Secret

58 2 0
                                    

Elizabeth's POV

Hah. Ga nyangka si James masuk sekolah ini. Penghuninya banyak? Kenapa ga ke kuburan? Sekalian mati.

Ya, gue dendam. Sama keluarganya. Dia membantai abis abisan keluarga gue. Cuma gue yang tersisa. Kampret emang.

*flashback*

"AAAAAA" bokap gue teriak. Tepat saat gue pulang.

Gue lari ke kamar bokap. Bokap berdarah, parah. Di cakar abis abisan sama bapak bapak.

"woah. kenapa bapak ngebantai ayah saya?"

"hmph. Kamu anaknya? Ayah kamu ini kurang ajar. Gamau berbagi"

"berbagi apa?"

"berbagi rahasia."

Rahasia? Ayah gue selalu terbuka. No way.

Di belakang bapak itu. Ada anak seumur gue. Natep sinis. Idk seriously. Ada apa ini.

Suasana awkward ini dimanfaatkan untuk kabur oleh ayah gue. Dengan menggendong. Padahal berdarah begini.

Bokap gue ngasih kertas kuno.

"El, kalau... Bukan, saat ayah meninggal. Segera pelajari ini, dan jagalah wilayah ini" ucap ayah gue lemah.

Jaga wilayah? Apa yang dimaksud dengan rahasia itu?

"Dan dengar ini. Hati hati dengan orang bernama belakang Erick"

Ayah mengucapkan beberapa kata yang tidak ku mengerti.

Lalu aku pergi.

Bapak itu datang.

Membunuh ayah.

Si Erick

*Fashback end*

Dan karena itu. Gue ga percaya sama James

Gena Erick. Gue suka curiga sama dia. Gue scan dia dengan mata tajam, manusia biasa. Tapi ada penghambat.

Ada yang dirahasiakan olehnya dengan sikap seperti itu.

Cara dia melihat gue dan lucas.

Tatapan curiga setiap orang mengirim tatapan tajam.

Penghambat scan.

Erick.

Kata itu menghantui.

Setiap tidur.

Saat bertemu Gen.

Tapi Gen udah trusted, gue percaya sama dia.

James? Ha. Tatapan tajam dia meyakinkan dia Erick penerus pembunuh keluarga gue.

-------------------------------------

vomment ya;)

DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang