what the hell

86 2 0
                                    

Gue bakal jelasin dunia penyihir ke kalian.

Penyihir normal. Adalah persilangan antat dua penyihir.

Penyihir tingkat ke dua. persilangan penyihir dan wolf/vampire.

Yang paling extreme. Tingkat pertama DAN langka. persilangan antara penyihir dan penyihir tingkat kedua. Extreme kan? Gue termasuk salah satunya.

Dan cowok di depan ini. Sama kayak gue.

"Lo siapa? Di daftar gue ga ada lo di wilayah ini. Lo harus lapor ke gue!" ya, gue emang galak. Hal ini ga bisa disepelein.

"Gue nyari nyari lo. Di biasa lo ngawas. Tapi ga ada"

Gue akhirnya langsung ngambil tangan dia. James Danny Erick. Aneh namanya. Umur 17, sama kayak gue. Penyihir silang kayak gue.

Gue lepasin tangannya. Dan gue menghilang di balik kegelapan.

-------------------------------------

*James' POV*

Cewek aneh.

Dia, pengawas wilayah. Gue tertarik. Dengan rambut blonde, muka yang tegas tapi cantik, sikapnya, muka putih hampir pucet.

Gue cuma bisa berharap satu sekolah. Simbol di dahi gue udah ilang.

Saatnya tidur.

*******

Gue bangun. Mandi. Sarapan. Gue, sebagai penyihir. Gabisa naik mobil. Enakan pake mantra, langsung. Tapi nanti ketauan. Labil ah.

Gue jalan, sampe disekolah. Gue diliatin, berasa cogan.

"nama?" tanya guru sesampainya gue ke TU.

"James Erick. Anak baru"

Gue dikasih jadwal dan peta. Sekarang fisika. Gue langsung ke loker.

"Anak baru?" gue ditepuk pundaknya. Gue tengok. Cowok, bisa dibilang cogan. Tapi gue masih straight, ga homo.

"Iya"

"kelas?"

"IPA 1"

Dia cuma ngangguk. Gila sama kayak gue, ngomongnya irit. Tiba tiba cewek pengawas wilayah lewat. Natep gue dengan tajem.

"Itu siapa?" Gue tanya ke cowok yang tadi

"oh. Eli, elizabeth smith. Di incer cowok, tapi sayangnya pendiem dan tatapannya tajem. Temen deket gue. Oh ya, gue Lucas Jones"

(a/n gatau tapi kayaknya kebanyakan nama yang rhymed)

"James Erick" jawab gue singkat.

Dia natep gue tajem, lucas, bukan elizabeth. Gue gatau, tapi kalo bukan manusia normal kayak gue, natep tajem biasanya dia merhatiin kita manusia biasa atau bukan.

"Lo mau ikut gue? Gue mau ke Eli"

Gue ngangguk. Pas di depan gue Eli, ada cowok yang lagi ngobrol sama elizabeth. Gue tatep tajem, manusia biasa. Dan dari matanya, gue tau dia suka sama Eli.

-------------------------------------

*Gen's POV*

Anjir

Eli terlalu manis. Gue lagi bercanda sama dia, satu satunya blonde di sekolah yang bukan cheers dan tajem kepada orang yang ngajak ngomong.

Kita di samperin sama lucas, sama disampingnya ada cowok. Natep gue tajem, persis kayak Eli sama Lucas. Bedanya, dia natep gue lama. Eli sama Lucas bentar.

"Hai, anak baru? Gue Gen"

"James" Jawab dia, njir irit amat bang. Dingin lagi.

Gue liat Eli, dia natep tajem penuh kebencian. James siapanya? Mantan?

"Ngapain lo disini?" Ucap Eli. Gak kalah dingin.

"Santai elah. Sekolah ini kan paling banyak penghuninya" jawab James santai.

Penghuni? lebih kayak panggilan hantu. Tiba tiba Eli nginjek kakinya james. Natep dengan lebih kebencian. Ini ada apa?

"Lucas, lu awasin dia. Gue ga mau berurusan sama dia" Perintah Eli. Gue tambah ga ngerti. Whatever lah, yang penting gue bisa berduaan lagi.

Ah, ya. Gue punya rencana tersendiri buat dapetin Eli.

Dan alesannya bukan karena cinta.

-------------------------------------

hai, gimana? Seru?

vote and comment!

DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang