisnya tentang apa?" kata Sisil dengan wajah penasarannya
" Gue sih mikirnya kita kayak bikin kotak surat gitu, nah nanti setiap siswa boleh ngirimin surat ke situ. Tapi isinya salam buat orang yang dia suka" kata Ara menjelaskan tentang konsep program miliknya
" Wah ide bagus tuh" kata Rama sambil tersenyum manis
" Nah pasti orang-orang penasarankan siapa yang dapet suratnya" kata Ara sambil tersenyum lagi
" Nah awal-awalnya gimana? pasti pada gak mau lah ngirimin surat kek gini ke kita" kata Rafa dengan nada yang membuat orang yang mendengarnya jengkel
" Kalo awalnya kita aja yang ngirim sendiri buat siapa kek, iseng-iseng" kata Ara lagi
" Ya udh fix ya konsep ini. Minggu depan gue mau udah ada kotak surat yang tersebat di seluruh penjuru sekolah. Minimal 5 kotak lah" kata Rafa dengan nada yang tak terbantahkan
" Sip!" kata anak-anak yabg ada di ruangan tersebut
" Udahan kan? Gue mau ke ruang seni, soalnya tadi gue di panggil sama Mrs. Anne" kata Ara sambil merapikan beberapa barang bawaannya
" Iya rapat kali ini selesai. Kalian boleh keluar ruangan" kata Rafa dengan suara tegas namun agak sedikit terdengar angkuh
KAMU SEDANG MEMBACA
QueenAara
Novela Juvenilseorang laki-laki yang kaya, baik, pinter, berkharisma, tapi sayangnya omes dan suka mainin cewe. Dia punya sahabat, dan sahabatnya ini pengwn ngebuat dia berubah. Akhirnya sang sahabat nanya sama temennya Ara atau yang biasa di panggil Queen Ara. A...